TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Twit Lama Diungkit-ungkit, Kang Emil: Dulu Saya Marah Ke Indonesia

Oleh: Farhan
Minggu, 25 Agustus 2024 | 11:37 WIB
Foto ; Ist
Foto ; Ist

JAKARTA - Kritik warganet terhadap DPR terkait revisi Undang-Undang Pilkada ikut merembet pada bakal cagub Jakarta, Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil. Twit lawas Kang Emil yang menyebut “Dewan Penipu Rakyat” kembali diungkit-ungkit warganet. Menanggapi itu, Kang Emil kasih penjelasan. “Dulu saya marah ke Indonesia,” kata Emil.

Setelah viral “Peringatan Darurat” berupa burung Garuda berlatar biru, sedikit mereda di medsos, kini fokus warganet beralih ke twit legend milik Emil. Sejumlah cuitan lawas Emil rame disebarkan sejumlah pegiat medsos di jejaring X. Umumnya, twit Emil itu yang diviralkan kembali di-posting di tahun 2010, 2011 dan 2012.

Salah satu yang paling banyak di-share warganet adalah beberapa twit Emil yang membuat kepanjangan DPR yang di-posting di tahun 2010. Dalam tangkapan gambar yang viral, ada beberapa kepanjangan DPR yang dibuat Emil.

Mulai dari Dewan Penilep Rupiah, Dewan Paling Riweuh, Dewan Penipu Rakyat, Dewan Paha Rata, hingga Dasar Playboy Riel. Dari semua cuitan itu, Emil menuliskan #DPR di akhir postingannya. Semua twit itu dibuat Emil pada 9 Juni 2010.

Meskipun sudah hampir 14 tahun, twit itu diviralkan sebagai sindiran terhadap Emil yang dianggap tidak bersuara soal protes publik terhadap revisi UU Pilkada oleh DPR. Ditambah lagi, Emil dianggap bagian dari partai-partai yang mendorong dilakukan revisi UU Pilkada untuk menganulir putusan MK.

Mengetahui twit lamanya kembali viral, Emil buka suara. Emil bilang, sebagai rakyat biasa, berhak marah terhadap kepemimpinan yang sewenang-wenang.

“Saya dulu adalah warga yang marah terhadap Indonesia. Makanya sekarang muncul lagi twit-twit lama, ya dulu memang begitu,” kata mantan Gubernur Jawa Barat itu, dalam acara Indonesia Net Zero Summit 2024 di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (24/8/2024).

Kemarahan itu membuat dirinya mantap untuk mengambil keputusan terjun ke dunia politik. Lewat politik, bacagub Jakarta yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu, berupaya untuk membereskan sesuatu yang dianggapnya tidak beres.

“Makanya, karena marah, saya masuk politik. Saya beresin setelah Allah berikan kekuasaan sebagai wali kota atau gubernur,” ucap Emil.

Emil lantas membeberkan capaiannya saat menjadi Gubernur Jawa Barat. Misalnya, dalam program penghijauan Jabar. Target dalam 5 tahun hanya 50 juta pohon justru bisa mencapai 83 juta pohon.

“Kemudian 2025, target Jawa Barat energi terbarukannya 20 persen, di akhir jabatan saya terlampaui 25 persen,” papar politisi Partai Golkar itu.

Ketua DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani membela Emil. Kata dia, cuitan Emil harus dilihat konteksnya. Karena itu, Kamhar enggan berandai-andai apakah sikap Emil yang dulu terhadap DPR masih sama dengan yang sekarang.

“Itu sudah dijelaskan oleh Kang Emil sebagai ekspresi kemarahannya merespons dinamika politik pada masa itu,” ucap Kamhar kepada Redaksi

Kamhar bilang, suatu keadaan akan lebih tertata jika dibenahi dari dalam. Makanya, Emil memutuskan untuk maju sebagai peserta Pilkada dari level kota hingga provinsi. “Menjadi anggota partai politik ini pilihan jalan pengabdian yang kesatria. Tak sekadar omon-omon,” sebut Kamhar.

Senada, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi juga enggan mengumpat Emil meski disebut “Dewan Penipu Rakyat”. “Itu sesuai konteks. Waktu itu mungkin sebagai bentuk aspirasi. Jadi, itu hal biasa aja,” cetus Achmad Baidowi.

Klarifikasi Emil mengenai kicauan lamanya mengundang respon netizen. Bukannya reda, banyak warganet malah membagikan twit Emil yang lain. Di antaranya, twit Emil soal warga Jakarta yang dianggap songong dan suka foya-foya.

“Tweet tentang DPR diklarifikasi, tapi tweet tentang Jakarta malah dihapus. The best bangat dah Ridwan Kamil,” cuit @Rexthatch. “Kalau sekarang nggak marah ya Pak. Soalnya udah dapat jabatan,” timpal @yyusarang.

“Harusnya kang Emil sebelum terjun makin jauh di politik bersih-bersih akun dulu kang. Jejak digital keras,” saran @xxxpjhooon. “Mana sempat, udah keburu di print,” timpal @pthuwin. “Delete akun aja dah daripada ngapusin tweets satu-satu. Gak capek tah,” ledek @13th_little.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo