TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tingkatkan Pemeratan Pendidikan, Airin Gagas Banten Cerdas

Oleh: Tim
Senin, 16 September 2024 | 17:48 WIB
Foto : Istimewa
Foto : Istimewa

Bakal calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany menggagas program Banten Cerdas pada bidang pendidikan. Program ini tidak hanya berkonsep sekolah gratis, tetapi juga strategi menciptakan pendidikan untuk semua.

Gagasan tersebut disampaikan Airin saat menjadi pembicara pada diskusi yang digelar di Universitas Muhammadiyah Tangerang, Senin (16/9/2024).

"Kami sudah merencanakan 12 program prioritas, salah satunya adalah Banten Cerdas," kata Airin dalam pemaparanya.

Airin menyampaikan sejumlah data yang menjadi tantangan bidang pendidikan di Banten. Rata-rata lama sekolah mencapai 9,15 tahun, di atas nasional 8,77 tahun. Namun, menurutnya, kesenjangan antar daerah terlalu tinggi.

"Rata-rata lama sekolah terendah di Kabupaten Lebak 6,6 tahun. Sementara tertinggi di Kota Tangerang Selatan 11,85 tahun," ungkap Airin.

Melalui program Banten Cerdas, Airin bersama bakal calon gubernur Ade Sumardi mendorong pemerataan pendidikan. "Sekolah sudah gratis melalui program Bantuan Operasional Sekolah, maka tugas kita depan, berikan beasiwa untuk menunjang kebutuhan para siswa," ujar Airin.

Masalah Banten bagian selatan, terutama Lebak dan Pandeglang adalah angka putus sekolah. Maka ke depan, butuh beasiswa untuk menunjang operasional siswa. Sementara di bagian utara, Tangerang raya, daya tampung di sekolah negeri terbatas.

Airin mengungkap, pada tingkat SMP-SMA kesenjangan daya tertampung mencapai 57.830 siswa. "Ada persoalan zonasi. Selain penambahan unit dan ruang kelas, kita buat skema beasiswa untuk siswa yang sekolah di swasta. Kita pastikan semua bisa sekolah tanpa terbebani biaya," ujar Airin.

Airin juga menaruh perhatian pada persoalan guru. Dari data yang dihimpun, ada 33 persen guru belum tersertifikasi. Kemudian 2,63 persen guru belum menempuh sarjana.

"Kita tingkan kualitasnya guru, melalui pelatihan dan lainnya. Kita juga sediakan beasiswa perguruan tinggi, prioritas untuk guru. Namun bisa untuk siswa-siswa berprestasi yang ingin menempuh pendidikan tinggi," ujarnya.(*)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo