Pemerintah Segera Terapkan Zero ODOL

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sepakat melaksanakan penerapan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) di jalan tanpa tahapan tambahan.
Kebijakan itu dilakukan untuk keselamatan transportasi dan efisiensi distribusi logistik nasional.
Hal itu terungkap usai Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi bertemu dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Setelah sekian lama kami melakukan rapat intensif, akhirnya kami sepakati penerapan Zero ODOL harus segera dilaksanakan di lapangan,” tegas Dudy.
Menurutnya, Pemerintah mendengarkan keluhan masyarakat. Langkah konkret akan segera diambil untuk mengatasinya.
Menurut Dudy, hal ini wujud dari komitmen Pemerintah untuk memastikan keselamatan transportasi, khususnya transportasi darat.
Untuk itu, kami sepakat penerapan Zero ODOL akan segera kita laksanakan tanpa tahapan lagi,” tuturnya.
Eks Komisaris PLN ini menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam memastikan keberhasilan Zero ODOL tersebut. Di antaranya, Kepolisian Kementerian Perdagangan dan Pemerintah Daerah.
“Sinergi ini penting untuk memastikan kebijakan berjalan efektif di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Agus Gumiwang Kartasasmita mendukung penuh terhadap kebijakan itu. Hal ini sebagai bagian dari tanggung jawab sektor industri menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan.
“Ini kesadaran kami dalam menciptakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di lapangan dan sektor industri,” kata Agus.
Dengan adanya kesepakatan ini, kata Agus, Pemerintah berharap kebijakan Zero ODOL dapat segera diterapkan secara efektif.
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan keselamatan jalan, mengurangi dampak buruk terhadap infrastruktur dan meningkatkan efisiensi distribusi logistik di Indonesia.
Terpisah, Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW) Deddy Herlambang mengatakan, beberapa pihak yang saat ini masih keberatan dengan penerapan Zero ODOL secara menyeluruh adalah Kemenperin.
Menurutnya, lembaga tersebut masih keberatan lantaran khawatir dengan dampak penerapan Zero ODOL yang dapat memicu inflasi harga produk industri.
Deddy menekankan, truk ODOL tidak pernah lepas dari risiko keselamatan di jalan. Karena, kecelakaan lalu lintas truk ODOL hampir terulang setiap hari.
Sayangnya, pihak yang selalu disalahkan hanya sopir truk. Sementara stakeholder lain seperti pengusaha angkutan, pemilik barang, hingga Pemerintah kerap abai atas keselamatan di jalan.
“Pasti selalu jadi kambing hitam sopir dan sarana truknya yang remnya gagal. Stakeholder lain tidak tersentuh padahal semuanya juga terlibat,” ucapnya.
Untuk diketahui, kecelakaan yang melibatkan truk ODOL sudah kerap terjadi. Di awal Januari 2025, truk yang tidak kuat menanjak menyebabkan kecelakaan tragis di Tol Cipularang, Minggu (5/1/2025). Beruntung tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan itu.
Selang tiga hari kemudian, truk yang mengalami rem blong juga mengalami kecelakaan di Jalan Trans Maumere-Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kecelakaan truk juga terjadi di Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Minggu (19/1/2025). Truk yang mengangkut pupuk menabrak pelajar hingga tewas usai mengalami rem blong.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 21 jam yang lalu
Olahraga | 22 jam yang lalu
Olahraga | 22 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu