Dulu Luhut Kini Hasim, Banyak Dapat Tugas dari Presiden
JAKARTA - Masing-masing presiden memiliki orang kepercayaan untuk menjalankan banyak tugas. Jika di era pemerintahan Presiden Jokowi dulu ada Luhut Binsar Pandjaitan, di era Presiden Prabowo Subianto saat ini ada Hashim Djojohadikusumo.
Di usia pemerintahan yang baru dua pekan ini, Hashim sudah mendapat tiga tugas khusus dari Prabowo. Pertama, menjadi Ketua Satgas Perumahan Presiden. Kedua, menjadi Ketua Delegasi Conference of the Parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change (COP29). Ketiga, mengurusi proyek tanggul laut raksasa alias Giant Sea Wall.
Sebagai Ketua Satgas Perumahan Presiden, Hashim ingin mengebut pembangunan 3 juta rumah per tahun. “Kita mau bikin 3 juta setiap tahun. (Jadi) 15 juta (dalam lima tahun)," tuturnya, di acara Propertinomic Exclusive Dialogue, di Hotel Grand Sahid, Kamis (10/10/2024).
Dia yakin, program ini berkontribusi terhadap perekonomian. Salah satunya, membuka lapangan pekerjaan, karena merupakan industri padat karya.
Sebagai Ketua Delegasi COP29, Hashim langsung memimpin rapat persiapan bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, dan sejumlah dirjen dari kedua kementerian, di Kementerian Kehutanan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Hashim mengaku dapat tugas ini dari Prabowo untuk menangani iklim dan energi yang nantinya digelar di forum perubahan iklim di Baku, Azerbaijan pada 11-22 November. "Di situ ada delegasi Indonesia 570 orang. Saya ketua delegasi," ungkap adik kandung Prabowo ini.
Tugas ini, ia dapat karena Prabowo berhalangan hadir. Di waktu yang sama, Prabowo ada kunjungan kenegaraan ke Brazil untuk G20 dan Peru dalam acara APEC Leaders Meeting. Selain itu, Hashim juga memang memiliki keprihatinan terhadap situasi iklim dunia saat ini.
Untuk proyek Giant Sea Wall, Hashim telah rapat bersama Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Jakarta, Kamis (31/10/2024). Kata Hashim, proyek yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur ini sangat penting untuk segera dimulai.
Peran Hashim ini hampir mirip dengan Luhut di era Jokowi. Selama dua periode pemerintahan Jokowi, Luhut begitu banyak mendapatkan tugas khusus. Dari urusan ekonomi, penanganan Covid-19, Panitia G20, Ketua Komite Kereta Cepat, Ketua Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, sampai penanganan polusi.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, mengatakan, tidak ada yang salah ketika presiden memberikan seseorang tugas lebih banyak dibandingkan yang lain. Hal itu menandakan bahwa presiden punya kepercayaan pada orang tersebut.
"Sah-sah saja ketika presiden punya tokoh yang dipercaya. Dalam artian, menjadi ujung tombak ketika ada persoalan krisis," ucapnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 17 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu