Isu Muktamar Luar Biasa Panaskan PBNU
JAKARTA - Isu Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk menggoyang posisi Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dari kursi ketua umum PBNU kembali menyeruak. Bahkan, isu ini sempat dibahas secara khusus oleh Dewan Tanfidz dan Majelis Syuro. Namun, Gus Yahya Cs memastikan tidak ada itu MLB.
Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar sempat menggelar pertemuan tertutup dengan Gus Yahya, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Bendum PBNU Gudfan Arief. Pertemuan itu untuk membahas isu masif seputar rencana MLB NU yang rencananya digelar oleh segelintir orang mengatasnamakan NU. Mereka sepakat, gerakan MLB yang mengatasnamakan NU itu ilegal.
Mereka yang coba menggoyang posisi Gus Yahya menamakan diri sebagai Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU (PO & MLB NU). Gerakan ini lahir dari kesepakatan hasil Mubes Alim Ulama di Bangkalan, Jawa Timur pada Minggu (18/8/2024). Bertindak sebagai Ketua Presidium PO & MLB NU adalah Abdussalam Shohib atau Gus Salam.
Sebelum menyelenggarakan MLB NU, Gus Salam cs terlebih dahulu menggelar FGD untuk mengevaluasi kinerja 3 tahun PBNU periode 2022-2027. Untuk menggelar Pra MLB ini, dibentuk kepanitiaan yang dipimpin Kiai Mas Maftuh.
Namun, sebelum acara FGD digelar, Gus Yahya Cs mengumpulkan pengurus PWNU se-Indonesia di Hotel Bumi Seruni Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/11/2024). Dalam pertemuan itu, Gus Yahya mengklaim semua pengurus PWNU se-Indonesia menolak digelar MLB NU.
Kendati mendapat penolakan, Panitia FGD Pra MLB NU tetap menggelar acara. Kegiatan digelar di salah satu hotel di Surabaya, Selasa (17/12/2024). Kegiatan ini digelar secara hybrid dan diikuti 100 orang yang berasal dari pengurus PWNU seluruh Indonesia. Sebanyak 20 orang hadir langsung di lokasi, sisanya yang 80 orang mengikuti via zoom meeting. Gus Salam dan mantan Ketua PWNU Jatim Kiai Marzuki Mustamar hadir secara langsung.
Apa hasilnya? Kiai Mas Maftuh selaku panitia acara menyebut, semua perwakilan PWNU yang hadir sepakat, bahwa kepemimpinan Gus Yahya di PBNU perlu dievaluasi. Menurutnya, para pengurus PWNU merasa di bawah kepemimpinan Gus Yahya, internal NU dilanda perpecahan dan saling menjatuhkan.
“Pemimpin sekarang seolah membiarkan perpecahan itu terus terjadi, tanpa upaya mempersatukan. Ini yang buat resah,” ungkap Maftuh.
Divisi Hukum dan Advokasi PO & MLB NU Jakfar Shodiq mengatakan, semua perwakilan yang hadir sepakat agar Gus Yahya dicopot dari jabatannya. Regulasi mengganti Gus Yahya itu telah diatur dalam Pasal 74 di AD/ART NU.
Menurutnya, banyak pelanggaran yang telah dilakukan Gus Yahya dalam 3 tahun memimpin PBNU. Mulai dari keberpihakan dan menyeret NU dalam kepentingan politik praktis. Sampai dengan tindakan sewenang memecat sejumlah pengurus di daerah di luar prosedur organisasi.
“Padahal orang-orang yang dipecat itu adalah ulama-ulama yang memang secara keilmuan, secara kefaqihan, itu cukup diakui oleh umat NU. Mereka juga yang selama ini berjuang di daerah,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, Gus Ipul menegaskan bahwa saat ini NU sangat solid. Mulai dari tingkat cabang, wilayah, hingga pusat. Semuanya, kata Ipul, menolak digelarnya MLB yang didorong pihak-pihak yang mengatasnamakan NU.
“Nggak ada satupun yang menginginkan muktamar di luar muktamar yang sudah direncanakan. Dan tidak pernah ada sejarahnya MLB di lingkungan NU berhasil,” tegasnya di Kalurahan Pondokrejo, Tempel, Sleman, Rabu (18/12/2024).
Gus Ipul justru prihatin terhadap kubu yang pro MLB. Menurutnya, sikap tersebut akan merugikan mereka sendiri. “Sudah, sudah di sejarah sudah bicara. Sejarah sudah bicara dan saya pastikan hari ini NU solid-solidnya,” tegas Gus Ipul.
Mantan Wali Kota Pasuruan itu justru mempertanyakan dalil pihak yang pro-MLB. Ia juga membantah tudingan yang menyebut Gus Yahya melanggar AD/ART NU.
Gus Ipul menyindir pihak yang mewacanakan MLB tidak mengerti NU dan aturannya. Sebab, sesuai aturan keorganisasian, MLB harus diselenggarakan PBNU dengan didukung sekurang-kurangnya 50 plus 1 pemilik suara wilayah (PWNU) dan cabang (PCNU).
“Wis, sudah, muktamar pada saatnya saja. Kurang 2 tahun lagi muktamar. Kalau nggak setuju ya, nantilah muktamar ada lagi,” pesan Menteri Sosial itu.
Ketua PCNU Jombang KH Fahmi Amrullah Hadzik atau Gus Fahmi juga prihatin dengan hasrat dan ambisi segelintir orang yang akhirnya memanaskan tensi di NU.
Padahal, para perintis, muassis, sesepuh, dan ulama di NU sudah menyediakan instrumen dan tatakrama dalam menjalankan jam’iyah dan mengelola jemaah.
Ia mengingatkan bahwa NU didirikan para kiai bukan untuk kepentingan sesaat. Apalagi untuk mengejar kekuasaan. Tujuan pendirian NU adalah untuk membangun peradaban masyarakat dalam beragama.
Kata Gus Fahmi, kader NU harus bisa mematuhi asas organisasi. Termasuk nilai luhur yang dapat membantu terbentuknya sebuah peradaban. Salah satu cara paling simpel adalah dengan taat pada peraturan, AD dan ART, serta ketentuan organisasi.
Jika MLB tetap dipaksakan, hal ini akan menjadi contoh yang buruk buat generasi mendatang. Sehingga, NU tidak berbeda dengan organisasi yang hanya untuk kepentingan kekuasaan.
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi mengatakan, gerakan yang ingin menggelar MLB bukan forum resmi. Terlebih, agenda yang mereka buat digelar secara rahasia, dan dihadiri oleh orang-orang yang tidak diketahui identitasnya.
“Ini aneh saja, kalau memang forum resmi seharusnya terbuka saja dan bisa divalidasi apakah benar pesertanya memang pengurus yang sah,” tantang Gus Fahrur.
Lalu, siapa yang menginisiasi gerakan ini? Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid menegaskan, pihaknya tak ada kaitannya dengan isu yang menimpa PBNU. Namun, Gus Jazil mendengar bahwa dinamika itu muncul dari keresahan kader NU di daerah. Dengan kondisi tersebut, seharusnya PBNU melakukan evaluasi organisasi.
“Saya pun tidak tahu persis yang menyebabkan munculnya MLB. Baiknya introspeksi dan evaluasi internal saja dari berbagai keputusan kontroversial,” pesan Gus Jazil.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Politik | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu