TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Jadwal imsak
Dewan Pers

DPR: Jangan Ada Lagi Bentrok Antar Aparat

Reporter: Farhan
Editor: AY
Kamis, 20 Maret 2025 | 11:55 WIB
Lokasi sabung ayang di Lampung yang menewaskan 3 anggota Polri. Foto : Ist
Lokasi sabung ayang di Lampung yang menewaskan 3 anggota Polri. Foto : Ist

JAKARTA - Komisi III DPR menyatakan duka cita mendalam atas gugurnya tiga anggota Polri Way Kanan, Lampung, di tangan oknum anggota TNI saat akan menggerebek perjudian sabung ayam di lokasi tugasnya.

 

Tiga anggota Polri yang gugur adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto dan dua anggotanya, yakni Bripka Petrus Apriyanto serta Bripda Ghalib Surya Ganta.

 

“Kita doakan almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu Wa Taala. Amin ya Rabbal Alamin,” kata Ketua Komisi III DPR Habiburrokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

 

Bagi Habiburrokhman, tewasnya tiga personel kepolisian tersebut memberikan gambaran betapa beratnya tugas polisi dalam menegakkan hukum. Terutama di daerah-daerah yang rawan seperti Way Kanan ini.

 

Politisi Gerindra ini mengaku sudah cukup mengenal Way Kanan karena pernah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ketika masih menjadi mahasiswa.

 

“Saya kebetulan pernah KKN di tempat itu dan memang terkait kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat), sabung ayam dan lain sebagainya, itu mohon maaf, memang sangat rawan terjadi dan menjadi keresahan masyarakat,” sebutnya.

 

Habiburrokhman menuturkan, Way Kanan memang cukup dikenal sebagai daerah cukup rawan.

 

“Tapi teman-teman ini, almarhum memilih bersikap aktif, menggerebek, tapi mungkin dengan kondisi yang sulit. Memang di sana banyak senpi (senjata api) juga, akhirnya menjadi korban,” tambahnya.

 

Anggota Komisi III DPR Rudianto Lallo juga menyatakan duka cita mendalam atas tewasnya tiga anggota Polsek Way Kanan, Lampung, akibat luka tembak saat menjalankan tugasnya.

 

Bagi Rudi, peristiwa ini sangat memilukan sekaligus memalukan karena ketiga personel polisi tersebut ditembak oleh oknum TNI yang juga aparat.

 

Menurutnya, peristiwa ini juga menunjukkan bahwa masih cukup kentalnya bentrok dua institusi di lapangan. Ketika satu alat negara mengurus keamanan dan ketertiban dalam rangka menegakkan hukum, tetapi yang satunya justru menjadi beking kejahatan. Ironisnya, kedua aparat ini sama-sama punya senjata.

 

Saya kira ini contoh yang tidak baik di masyarakat. Untuk menyelesaikan ini harus level elite, pimpinan saya kira,” usulnya.

 

Politisi muda NasDem ini pun mengutuk dan mengecam keras atas tewasnya tiga personel kepolisian dalam menjalankan tugasnya. Dia pun meminta siapa pun yang terlibat dalam peristiwa ini ditindak tegas.

 

“Siapa pun yang terlibat harus diproses perbuatannya, harus disanksi tegas. Hukuman harus diberikan setimpal dengan perbuatannya karena ini sangat barbar dan prihatin sekali dengan peristiwa yang terjadi di Lampung,” tambahnya.

 

Anggota Komisi III DPR Nasir Jamil berharap peristiwa ini dapat mengukuhkan posisi Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri sebagai pembina keamanan dalam negeri.

 

Dia pesimistis, bentrok antara TNI dan Polisi ini menjadi insiden yang terakhir. Sebab dalam pandangannya, konflik ini bukan cuma kali ini saja terjadi di lapangan.

 

“Ini juga bukan peristiwa terakhir ya, dan itu yang diperkirakan oleh banyak orang. Mereka sebenarnya ingin ini peristiwa yang terakhir, tapi mereka pesimistis,” ujarnya.

 

Nasir mengatakan, peristiwa sebelumnya juga sudah pernah terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara. Di mana puluhan personel TNI menyerang kantor Polres Tarakan.

 

Dia pun menyesalkan rentetan peristiwa ini. Sebab, di saat negara fokus untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam negeri, masyarakat justru dipertontonkan oleh dua alat negara yang saling bentrok.

 

“Masyarakat pun bertanya-tanya, bagaimana kita bisa mengamankan keamanan di dalam negeri, sementara dua alat negara (TNI-Polisi) yang seharusnya melindungi masyarakat, yang menjaga masyarakat tapi mereka terlibat dalam konflik,” katanya.

Komentar:
Perpus
Purpus
Perpus
Perpus
Perpus
Pwrpus
Perpus
Perpus
ePaper Edisi 20 Maret 2025
Berita Populer
02
Jakarta Hadang Banjir Pake Karung Pasir

Nasional | 14 jam yang lalu

03
Jalur Kereta Api Rangkasbitung-Labuan Jadi PSN

Pos Banten | 2 hari yang lalu

04
Anggaran THR ASN Disiapkan Rp 61 Miliar

Pos Banten | 1 hari yang lalu

06
Marc Marquez Makin Perkasa

Olahraga | 2 hari yang lalu

08
Liga NBA, Lakers Menang Atas Spurs 125-109

Olahraga | 1 hari yang lalu

10
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit