Pilgub Jakarta Panas Di Ujung
RK Klaim 2 Putaran, Pram Klaim 1 Putaran
JAKARTA - Pilgub Jakarta panas di ujung. Kubu Ridwan Kamil (RK) mengklaim, Pilkada Jakarta akan berlangsung dua putaran. Sedangkan kubu Pramono Anung yakin, Pilgub Jakarta hanya satu putaran.
Awalnya, Pilgub Jakarta berjalan adem-adem saja. Selama masa kampanye, meski beberapa kali saling sindir antara kubu, tapi tak pernah menimbulkan gesekan. Bahkan, di debat terakhir, para calon saling berangkulan.
Namun, setelah pencoblosan selesai, suasana malah memanas. Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Ahmad Riza Patria, mengklaim Pilkada Jakarta akan berlangsung dua putaran. Pasalnya, tak ada calon yang mampu meraih suara minimal 50 persen plus 1.
Riza bahkan pede, jika putaran dua berlangsung, RK dapat memenangkan kontestasi Pilkada Jakarta 2024. "Saya yakin dua putaran, dan kita akan menang di putaran kedua," kata politisi Partai Gerindra ini, di Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini memastikan, optimisme pihaknya berdasar. Data hasil pencoblosan yang dikumpulkan tim koalisi partai pendukung RIDO bersama para relawan, yang sudah masuk mencapai 99 persen, menunjukkan RK-Suswono memperoleh 1.748.714 suara atau 40,17 persen. Lalu, Pramono Anung-Rano Karno memperoleh sebanyak 2.145.494 suara atau 49,28 persen. Sedangkan Dharma Pongrekun-Kun Wardana memperoleh 459.475 suara atau 10,55 persen.
"Ini hasil dari real count atau hitungan yang sesungguhnya yang dilakukan oleh tim data pada paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono," jelas Riza.
Sebelumnya, RK mengajak para pendukungnya tetap semangat bila Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran. "Andaikan ternyata harus dua putaran, tentu kita terus semangat dan komit menjalankan proses putaran kedua ini dengan jujur, integritas, agar yang terpilih betul-betul memiliki legitimasi menjadi pemimpin di Jakarta," ucapnya, usai meninjau hasil hitung cepat Pilkada Jakarta, di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (27/11/2024).
RK mengaku bakal menerima berbagai masukan, khususnya soal strategi menghadapi dinamika politik di Jakarta yang luar biasa. "Apa yang kurang, sehingga akan jadi kontemplasi ke depan strategi apa yang akan kita jalankan," paparnya.
lain pihak, Cagub nomor urut 3, Pramono Anung, mengklaim Pilkada Jakarta akan berlangsung 1 putaran. Pramono menyebut, hal ini berdasarkan real count KPU Jakarta. Dalam real count tersebut, dirinya bersama Rano Karno (Doel) sukses mengantongi 50,07 suara.
"Perhitungan formulir C hasil KWK per Kamis, 28 November pagi, telah mencapai 100 persen TPS di seluruh daerah pemilihan Jakarta, dengan menunjukkan hasil bagi pasangan nomor 3 yaitu 2.183.577 suara atau 50,07 persen," jelas Pramono.
Pram kemudian mendeklarasikan diri sebagai pemenang Pilkada Jakarta 2024. Dia mengklaim telah menang 1 putaran. "Kami bisa menyampaikan, mendeklarasikan bahwa pasangan calon nomor 03, Mas Pram dan Bang Doel, telah memenangkan kontestasi Pilgub DKI Jakarta dalam satu putaran dengan perolehan 50,07 persen," ucap mantan Sekjen PDIP ini.
Kendati demikian, Pram akan tetap menunggu hasil rekapitulasi resmi KPU Jakarta. "Kita semua tetap menunggu pengumuman resmi hasil rekapitulasi manual pemilihan Gubernur Jakarta tahun 2024 dari KPU Jakarta," tandas dia.
Sementara, KPU DKI Jakarta meminta semua pihak bersabar menunggu proses penghitungan suara sampai batas waktu yang telah ditetapkan. Sebab, hasil Pilkada Jakarta yang resmi dan sah hanya berdasar rekapitulasi manual berjenjang. "Batas akhirnya paling lambat diputuskan tanggal 16 Desember,” jelas Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata.
Wahyu menegaskan, pihaknya berpegang teguh pada hasil rekapitulasi suara yang dilakukan petugas secara berjenjang. Hasil hitung cepat maupun deklarasi yang sudah disampaikan para paslon ke publik tidak akan berpengaruh.
"Masyarakat mohon menunggu hasil resmi, penghitungan suara yang dilakukan KPU dan ini dilakukan rekapitulasi berjenjang, dari tingkat kecamatan sampai tingkat provinsi," terang Wahyu.
Melihat kondisi ini, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai, Pilkada Jakarta kini menjadi panas di ujung. Sebab, antara RK dan Pram adu klaim. "Seharusnya paslon nomor 1 dan 3 bisa menahan diri dan tidak memancing reaksi dari masing-masing pendukung," ujar Fernando.
Dia menduga, hal ini terjadi karena, RK dan Pram tak ingin kecolongan. Pihak Pram khawatir, narasi dari pihak RK dalam memengaruhi penyelenggara dan pemilih, sehingga Pilkada bisa berlangsung 2 putaran. "Kalau di kubu RIDO, sepertinya belum bisa menerima kenyataan kalah dari Pramono-Rano," ulasnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu