Kegiatan Seremonial Dinilai Tak Penting
Bupati Dewi Bakal Ubah Mindset Jajaranya

PANDEGLANG - Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani menilai kegiatan seremonial di lingkungan Pemerintah Pandeglang (Pemkab) Pandeglang, tak penting. Karena menurutnya, output dari hasil rapat yang lebih penting.
Bahkan Bupati Pandeglang wanita kedua setelah Irna Narulita ini, berkomitmen untuk mengurangi kegiatan seremoni di lingkungan Pemkab Pandeglang. Serta di masa kepemimpinannya, dia akan merubah mindset jajarannya dalam mengikuti rapat.
“Setiap ada rapat harus ada notulensi, yang saat itu juga keluar saat rapat dan saat itu juga keluar deadline, kapan mau berbuat apa, dan mau apa jadi sudah jelas,” tegas Bupati Dewi kepada awak media, kemarin.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pandeglang ini mengaku, tidak mengharapkan setelah sudah duduk mengikuti rapat, tetapi setelah rapat tidak ada hasil maksimal.
“Sekarang itu yang diperbanyak bukan acara seremoni, bukan rapat sebenarnya. Tapi tindak lanjut output di lapangan,” ujarnya.
Bahkan, Bupati Dewi menganjurkan kepada Presiden Prabowo Subianto, bahwa seharusnya mengurangi-mengurangi seremonial-seremonial.
“Kami di Pandeglang sudah mulai dari Dinas Pertanian. Kalau ada kegiatan panen raya misalnya, atau kegiatan mengunjungi petani, itu gak usah ada bla-bla rapat, nggak usah harus birokrasi tapi langsung turun ke lapangan,” tegasnya.
Menurutnya, dengan langsung turun ke lapangan tanpa birokrasi menjadi lebih murah. “Karena tidak harus menyiapkan snack, dan juga lebih simpel cepat beres. Saat efisiensi ini nggak ada anggaran makan minum, ayo bareng-bareng kita menyesuaikan yang terpenting outputnya,” katanya.
Dia mengungkapkan lagi, pada masa pemerintahan saat ini tengah melakukan efisiensi terkait anggaran. “Makanya kita harus berupaya bagaimana kita bangkit bagaimana kita bisa survive untuk kondisi-kondisi yang sehat. Lakukan kerjasama, kerja tim, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas, kita pernah mengalami masa sulit seperti sekarang ini,” harapannya.
Terlebih dia mengungkapkan pengalaman saat jadi ASN di lingkungan Pemkab Pandeglang, bahwa masa sulit terkait anggaran, juga terjadi pada saat dulu kepemimpinan Bupati Irna Narulita.
“Sama efisiensi anggaran, pada saat kepemimpinan Ibu Irna itu ada tsunami bencana alam, ada tsunami keuangan ada PMK 212, itu tsunami keuangan, bombardir anggaran. Lalu ada Covid-19, ada gempa bumi, ada banjir tapi luar biasa roda pemerintahan masih tetap kuat bagaikan Gunung Karang, dan kita selalu berhasil keluar dari ujian Allah,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Nasir mengatakan, sudah beberapa kali kegiatan bareng Bupati langsung di lapangan. “Jadi kita langsung turun tanpa ada seremoni,” klaimnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu