Penonton Film Jumbo Tembus 4 Juta

SERPONG - Film animasi Jumbo sukses menarik perhatian publik setelah mencatatkan lebih dari empat juta penonton di seluruh Indonesia. Kisah perjalanan Don dan kawan-kawan dalam Jumbo tak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang hubungan keluarga, persahabatan, dan tantangan masa kecil.

 

Pakar psikologi anak Universitas Gadjah Mada, Wulan Nur Jatmika, mengungkapkan bahwa film Jumbo menyajikan beragam lapisan pesan yang bisa ditangkap dari berbagai usia.

 

“Secara pribadi, saya sangat mengapresiasi para seniman yang telah bekerja keras mewujudkan film ini dengan kualitas animasi, alur cerita, serta perkembangan karakter yang baik, diperkaya dengan banyak hikmah yang bisa dijadikan bahan refleksi,” tutur Wulan dikutip dari laman resmi UGM, Selasa (22/4).

 

Wulan menjelaskan, dalam kisah Don dan kawan-kawan, tersirat realita sosial tentang pengaruh keluarga dan lingkungan terhadap kondisi psikologis anak. Beberapa karakter dalam film, seperti Don, Atta, Maesaroh, dan Nurman, menunjukkan pengalaman Adverse Childhood Experiences (ACEs) atau peristiwa masa kecil yang berpotensi menimbulkan trauma.

 

Kondisi ini mencerminkan realita sosial Indonesia, di mana anak-anak dengan ACEs bisa dengan mudah ditemukan di sekitar kita,” ungkapnya.

 

Tak hanya itu, Wulan juga menyoroti persoalan perundungan dalam film yang tergambar melalui hubungan Don dan Atta. Ia mengingatkan, perundungan merupakan masalah nyata di kalangan anak-anak yang membawa risiko gangguan kesehatan mental di masa depan.

 

“Anak yang menjadi pelaku perundungan biasanya juga bukan tanpa sebab, banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari pola asuh negatif, pengalaman masa lalu sebagai korban, hingga lingkungan sosial yang tidak sehat,” jelas Wulan.

 

Keunikan film ini, menurut Wulan, adalah keberhasilan Don bertahan menjadi pribadi ceria berkat dukungan emosional yang kuat. Hal ini menegaskan pentingnya membangun lingkungan positif, mulai dari pola asuh, sekolah yang aman, hingga komunitas sosial yang suportif.

 

Mengakhiri ulasannya, Wulan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan kebutuhan emosional anak sedini mungkin, terutama pada masa usia emas 0–5 tahun.

 

“Orang tua perlu menyadari bahwa setiap hal yang dilakukan dalam proses pengasuhan, terutama di usia 0-5 tahun, bisa berdampak besar dan jangka panjang bagi masa depan anak,” terang Wulan.

 

Ia menambahkan, bekal cinta tanpa syarat, nilai-nilai kehidupan, serta panduan moral yang baik menjadi fondasi penting.

 

“Dengan bekal-bekal itu, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat, sehat, mandiri, dan siap menghadapi tantangan hidup,” pungkasnya.

 

Penonton film Jumbo hingga kini terus meningkat. Banyak penonton bertanya: Film Jumbo tayang sampai kapan seiring dengan lonjakan jumlah penonton film Jumbo yang terus bertambah dari hari ke hari.

 

Film Jumbo diperkirakan masih akan tayang di bioskop sampai sekitar tanggal 10 Mei 2025. Namun, tanggal pasti penayangan terakhir bisa saja berubah tergantung dari antusiasme penonton dan jadwal bioskop.