TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers
Habis Jalan-jalan Dengan Mega Di Sarinah

Erick Dan Puan Cuma Deketan Belum Tentu Jadian

Oleh: US/AY
Editor: admin
Rabu, 15 Juni 2022 | 11:13 WIB
Erick Thohir Megawati dan Puan Maharani saat mengunjungi Museum Bung Karno di Sarinah. (Ist)
Erick Thohir Megawati dan Puan Maharani saat mengunjungi Museum Bung Karno di Sarinah. (Ist)

JAKARTA - Setelah Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri jalan-jalan di Sarinah, Senin (13/6), munculkan spekulasi, Erick akan dijodohkan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024.

Namun, ada juga anggapan, Erick-Puan cuma deketan, belum tentu jadian.

Salah satu pihak yang menjodohkan Erick-Puan untuk Pilpres 2024 adalah Ketua Umum Pondasi Jokowi Satu (Pojok Satu) Yuyun Pirngadi.

Dia menyebut, kesuksesan Erick membuat Mega happy, bisa menjadi jalan untuk 2024. Peluang Erick untuk berpasangan dengan Puan terbuka lebar.

Yuyun memandang, duet Erick-Puan tak bisa dipandang sebelah mata. Dia paham, hasil survei Erick dan Puan selama ini belum masuk papan atas. Namun, hal itu tidak masalah.

“Jangan lihat hasil surveinya, tapi lihat decision maker-nya," kata Yuyun, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) tadi malam.

Menurutnya, ada faktor lain yang lebih menentukan ketimbang hasil survei. Khususnya di PDIP. Ia mencatat, Megawati melalui Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, pernah bilang bahwa ada 3 hal penting yang menjadi pertimbangan banteng dalam menentukan jagoannya di setiap kontestasi politik.

"Pertama rekam jejaknya, lalu karakternya, dan terakhir daya juangnya. Itu tradisi PDIP," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Yudi ini menilai, Erick dan Puan memenuhi 3 syarat tadi. Erick dan Puan punya rekam jejak yang bagus, baik di dalam maupun di luar pemerintahan.

"Keduanya tidak punya rekam jejak hitam. Santun dan egaliter. Kaya prestasi, dan visi ke-Indonesiaannya jelas," terangnya.

Ia mencontohkan, prestasi Erick yang terbukti mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan pelat merah sejak ditunjuk sebagai Menteri BUMN. Laba bersih BUMN naik hampir 10 kali lipat di 2021, atau sekitar Rp 126 triliun.

Sementara, total pendapatan BUMN mencapai Rp 1.983 triliun atau setara 99 persen dari APBN. Total pajak, deviden, dan PNBP yang disumbang ke negara mencapai Rp 371 triliun.

"Strategi Erick lewat holdingisasi BUMN terbukti berhasil. Kinerja perusahaan pelat merah menjadi lebih efektif dan efisien. Patut diacungkan jempol," jelasnya.

Begitu pun Puan. Ketua DPR perempuan pertama itu, dinilainya, punya andil besar di balik suksesnya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah.

"Ketika resesi ekonomi kuartal I dan II-2020, Ketua DPR juga hadir mendorong program PEN yang diarahkan untuk membantu pelaku usaha agar dapat bertahan," ucapnya.

Melihat catatan mentereng kedua figur tersebut, Yudi membuka peluang relawan Jokowi yang dipimpinnya mengarahkan dukungan ke Erick-Puan.

"Ini bisa jadi duet maut. Tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Ingat bagaimana Kiai Ma'ruf yang tidak diperhitungkan dalam berbagai survei bisa jadi Wapres," tandasnya.

Hingga saat ini, PDIP masih enggan membuka siapa sebenarnya jagoan mereka yang akan ditarungkan di Pilpres 2024. Termasuk peluang duet Erick-Puan ini.

"Capres dan cawapres Ibu (Megawati) yang putuskan, Mas," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, ketika dikonfirmasi, tadi malam.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira juga mengaku belum tahu soal kemungkinan duet Erick-Puan.

"Saya belum pernah dengar, Mas," timpalnya.

Apakah duet Erick-Puan bisa terwujud? Peneliti Indikator Politik Indonesia (IPI) Bawono Kumoro melihat, ada tantangan utama yang harus dihadapi untuk merealisasikan duet Erick-Puan. Yakni, bagaimana menghimpun partai lain selain PDIP.

"Meskipun PDI Perjuangan dapat mencalonkan sendiri, tapi penting untuk menghimpun partai politik lain. Tantangan lain adalah kedua figur ini memiliki elektabilitas masih rendah," ujar Bawono, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Karena itu, kata dia, Erick dan Puan saat ini bisa saja berdekatan, tapi belum tentu bisa jadian, karena terhalang oleh tak adanya partai lain yang berkoalisi untuk mendukung keduanya.

Hingga saat ini, belum ada lembaga survei yang merilis peluang keterpilihan duet Erick-Puan. Keduanya baru masuk dalam survei-survei elektabilitas secara individu.

Elektabilitas Erick maupun Puan juga tidak wah. Angkanya masih satu digit. Meski begitu, nama keduanya nyaris tak pernah absen di berbagai lembaga survei. Setidaknya masuk 10 besar.

Misalnya, dalam temuan Charta Politika yang dirilis Senin (13/6) lalu. Erick ada di urutan 8 dari 10 nama dengan elektabilitas 2,0 persen. Sementara Puan di urutan 9, membukukan 1,8 persen.

Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, duet Erick-Puan bukanlah hal yang mustahil terjadi.

"Sangat bisa. Mungkin saja pertemuan dengan Mega itu, salah satu cara Erick untuk pedekate," kata Hensat, ketika dikonfirmasi.

Meskipun, ia menilai pertemuan Mega dengan Erick tidak melulu dikaitkan dengan kepentingan capres atau cawapres. Bisa saja membicarakan kepentingan lain yang sifatnya jangka pendek. Seperti perkara reshuffle.

"Yang jelas, apa yang dilakukan oleh Erick selama ini, yaitu dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh politik, menunjukkan bahwa politiknya sudah cukup dewasa," pungkasnya. (rm.id)

Komentar:
ePaper Edisi 11 September 2025
Berita Populer
03
Gudang Oli Di Slipi Terbakar

Nasional | 1 hari yang lalu

04
Hasil Demo

Opini | 1 hari yang lalu

05
Pabrik Rokok Mulai Kurangi Karyawan

Nasional | 2 hari yang lalu

06
07
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit