TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Cacar Monyet Bisa Jadi Wabah, Jalur Keluar Masuk Indonesia Diperketat

Oleh: Farhan
Senin, 26 Agustus 2024 | 10:37 WIB
Ilustrasi. Foto ,: Ist
Ilustrasi. Foto ,: Ist

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan, Pemerintah mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit cacar monyet alias Mpox. Pasalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyakit tersebut sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat, yang menjadi perhatian internasional.

Pelaksana harian (Plh) Direktur Jenderal Pencega­han dan Pengendalian Penya­kit (P2P) Kemenkes, Yudhi Pramono mengatakan, Pemerintah telah menetapkan penyakit Mpox sebagai ‘Penyakit Emerging Tertentu Berpotensi Wabah’. Sebab itu, pihaknya akan melakukan berbagai pence­gahan, agar penyakit tersebut tidak mewabah di Tanah Air.

“Pemerintah segera memperketat jalur keluar-masuk Indonesia, khususnya dari negara-negara terjangkit. Lang­kah ini diambil, untuk meminimalisir masuknya Mpox ke Tanah Air,” ujar Yudhi dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (25/8/2024).

Implementasi kebijakan terse­but, jelas dia, pengetatan akan dilakukan dengan melakukan pengawasan terhadap orang, barang, alat angkut, dan ling­kungan yang dinilai bepotensi membawa Mpox, khususnya dari negara terjangkit. Saat ini, negara yang terkonfirmasi terjangkit Mpox di antaranya, Republik Demokratik Kongo dan sejumlah negara di Benua Afrika.

“Kita akan meningkatkan sur­veilans penyakit Mpox di pintu masuk dan wilayah, meningkat­kan koordinasi kesiapsiagaan dan respons dengan stakeholder terkait di pintu masuk negara dan di wilayah, serta mening­katkan edukasi dan komunikasi risiko bagi masyarakat di pintu masuk,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Yudhi mendo­rong masyarakat mewaspadai penularan virus Mpox. Dia meminta, masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan se­hat, menerapkan perilaku seksual yang sehat, seperti tidak gonta ganti pasangan dan perilaku seks sesama jenis.

“Cacar monyet menular me­lalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit, termasuk saat berhubungan seksual. “Jika muncul gejala seperti ruam ber­nanah atau keropeng pada kulit, segera periksa ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit ter­dekat,” pintanya.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan, Kemenkes, Achmad Farchanny Tri Adryanto menambahkan, pemerintah akan melakukan skrining suhu menggunakan thermal scanner terhadap orang-orang yang akan memasuki Indonesia dalam pencegahan Mpox.

“Pemantauan secara visual ter­hadap tanda atau gejala penyakit tersebut juga dilakukan pada pelaku perjalanan untuk ke­waspadaan terhadap penyebaran kasus Mpox,” tegasnya.

Sementara itu, dosen FK-KMK UGM, Eggi Arguni menjelaskan, wabah Mpox per­tama kali ditemukan tahun 1958 di Denmark. Namun, kasus ini terjadi pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian.

Gejalanya, lanjut dia, penyakit tersebut memiliki gejala mirip dengan kasus smallpox (cacar) yang telah dieradikasi tahun 1980. Meski gejala Mpox lebih ringan daripada smallpox, tapi Mpox dapat menyebar sewaktu-waktu dan menjadi wabah di beberapa wilayah.

Masa inkubasi Mpox juga cukup panjang, bisa mencapai 3 minggu, dan dapat menyebabkan virus menjadi lebih cepat terse­bar luas,” ucapnya.

Eggi menambahkan, penu­laran Mpox dapat terjadi dari kontak langsung dan tidak langsung. Pada kasus kontak langsung, umumnya penularan terjadi karena ada kontak dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi atau hubungan sexual.

Dalam kasus kontak tidak langsung, sambung dia, penu­luaran terjadi melalui perantara, semisal pada sebuah benda yang terkontaminasi virus Mpox, atau droplet pernapasan. “Bisa juga dari luka atau koreng. Pakaian, tempat tidur, handuk atau pera­latan makan yang telah terkon­taminasi virus dari orang yang terinfeksi, Juga dapat menulari orang lain,” tandasnya.

Diketahui, dunia tengah dike­jutkan dengan penyebaran cacar monyet. Berbagai negara telah meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah laju penyebaran virus menular tersebut.

Di media sosial X, peringatan kewaspadaan soal cacar monyet juga jadi perhatian netizen. Akun @flutunolse67570 mengapresiasi kesiapsiagaan pemerintah terhadap penyakit cacar monyet.

“Pemerintah sudah belajar dari wabah Covid-19. Jadi, sekarang sudah lebih siap dibandingkan negara tetangga. Soalnya di Thai­land baru saja ada kasus cacar monyet varian clade 1b, parah bener! udah gitu lebih menular dari sebelumnya,” ujarnya.

Akun @Fadlipenyair12 me­minta, informasi tentang cacar monyet harus lebih dimasifkan Pemerintah. Sebab, banyak masyarakat yang belum bisa membedakan antara cacar biasa dengan cacar monyer.

“Informasi pencegahannya ha­rus lebih digencarkan. Jangan hanya di Puskesmas. Utamanya, info soal penularannya,” harap dia.

Senada, akun @HOSHIUM­IKORAl juga meminta agar informasi soal Mpox disosial­isasikan lebih gencar. Dengan begitu, masyarakat tidak salah dalam melihat gejalanya.

“Contoh nih, muka gue kan lagi jerawatan parah. Terus, banyak bekas jerawat kehitaman, dan emang bekasnya banyak dan gede-gede. Terus, ada orang asal jeplak bilang gue kena cacar monyet. Haduhh… Jadi, infor­masinya tolong disosialisasikan lebih gencar,” imbuhnya.

Akun @L_Adi07 berharap, setelah WHO menyatakan daru­rat kasus cacar monyet, Pemerin­tah Indonesia lebih sigap dalam melakukan pencegahan dan penanganan. “Belajar dari kasus pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia harus bersama-sama mewaspadai dan mencegah virus cacar monyet,” cuitnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo