TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Presiden Prabowo Buru Investasi 1.900 Triliun

Reporter & Editor : AY
Jumat, 03 Januari 2025 | 08:45 WIB
Presiden Prabowo menjamu 50 Pengusaha Amerika Serikat. Foto : Istt.
Presiden Prabowo menjamu 50 Pengusaha Amerika Serikat. Foto : Istt.

JAKARTA -  Presiden Prabowo Subianto siap memburu investasi Rp 1.900 triliun pada 2025. Investasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Membuka awal tahun, Prabowo memanggil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani, ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Rosan tiba sekitar pukul 14.19 WIB.

 

Kepada wartawan, Rosan tidak mengungkap secara spesifik apa yang akan dibahas Prabowo. Namun, ia mengatakan, akan memperbarui perkembangan seputar investasi. 

 

"Update pekerjaan," singkat Rosan, sambol memasuki ruang pertemuan.

Usai bertemu Prabowo, Rosan memberikan keterangan lebih rinci. Menurut dia, pertemuannya dengan Prabowo membahas seputar target investasi.

 

Menurutnya, Pemerintah membidik investasi hingga Rp 13.032 triliun selama periode 2025-2029. Investasi sebesar itu guna menopang pertumbuhan ekonomi 8 persen. Pada tahun ini, Pemerintah menargetkan bisa menarik investasi Rp 1.905 triliun.

Ini akan meningkat secara bertahap. Itu yang saya sampaikan ke Bapak Presiden," ungkap Rosan.

 

Mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini optimis, realisasi target investasi sebesar itu, bisa menjadi stimulus terhadap perekonomian Indonesia. Sebab, dengan investasi, lapangan pekerjaan akan bertambah.

Sejauh ini, kontribusi investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) berkisar 24-25 persen. Investasi menjadi kontributor kedua setelah konsumsi masyarakat yang mencapai 53-54 persen.

 

"Diharapkan bisa lebih meningkat lagi, tidak hanya di level 24 persen,” katanya.

Apalagi, lanjut Rosan, investasi menjadi kunci penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dan, hilirisasi akan jadi kunci yang sangat penting untuk menarik investasi.

 

Meski begitu, ia mengakui, ini pekerjaan berat. Kata dia, perlu sinergi yang baik antar kementerian. Sebab itu, 18 kementerian pun dilibatkan untuk mencapai target investasi yang telah dicanangkan.

 

Selain sinergi, Rosan juga menyebut Pemerintah akan menyasar dana segar dari investor portofolio global. Meski tetap berupaya membujuk investor yang biasa menggelontorkan modalnya di sektor industri.

 

"Kebanyakan yang masuk ini adalah investasi yang kita bilangnya industri, tetapi kita belum menyentuh banyak investor yang (disebut) investment management atau portofolio. Nah, ini juga yang akan digarap," katanya.

 

Rosan mencontohkan perusahaan multinasional sekaliber BlackRock yang mengelola aset Rp 11 triliun dolar AS. Menurutnya, dana tersebut setara 6 kali Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Terlebih, tren dunia saat ini menunjukkan bahwa investor portofolio tengah rajin menggelontorkan dananya di berbagai negara. Peluang ini harus dimaksimalkan dengan baik untuk mencapai target investasi.

 

“Jadi, tidak hanya terpaku dengan investor dari industri, tetapi juga fund-fund management yang saat ini belum tergarap secara maksimal di kita," cetus mantan Wakil Menteri BUMN.

 

Selain target investasi, Rosan juga melaporkan hasil lawatannya ke China, akhir 2024. Ia mendapat komitmen investasi senilai 7,46 miliar dolar AS dari empat perusahaan asal Negeri Tirai Bambu di bidang fiberglass, PET Resin, solar panel, dan perikanan.

 

Investasi 2024

 

Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi periode Januari-September 2024 mencapai Rp 1.261,43 triliun. Jumlah tersebut  meningkat 19,78 persen dibandingkan periode yang sama 2023. Khusus di kuartal III-2024, realisasi investasi tercatat Rp 431,48 triliun, atau meningkat 15,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

 

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi, Edy Junaedy meminta, para investor segera menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) kuartal IV-2024.

Kata Edy, investor dapat menyampaikan laporan secara online melalui oss.go.id.

 

Periode pelaporan dibuka pada 1-10 Januari 2025. Data yang dilaporkan mencakup perkembangan proyek investasi, penyerapan tenaga kerja, serta hambatan yang dihadapi.

"Data ini bukan hanya menjadi acuan bagi kami, tetapi juga membantu memastikan semua proyek berjalan sesuai rencana. Termasuk menyelesaikan kendala yang mungkin dihadapi di lapangan," ujar Edy dalam siaran persnya, Rabu (1/1/2025).

 

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda mengatakan, capaian 2024 bisa menjadi patokan sukses tidaknya target 2025.

 

"Dengan kepastian pemerintahan yang baru, saya rasa bisa menjadi faktor pendorong realisasi investasi 2025 bisa meningkat," ulas Nailul saat dihubungi, tadi malam.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit