TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Nasehat Kiai Maruf Dicuekin, PBNU Tetap Ambil Alih PKB

Oleh: Farhan
Sabtu, 03 Agustus 2024 | 08:58 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Sehari setelah Wapres KH Ma’ruf Amin meminta agar PBNU dan PKB berdamai, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf memastikan Pansus atau Tim 5 yang dibentuk PBNU untuk mengembalikan PKB ke PBNU, tetap jalan terus dan akan melakukan pemanggilan-pemang­gilan terhadap elite PKB.

Saifullah Yusuf mengatakan, setelah memanggil eks Sekjen PKB Lukman Edy, Pansus akan memanggil elite PKB lainnya. Ha­sil pemanggilan mereka akan jadi rekomendasi mengenai sikap NU terhadap partai hijau tersebut.

Gus Ipul-panggilan Saifullah Yusuf-mengatakan, pembentukan Pansus PKB bukan keputusan pribadi. Na­mun, hasil keputusan organisasi.

"Bukan Saifullah Yusuf sebagai sekjen, bukan ini-itu, tapi ini keputus­an resmi organisasi untuk membentuk tim pendalaman hubungan NU-PKB yang sekarang menjadi wacana luas," tegas Gus Ipul, kepada wartawan, Jumat (2/8/2024).

Dia menambahkan, sejak Pansus dibentuk, pihaknya terus melakukan pendalaman mengenai hubungan PKB dan NU yang selama ini identik memiliki satu sama lain.

Namun, Gus Ipul mengaku belum tahu persis perkembangan kerja tim pendalaman. Termasuk apa rekomen­dasi yang bakal diberikan, karena yang jelas hasil pendalaman tim akan dilaporkan kepada Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar dan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf.

"Kesimpulannya macam-macam, rekomendasinya bisa macam-macam, tergantung temuan-temuan lapangan­nya seperti apa," kata Gus Ipul.

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid kecewa atas sikap PBNU yang tetap melanjutkan Pansus. Politisi yang akrab disapa Gus Jazil itu, lantas mempertanyakan moral PBNU karena cuekin nasihat Kiai Ma'ruf.

"Gus Ipul ugal-ugalan. Tidak peduli nasihat siapapun termasuk Wapres. Tidak ada gunanya manggil-manggil hanya bikin tambah kisruh saja, nyerobot masuk jalur yang lain," tegas Gus Jazil, kepada Redaksi, Jumat (2/8/2024).

Sementara, Direktur Eksekutif In­donesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah berharap, PBNU mengkaji ulang jika bersikeras merebut PKB. Sebab, Dedi menilai upaya PBNU tidak akan berhasil.

"Akhirnya nanti cuma memperma­lukan warga NU, termasuk juga elite-elite PBNU yang seolah-olah punya kewenangan ambil PKB," jelas Dedi.

Kata dia, PBNU lebih baik ikut langkah yang pernah diambil Yenny Wahid dengan ikut pemilihan Ketua Umum PKB. Sekalipun kalah, tapi upaya Yenny sesuai dengan konstitusi.

Untuk diketahui, sebelumnya, Kiai Ma'ruf Amin mengatakan, PBNU dan PKB seharusnya tidak berkonflik karena memiliki tugas yang berbeda. Seharusnya kedus belah pihak bekerja sama dengan baik dan dengan tugas masing-masing.

“PBNU tetap pada pembangunan keumatan, PKB pada politik sebetul­nya," ucap Kiai Ma’ruf usai meng­hadiri Pelantikan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXI Tahun 2024 di Kampus IPDN, Kabupaten Sumed­ang, Jawa Barat, Kamis (1/8/2024).

Sebagai mantan Ketua Tim Li­ma Pembentukan PKB sekakigus Ketua Dewan Syuro PKB, Maruf mengatakan, hubungan PBNU dengan PKB itu aspiratif, kultural, dan histo­ris. "Tidak ada hubungan struktural," ucap Ma’ruf.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo