TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Soal Kursi Menteri, Semuanya Menyerahkan Ke Prabowo

Laporan: AY
Sabtu, 05 Oktober 2024 | 10:08 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Soal urusan kursi menteri, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sampai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kompak menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Menurut mereka, pemilihan menteri hak prerogatif Presiden.

Haedar Nashir enggan menda­hului Prabowo. Kata dia, cuma Prabowo yang mengetahui for­masi kabinet. "Pastinya yang dipi­lih beliau akan merepresentasikan berbagai profesi golongan, kekuatan yang ada di masyarakat," kata Hae­dar, di Bantul, Yogyakarta, Jumat (4/10/2024).

Apakah Muhammadiyah ber­harap dapat jatah? Dia bilang, organisasinya pasrah dengan apapun keputusan Prabowo. Muhammadi­yah tidak akan cawe-cawe dalam penyusunan kabinet.

"Jangan mendahului Presiden terpilih, jadi kita tunggu 20 Oktober (pelantikan Presiden terpilih dan pengumuman nama menteri) seluruhnya hak prerogatif Presiden, kita hargai, kita hormati," jelas Haedar. ­

Namun demikian, Haedar berpesan kepada siapapun yang diberi mandat menjadi menteri, agar membangun Indonesia dengan mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Senada dikatakan Menteri Kese­hatan Budi Gunadi Sadikin (BGS). Dia menyerahkan sepenuhnya ke­pada Prabowo, apakah akan dija­dikan menteri lagi atau tidak pada pemerintahan baru mendatang.

"Kalau itu, tergantung beliau (Prabowo)," katanya, di Denpasar, Bali, Kamis (3/10/2024).

Dia menegaskan, siap mengi­kuti perintah Prabowo jika kembali diminta membantu Pemerintah dari dalam. "Ngikut," singkat BGS.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljo­no, juga enggan berandai-andai apakah akan terpilih sebagai menterinya Prabowo. Dia hanya bisa membalas dengan tawaketika ditanya kiner­janya masih mungkin dibutuhkan. "Waduh, saya jawabnya susah,” canda Basuki.

Menurutnya, jika pemerintahan mendatang memperbanyak kemen­terian baru, maka akan mendorong produktivitas. “Tergantung pimpin­an,” tukasnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo juga merespons soal peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo. Dito mengaku, saat ini tengah fokus menyelesaikan tugas membantu Jokowi hingga 20 Oktober mendatang.

"Bagaimana di sisa waktu ini kita gas memastikan Kemenpora ke depan lebih baik siapa pun yang memimpin," ucap Dito.

Dito yang sempat bertemu Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, kemarin, juga mengaku tidak membicarakan soal kursi kabinet. "Beliau (Dasco) selain Wakil Ketua DPR, juga ketua sinkronisasi pasti banyak juga hara­pan kita bagaimana pemerintahan ke depan," tutur politisi Golkar itu.

Sementara, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, belum mengetahui siapa saja yang terpilih menjadi men­teri. Dia juga tidak bisa memastikan berapa kementerian atau badan baru yang akan disodorkan Prabowo ke­pada DPR. Perkiraannya, penetapan jumlah komisi akan dilakukan pada 16 Oktober 2024.

"Kalau kementerian baru jumlahnya lima atau enam, mungkin cukup dengan penambahan satu komisi saja, tapi kalau lebih dari itu maka harus ada dua komisi baru," jelas Wakil Ketua DPR itu.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo