Pengusaha Wisata, Hotel Dan Restoran Di Pandeglang Lesu
PHRI Desak Pemerintah Revisi Kebijakan Efisiensi

PANDEGLANG - Kondisi pengusaha wisata, hotel dan restoran di wilayah Kabupaten Pandeglang, lesu. Hal itu dampak adanya kebijakan efisiensi anggaran dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Mengalami lesunya, karena saat ini kegiatan pemerintah yang biasa dilaksanakan di kawasan wisata, hotel-hotel dan restoran terhenti. Bahkan tingkat pengunjung di kawasan wisata mengalami penurunan.
Ketua Himpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang, Widiasmanto mengungkapkan, awal tahun 2025 usaha pariwisata khususnya di bidang hotel dan restoran kena dampak atas kebijakan efisiensi anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah.
Menurutnya, bukan hanya pemerintah melalui kelembagaan saja, namun seperti BUMN dan mitra usaha pemerintah akan melakukan hal sama. Selama ini jelasnya, market pemerintah maupun corporate yang berkolaborasi dengan pemerintah melakukan kegiatan di hotel-hotel baik meeting, FGD dan gathering lainnya otomatis tidak ada, ini tentu menjadikan tingkah hunian juga turun.
“Dalam hal ini, kami dari PHRI dapat sampaikan bahwa para pelaku usaha pariwisata khususnya hotel selama ini sangat taat membayar kewajiban pajak, dan memberikan kontribusi nyata perputaran ekonomi, tenaga kerja dan UMKM lainya. Oleh karena itu agar dampak buruk tidak terjadi, kami sampaikan kebijakan pemerintah segera direvisi kembali seperti normal,” kata Widi, Kamis (24/4).
Pihaknya berharap juga kepada pemerintah bisa menurunkan harga tiket pesawat terbang baik domestik, maupun internasional. Hal itu, agar tingkat kunjungan wisatawan luar negeri semakin banyak, sehingga berdampak baik buat ekonomi.
Selain itu dia berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) lebih aktif dalam kegiatan promosi, event dan festival-festival di daerah, dan bisa berkolaborasi dengan semua stakeholder pariwisata.
Sebab menurutnya, bila ini inten dilakukan akan memberikan dampak tingkat kunjungan wisatawan, dan kepercayaan bagi para calon investor semakin yakin berinvestasi di Pandeglang.
“Mau tidak mau harus kita akui saat ini begitu sulit mendapatkan investor besar yang bisa menyerap tenaga kerja banyak di Pandeglang,” katanya.
Bila langkat itu tidak segera dilakukan dikhawatirkan operasional usaha pariwisata hotel semakin sulit dan berat bisa bertahan.
“Tidak menutup kemungkinan terjadi pengurangan karyawan dan tidak sanggup bayar pajak. Bahkan kondisi saat ini di daerah Jawa Barat Bogor sudah dua hotel ditutup akibat dampak efisiensi anggaran pemerintah ini,” jelasnya.
Pelaku usaha perhotelan dari Mutiara Carita, Uding membenarkan, dampak dari adanya efisiensi hotel yang dikelolanya saat ini mulai terasa. Biasanya ungkap dia, di bulan keempat ini mulai ramai pesanan tempat untuk kegiatan pemerintahan, namun sampai sekarang belum ada.
Padahal menurutnya, kegiatan pemerintah dan perusahaan itu, telah memberikan sumbangan yang bagus selain dari kunjungan hotel biasa.
“Sangat terasa dengan efisiensi ini, semoga kebijakan ini bisa dinormalkan kembali agar semua bisa berjalan lancar,” harapannya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 20 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu