Golkar Pede Dapat Jatah Lebih Dari 5 Menteri
JAKARTA - Partai Golkar optimis meraih lebih banyak kursi menteri di Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dibanding rezim Joko Widodo- Ma’ruf Amin. Beringin pun siap memberikan nama-nama kader terbaik untuk menduduki kursi Menteri
“Saya menduga jatah menteri untuk Golkar bisa lebih banyak,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, di Jakarta, kemarin.
Sebelumnya, di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin, Partai Golkar meraih lima jatah menteri dan satu posisi wakil menteri. Rinciannya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Kemudian, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo. Kemudian, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. Meskipun Sang Sekjen meyakini meraih lebih banyak kursi menteri di kabinet ini, keputusan preogratif tetap ada di Presiden terpilih.
“Presiden sudah mengajak ketua umum untuk berdiskusi mengenai komposisi kabinet dan bagaimana Golkar akan berkontribusi dalam pemerintahan Prabowo ke depan,” ungkapnya
Wakil Ketua Komisi VI DPR ini tidak khawatir jika fakta membuktikan, kursi menteri yang diraih Golkar justru berkurang. Diyakininya, Prabowo memahami betul kontribusi maksimal kader Golkar, yang akan terus mendukung Pemerintahan di lima tahun ke depan.
Sementara, Ketua Pusat Pimpinan Kolektif (PPK) Kosgoro 1957,Dave Laksono mengungkapkan, barisannya juga siap memberikan kader terbaik jika ditunjuk mengisi posisi menteri di dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, Kosgoro merupakan gudangnya kader Golkar dengan berbagai macam kebutuhan. Hal itu terbukti karena anggota Kosgoro sudah pernah menempati sejumlah jabatan.
“Untuk kebutuhan apa kita siap, untuk kementerian apa, kita ada. Jadi tinggal Pak Prabowo yang menentukan siapa, kita memiliki kadernya,” kata Dave.
Sejauh ini, Dave pun telah menyodorkan sejumlah nama anggota Kosgoro untuk masuk ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dalam kepengurusan Ketua Umum Bahlil Lahadalia.
Putra mantan Ketua Umum Golkar, Agung Laksono ini pun berharap nama-nama kepengurusan DPP Partai Golkar lengkap akan segera tersampaikan ke Kementerian Hukum dan HAM sebelum 1 Oktober 2024.
“Kita tidak dalam posisi mendikte, kita tidak mau pemimpin kita baik itu Pak Bahlil apalagi Presiden, itu didikte dan dipaksa,” pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 3 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu