TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tudingan Cawe-cawe = Pembunuhan Karakter

PAN Garansi, Jokowi Tak Pernah Intervensi

Oleh: Farhan
Sabtu, 31 Agustus 2024 | 12:38 WIB
Wakil Ketum PAN Viva Yoga Mauladi. Foto : Ist
Wakil Ketum PAN Viva Yoga Mauladi. Foto : Ist

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menggaransi, tidak ada intervensi atau cawe-cawe yang dilakukan Presiden Jokowi pada proses penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Apalagi, berupaya menjegal eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan meraih tiket parpol di pesta demokrasi.

“Ini kok ada yang tidak bisa maju, kesalahannya karena ada cawe-cawe kekuasaan. Itu bisa dikategorikan character assasination (pembunuhan karakter-red) kepada Pak Jokowi. Kalau itu kan mengatakan dengan isti­lah Mulyono. Mulyono itu kan Presiden Jokowi,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, kemarin.

Diungkapkan, beredar sindiran kepada Presiden Jokowi yang disebut sebagai Mulyono dan dinarasikan berupaya menje­gal Anies di kontestasi Pilkada. Konon, PDI Perjuangan (PDIP) ikut menggunakan narasi tersebut.

Viva menjelaskan, Jokowi tidak pernah melakukan cawe-cawe terhadap pelaksanaan Pilkada 2024. Partai berlambang matahari ini meminta PDIP tidak menyalahkan Presiden Jokowi, karena gagal mengusung Anies Baswedan.

"Seseorang tidak bisa maju, jangan melimpahkan kesala­han ke orang lain. Era sistem demokrasi Indonesia itu bebas merdeka, tidak ada tekanan, tidak ada intimidasi kekuasaan. Buktinya, Koalisi Indonesia Maju pemerintah di beberapa wilayah berbeda-beda pasangan calonnya. Santai saja. Tidak ada masalah," jelasnya,

Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini memprediksi, kegagalan Anies dalam meraih tiket di Pilkada 2024 lantaran internal par­pol yang enggan memajukan Anies. Misalnya, dengan PDIP. Bacaannya, ada perbedaan ideologi antara Anies dan PDIP.

"Ibu Megawati kan tidak mau mengusung Anies karena mung­kin faktor perbedaan ideologi, persoalan pertarungan di rekam jejak antara PDIP Ahok dan Anies. Jadi sesuatu yang sangat aneh kalau kemudian PDIP tidak mau mengusung Anies, kemudian kesalahannya ada di Jokowi. Itu namanya character assasination, tidak boleh begitu," pungkasnya.

Diketahui, Anies gagal maju di Pilkada Jakarta 2024 setelah tak mendapatkan tiket dari par­tai politik. PKS, NasDem dan PKB mendadak merapat ke koalisi Indonesia maju (KIM) yang merupakan partai koalisi pemenang Pilpres 2024. Anies sebelumnya sempat mempunyai peluang diusung PDIP menjadi cagub Jakarta bersama Rano Karno.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo