TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Seandanya NasDem Dan PKB Masuk KIM Plus, Anies Terancam Tak Dapat Tiket

Laporan: AY
Minggu, 04 Agustus 2024 | 10:44 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Keputusan Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta akan mengubah peta politik. KIM bisa saja membentuk KIM plus dengan mengajak NasDem dan PKB bergabung. Kalau KIM plus ini terbentuk, maka Anies Baswedan bisa terancam tak dapat tiket. 

Sejauh ini, Anies diusung parpol dari Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKB, NasDem dan PKS. Tidak seperti di Pilpres 2024, dukungan 3 parpol ke Anies masih belum kompak. 

Penyebabnya adalah sikap PKS yang memaksa menjodohkan Anies Baswedan dengan Sohibul Iman. PKB dan NasDem belum sreg dengan Sohibul. Sementara PKS tetap ngotot agar kadernya harus menjadi Cawagub Jakarta.

Lantas, apa mungkin PKB atau NasDem tarik dukungan ke Anies? "(PKB tak mengusung Anies di Pilgub Jakarta), semua serba mungkin," kata Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, Jumat (2/8/2024).

Kini, jelas Gus Jazil, sapaan akrabnya, PKB sedang menjalin komunikasi dengan partai politik yang tergabung dalam KIM untuk membuat kesepakatan kerja sama di Pilkada Jakarta. 

"Sudah ada tawaran (dari KIM), PKB akan mempertimbangkan untuk kebaikan Jakarta, kebaikan Indonesia," lanjut Gus Jazil.

Sedangkan, Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago menuturkan bahwa politik itu dinamis. Meski sudah mengeluarkan sikap mendukung Anies, tapi partainya belum tentu mendaftarkan ke KPU. 

"Sampai hari ini, yang keluar baru rekomendasi untuk semua calon kepala daerah. Namun, kami belum mengeluarkan formulir B2-KWK (belum didaftarkan ke KPU). Artinya, masih dinamis," pungkas Irma kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Sementara, parpol KIM terus melakukan konsolidasi, sambil merayu partai lain untuk diajak berlayar mencari sosok yang akan diusung. Belakangan, jagoan KIM di Pilgub DKI mengerucut kepada nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Politisi partai Golkar itu hampir dipastikan mendapat tiket nyagub dari parpol KIM. 

Bahkan, mungkin juga mendapat sokongan dari partai di luar KIM seperti PKB. Sehingga, KIM Plus dapat terbentuk dan menjadi lebih kuat.

Ya, kan sudah jelas kalau Jawa Barat begitu (Dedi Mulyadi), berarti Jakarta siapa masih nanya. palagi Jakarta-nya KIM Plus,” kata Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan KIM mengusung Ridwan Kamil di DKI, Jumat (2/8/2024).

Diketahui, kombinasi KIM Plus untuk Pilkada DKI sempat diungkap Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Namun, Dasco enggan mengungkap partai apa yang akan jalan bareng bersama KIM di Pilgub DKI. 

 

Terpisah, Demokrat mengaku sejak awal KIM memang berencana memasang Dedi Mulyadi di Pilgub Jawa Barat dan Ridwan Kamil di Jakarta. "Memang sejak awal seperti itu adanya. Meskipun kemudian dalam perjalanan terjadi dinamika," sebut Ketua DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. 

Menurut Kamhar, keputusan mengusung Ridwan Kamil di Jakarta merupakan proses politik yang berkemajuan. Partainya pun menyambut positif. Kini, sambung Kamhar, publik tinggal menunggu secara resmi pengumuman dari KIM untuk mendeklarasikan Ridwan Kamil sebagai Cagub DKI.

"Sejak awal partai Demokrat pada posisi menunggu, siapa yang nanti akan diputuskan KIM sebagai Cagub Jakarta," ucap Kamhar. 

Senada, PAN juga tidak menampik bahwa KIM telah sepakat mengusung Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Pilgub DKI. "Saya kira secara logika kita berpikir Pak Ridwan Kamil akan maju di Jakarta ya," kata Eddy di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (3/8/2024).

Kini, tambah Eddy, tugas KIM mencari pendamping Emil. Mengingat, setiap parpol KIM yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat punya kader untuk didorong mendampingi Emil. 

"Para ketua umum nanti akan duduk bersama untuk memutuskan, dan ini adalah keputusan kolektif dari para ketum di Koalisi Indonesia Maju," sambung Eddy. 

Wakil Ketua Komisi VII DPR itu menegaskan, KIM akan jalan beriringan menatap Pilkada DKI. Tidak pecah. "Cawagub akan disepakati segera. Karena parpol KIM yang belum mengusung Cagub di Jakarta, tentu berniat mendorong kadernya sebagai Cawagub (Jakarta)," ucap dia. 

Dihubungj terpisah, Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri enggan berspekulasi soa dukungannya ke Anies. Kata dia, PKS masih konsisten untuk mengusung Anies di Jakarta dengan wakil dari partainya. "Kan, PKS sudah AMAN, Anies-Sohibul Iman," cetus dia.

Begitu juga ketika ditanya terkait peluang Sohibul Iman mendampingi Emil, Mabruri irit bicara. "Belum kroscek. Lagi update," sambung Mabruri.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo