Bahlin Diprotes Warga, Ditelepon Presiden 2x
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta maaf karena kebijakannya melarang pengecer jual LPG 3 kg membuat warga harus antre membeli gas subsidi tersebut. Bahlil mengaku dua kali ditelepon Presiden Prabowo dan diprotes warga karena kebijakan yang bikin heboh ini.
Sejak 1 Februari 2025, warga kesulitan membeli LPG 3 kg. Biasanya, mereka mudah mendapatkannya di pengecer, kini harus antre beli di pangkalan. Foto-foto dan video warga antre di mana-mana untuk membeli LPG 3 kg pun viral.
Melihat kondisi belum berubah, Bahlil beserta sejumlah petinggi Kementerian ESDM dan Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri meninjau langsung pangkalan resmi LPG 3 kg di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025)
Bahlil dan rombongan tiba di lokasi pukul 08.50 WIB. Bahlil mengenakan baju safari berwarna putih.
Sesampainya di lokasi, Bahlil langsung menyapa warga yang sedang antre membeli LPG 3 kg. "Mohon maaf ya," ucapnya, beberapa kali.
Ia kemudian menjelaskan ihwal kondisi yang terjadi. "Kemarin memang kita tata dulu, mulai hari ini sudah beres," kata dia.
Penjelasan itu membuat warga bereaksi. "Yakin, pak?" celetuk salah seorang warga.
Bahlil kembali menjawab pertanyaan warga. Dia mengaku optimistis distribusi LPG 3 kg akan lebih baik. Ke depan para pengecer akan diubah menjadi subpangkalan, sebagai bagian dari strategi baru dalam distribusi LPG subsidi.
Saat berjalan ke pangkalan LPG lainnya, Bahlil juga beberapa kali mengucap maaf kepada warga yang tengah antre. "Maaf ya bu, maaf," ucapnya, tulus.
Usai meninjau pangkalan di Palmerah, Ketua Umum Partai Golkar itu memberikan keterangan kepada wartawan. Ia menyebut telah mengganti status pengecer menjadi sub pangkalan agar tetap bisa menjual LPG 3 kg ke masyarakat.
Bahlil mengaku ditelepon Presiden Prabowo hingga dua kali terkait masalah LPG 3 kg. Pertama pada Senin (3/2/2025) malam dan kedua pada Selasa (4/2/2025) pagi. Menurut dia, Presiden Prabowo memberikan beberapa arahan.
Salah satu arahan yang diberikan adalah distribusi LPG 3 kg harus tepat sasaran agar pemberian subsidi juga tidak melenceng. Arahan lainnya, pengecer yang selama ini sudah ada akan diubah menjadi sub pangkalan per hari ini. Selain itu mulai hari ini pengecer bisa kembali jualan LPG 3 kg.
Terkait ada kabar warga Tangerang Selatan yang meninggal karena antre beli LPG 3 kg. "Kami Pemerintah, pertama, memohon maaf kalau ini terjadi. Karena ini semata-mata kami lakukan untuk penataan," tutur Bahlil.
Tak berhenti di Palmerah. Bahlil beserta rombongan melanjutkan kunjungannya ke daerah Tangerang, Banten. Tepatnya, di pangkalan Budi Setiawan, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.
Saat tiba di lokasi, Bahlil dihampiri seorang pria bernama Efendi. Dia melayangkan protes kepada Bahlil karena sulit mendapatkan LPG 3 kg.
"Saya sekarang lagi masak pak, saya tinggal demi gas. Bukan masalah antre gasnya. Anak kami lapar butuh makan, butuh kehidupan. Logikanya berjalan donk pak," kata Efendi, sambil menenteng tabung gas.
Mendapati protes itu, Bahlil menerimanya. "Udah ya pak, kita paham pak," kata mantan Ketua Umum HIPMI ini, menenangkan.
Bahlil mengaku tidak mempermasalahkan protes yang dilayangkan Efendi. Ia menerima masukan warga saat turun ke lokasi.
Jadi nggak apa-apa. Kita harus fair untuk memperbaiki bahwa ada yang menyarankan yang harus diperbaiki," tuturnya.
Bahlil menambahkan, warga yang mau membeli LPG ke pengecer harus membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Hal ini untuk memastikan subsidi tepat sasaran dan mencegah penyalahgunaan distribusi gas bersubsidi.
“Pembeli LPG 3 kg di pengecer sekarang wajib membawa KTP. Ini supaya niat dari oknum yang tidak sesuai dengan tujuan subsidi tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Bahlil juga memastikan stok LPG 3 kg aman dan mencukupi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kelangkaan gas subsidi.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Opini | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu