Prabowo Di-back Up SBY Dan Jokowi
JAKARTA - Presiden terpilih, Prabowo Subianto punya kekuatan politik yang besar untuk menjalankan kepemimpinannya 5 tahun ke depan. Selain didukung oleh mayoritas partai politik, Prabowo juga di-back up Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Jokowi. Dengan modal kekuatan itu, Prabowo bisa langsung gaspol usai dilantik sebagai Presiden ke-8.
Dukungan dari SBY dan Jokowi disampaikan usai keduanya bicara 4 mata, di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (21/9/2024) siang. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, banyak hal yang dibahas. Dari soal SBY yang ditunjuk sebagai penasihat khusus aliansi pembasni malaria di dunia, hingga pemerintahan ke depan.
Soal pemerintahan ke depan ini, diungkap Jokowi usai keduanya bertemu di Ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta. Kata Jokowi, dirinya bersama SBY memiliki komitmen sama terhadap pemerintahan ke depan yang akan dipimpin Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
"Kita sepakat, saya dan Pak SBY memberikan dukungan penuh untuk pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Pak Prabowo Subianto,” tutur Jokowi, usai pertemuan.
Jokowi juga mendukung rencana Prabowo membentuk zaken kabinet. Menurutnya, dengan diisi orang-orang sesuai keahliannya, pemerintahan bakal lebih efisien, dan mampu langsung gaspol.
"Kabinet yang setelah dilantik akan segera bergerak, bekerja, dan tidak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak perlu. Saya rasa bagus sekali. Saya yakin kabinet (Prabowo) akan sangat bagus sekali," puji Jokowi.
SBY dalam beberapa kesempatan yakin dengan pemerintahan Prabowo-Gibran bisa langsung gaspol. Menurutnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu, punya komitmen, idealisme, dan semangat untuk membangun Indonesia.
Utamanya adalah membikin ekonomi kita terus tumbuh, makin tumbuh agar kesejahteraan rakyat juga meningkat," kata pria yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
SBY juga menyebut, Prabowo berkomitmen menegakkan hukum yang adil, menjaga demokrasi, dan tetap berperan dalam kawasan maupun dunia. "Mendengarkan itu, tentu saya berbesar hati dan I'm hoping," ungkapnya.
Menanggapi dukungan dari SBY dan Jokowi, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani girang banget. Menurutnya, dukungan dari kedua tokoh besar itu adalah modal kuat untuk memastikan jalannya pemerintahan ke depan.
“Support dan hubungan dari kedua pemimpin itu bagi kami menjadi sesuatu yang sangat berarti bagi modal pemerintahan yang akan datang,” ujar Muzani, di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2024).
Ia menyampaikan, hubungan Jokowi dan SBY yang terajut dengan baik menambah semangat Gerindra untuk mensukseskan pemerintahan yang akan datang. Pasalnya, Prabowo bakal dilantik menggantikan Jokowi pada 20 Oktober 2024. Muzani menyampaikan, Jokowi dan SBY memberikan sinyal kuat bakal membantu jalannya pemerintahan yang akan datang.
“Kami merasa ada optimisme, ada kekuatan dan ada endorsement dari para pemimpin bangsa termasuk Pak Jokowi dan Pak SBY,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, Prabowo akan langsung tancap gas usai dilantik sebagai Presiden ke-8. Kata dia, Prabowo akan langsung umumkan susunan kabinetnya di hari pertama dirinya dilantik pada 20 Oktober 2024. Sehari sesudah pengumuman, Prabowo langsung melantik jajaran kabinetnya.
Tanggal 20 Oktober dilantik Presiden. Tanggal 21 Oktober, Pak Prabowo akan lantik menteri-menterinya," kata Dasco.
Hanya saja, Dasco tidak mengetahui detail formasi kabinet Prabowo. Karena hal tersebut merupakan domain Prabowo sebagai presiden terpilih dengan hak prerogatifnya.
"Beliau saat ini memang berkonsentrasi untuk menuntaskan nomenklatur, menuntaskan jumlah, dan menuntaskan kriteria yang akan mengisi kabinet yang akan datang,” ungkap Dasco.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai, Prabowo memang harus langsung kerja usai dilantik sebagai Presiden. Mengingat, tantangan yang dihadapi pemerintahan tidak mudah. Baik dari dalam maupun luar negeri.
Tantangan lainnya adalah jebakan krisis ekonomi yang juga dihadapi oleh negara-negara lainnya di dunia. "Cadangan devisa harus bertambah lagi. Kemudian objek pajak juga harus diperluas lagi, karena kalau mengandalkan hari ini pajaknya, ya kelimpungan juga,” ucapnya.
Sebab itu, dengan segala bentuk dukungan yang ada, Bamsoet berharap pemerintahan Prabowo dapat menemukan formula untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menilai, proses yang dilakukan Prabowo berjalan dengan baik. Indikator pertama, backup dari Jokowi dan SBY.
Pak SBY ketemu Pak Prabowo abis itu ketemu dengan Pak Jokowi. Sama-sama menyatakan akan mendukung Pak Prabowo," ulas Qodari, saat dihubungi, Sabtu (21/9/2024).
Kedua, proses sinkronisasi berjalan yang menghasilkan RAPBN 2025. Bahkan dalam rancangan tersebut sudah dialokasikan anggaran untuk kementerian baru.
Ketiga, DPR mensahkan UU Kementerian Negara. "Revisi itu membuat tidak ada batasan jumlah kementerian, dikembalikan ke presiden terpilih," urai Qodari.
Secara dukungan, ia melihat mayoritas partai politik akan berada di dalam pemerintahan, kecuali PDIP. Meski ada wacana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dugaan Qodari, jika pertemuan itu benar terjadi, bisa saja akan mengubah peta koalisi. Yakni, bergabungnya PDIP ke pemerintahan Prabowo.
"Yang jelas, PDIP sudah sepakat Undang-Undang APBN, Undang-Undang Kementerian Negara. Ya so far so good. Mudah-mudahan dengan proses ini Pak Prabowo akan langsung gaspol usai dilantik, dan kabinetnya akan berjalan dengan lebih cepat dan efektif," pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu