TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pilgub Jakarta, PDIP Juga Elus Nadiem Makarim

Laporan: AY
Sabtu, 06 Juli 2024 | 09:18 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - PDIP terus mencari sosok potensial untuk diusung menjadi Calon Gubernur Jakarta. Setelah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa, kini PDIP mengelus Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Informasi ini disampaikan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024). Mulanya, Puan menjelaskan soal Andika yang mulai dilirik untuk Pilkada 2024. Lalu, Puan menyinggung nasib mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Untuk Andika, Puan menerangkan, PDIP masih melakukan kalkulasi, apakah cocok di Jakarta atau di Jawa Tengah. “Kita lihat baiknya itu akan kita calonkan di mana. Karena pilkada ini orangnya, wilayahnya, sangat berbeda-beda dan nggak bisa satu nama itu hanya di satu wilayah,” ucap putri sulung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini.

Mengenai Ahok, Puan menerangkan, mantan Komisaris Umum Pertamina itu telah mengemban tugas sebagai Ketua DPP Bidang Perekonomian. Puan tidak menjelaskan apakah Ahok tetap diperhitungkan untuk maju di Pilgub Jakarta.

Setelah itu, Puan baru bicara Nadiem. Kata dia, di kalangan para menteri saat ini banyak yang dilirik masuk dalam bursa Pilkada Jakarta. Di antaranya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Nadiem.

“Jadi, nama-nama yang muncul, bahkan dari menteri-menteri juga kan muncul nama Mas Pram. Mungkin kalau tertarik, Pak Nadiem mungkin,” pungkasnya.

Sebelumnya, PDIP memberikan sinyal untuk membentuk poros baru dengan PKB mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Gubernur Jakarta. Untuk wakilnya, masing-masing parpol punya jagoan. PKB ingin mendorong Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebagai Calon Wakil Gubernur.

Terkait munculnya nama Nadiem, Ketua DPP PKB Daniel Johan menyampaikan, PDIP perlu membicarakan lebih lanjut apakah bakal didukung atau tidak. Setelahnya, baru bisa dibicarakan dengan PKB. "Belum tahu, nanti akan dibahas bersama oleh koalisi," ucapnya, Jumat malam (5/7/2024).

Apakah Nadiem menjual di Jakarta? Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin, menyatakan tidak. Dia menilai, PDIP justru blunder jika mengusung Nadiem.

Menurutnya, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi. Pertama, soal urusan biaya pendidikan yang dinilai tak bisa ditangani dengan baik oleh Nadiem. Bahkan, mengundang respons negatif dari masyarakat.

Kedua, faktor elektabilitas. Menurut Ujang, setiap kontestasi politik, selalu ada tolok ukur dan parameter untuk mengusung jagoan. Ujang menilai, Nadiem tidak punya elektabilitas dan basis pendukung di Jakarta.

“Sepertinya PDIP hanya asal sebut nama saja, karena elektabilitas Nadiem juga nggak ada. Kalau benar dicalonkan, ya nyungsep lah PDIP karena Nadiem nggak laku,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.

Sementara, Direktur Trias Politika Agung Baskoro menilai, PDIP sedang tes ombak untuk melihat respons publik atas nama Nadiem sebagai kandidat cagub. Menurutnya, secara elektoral, tentu butuh kerja-kerja politik yang ekstra untuk mendongkrak Nadiem menimbang akseptabilitas politiknya yang minim.

“Menimbang beragam pro-kontra kebijakan publik yang dia lakukan selama menjadi menteri, salah satunya soal UKT (uang kuliah tunggal),” ujar Agung.

Namun, secara institusional, Agung memandang, PDIP ingin mendorong munculnya kader internal di Pilkada agar peta koalisinya bisa segera dibuat. “Agar muncul nama-nama baru di panggung depan politik, menimbang PDIP sebagai partai kader,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo