Anies Capresnya Poros Gondangdia
JAKARTA - Partai Nasional Demokrat (NasDem) berencana mengumumkan nama Calon Presiden (Capres) pada 10 November 2022. Pengumuman bakal langsung diumumkan Ketua Umum DPP NasDem, Surya Paloh beserta pimpinan partai koalisi Poros Gondangdia, PKS dan Demokrat.
“Kandidat capres yang akan diusung Partai NasDem itu ada 3 kan sejak awal. Pak Andika Perkasa, Pak Ganjar Pranowo dan Pak Anies Baswedan. Secara logika politik yang paling memungkinkan Anies Baswedan, dan memang akan diumumkan,” kata politisi NasDem, Zulfan Lindan, dalam pernyataannya, kemarin.
Ditegaskan, komunikasi antara Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat sangat intens saat ini. PKS maupun Demokrat, kata Zulfan, firmed setuju mengusung Anies.
"Jadi soal capres pokoknya sudah selesai, Anies Baswedan capres Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat, sudah 99 persen,” tambahnya.
Menurutnya, Anies dipilih karena paling rasional di antara tiga capres usulan NasDem. Misalnya Andika Perkasa, akan sulit karena yang bersangkutan statusnya sebagai pimpinan TNI. Sementara Ganjar juga masih kader PDI Perjuangan.
“Nah, mengharapkan Pak Ganjar ini meninggalkan PDI Perjuangan untuk masuk ke dalam koalisi di luar PDI Perjuangan itu kan juga problem. Waktunya kapan?” tuturnya.
Namun demikian, Zulfan belum memastikan, apakah 10 November nanti, calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan juga diumumkan. Bisa diumumkan secara langsung atau bersamaan. Dengan catatan, kalau sudah selesai dibahas antar pimpinan partai koalisi.
“Kalau soal cawapres sudah selesai dibahas ya, ya diumumkan bareng-bareng, tapi kalau belum kan bisa dilanjutkan nanti. Politik itu lentur aja, hari ini keras, besok lentur, sekarang lentur, besok keras, kan biasa itu, seninya berpolitik kan di situ, jangan dilihat kaku,” ungkapnya.
Mendengar kabar ini, Relawan Anies dari Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) H. Syarief Hidayatullah bersyukur. Akhirnya, ada kepastian deklarasi jagoannya sebagai Capres.
"Memang tinggal nunggu kepastian Anies deklarasi. Sebab koalisi kabarnya sudah fix. Alhamdulillah sudah ketemu tanggalnya. Tinggal cawapresnya dirembuk kembali. Prinsipnya relawan dukung Anies dengan siapa pun,” kata Syarief kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.
Dikatakan, berbagai simpul relawan sudah bergerak menyosialisasikan Anies di seluruh daerah. Masing-masing daerah mengusulkan nama pendamping atau cawapres yang berbeda. Namun, relawan hanya mengusulkan, yang menentukan adalah partai politik di Poros Gondangdia.
Dia tak khawatir, akan ada banyak serangan setelah Koalisi NasDem Cs mengumumkan Anies sebagai capres.
“Setelah lengser dari Gubernur, relawan juga sudah punya banyak agenda. Justru lebih leluasa kampanye nanti ya. Apalagi didukung partai koalisi. Kami akan bersinergi menangkis serangan terhadap Anies,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro memaparkan keuntungan dan kekurangan Anies serta Poros Gondangdia usai deklarasi.
Dikatakan, dengan mendeklarasikan Anies secara resmi sebagai capres, Poros NasDem Cs lebih maju dibanding koalisi yang lain, yang sudah mendeklarasikan diri sejak awal.
“Ini juga pembuktian bahwa anggota Poros Gondangdia seperti NasDem, Demokrat, dan PKS tak ingin sekedar menjadi peserta pelengkap capres-cawapres karena punya kandidat sendiri,” kata Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dampak bagi Anies, sosok ini juga bakal naik elektabilitasnya. Sebab Anies selama ini dideskripsikan sebagai sosok antitesa yang dianggap berseberangan dengan sikap pemerintah sebagaimana tercermin dalam keseharian PKS dan Demokrat saat merespon kebijakan pemerintah.
“Semakin kuatlah narasi oposisi dan antitesa dan bisa mengambil suara publik yang kecewa dengan pemerintah saat ini,” tambahnya.
Pada bagian lain, terangnya, dengan mendeklarasikan diri lebih awal, Poros Gondangdia dengan paket capres-cawapresnya mesti siap dibedah dan uji oleh siapa pun. Artinya visi-misi, rekam jejak, hingga kekurangan Poros Gondangdia maupun Anies akan semakin jelas dielaborasi dan dikuliti.
"Sampai pada satu titik, negative campaign hingga black campaign berseliweran untuk mendegradasi dari berbagai sisi,” tuturnya.
Sehingga, lawan atau koalisi politik lain tentu akan berpikir keras menghadirkan sosok yang lebih baik atau memiliki elektabilitas yang tinggi dibanding Anies.
“Ini merupakan konsekuensi logis ketika dideklarasi kan lebih awal, sehingga strategi politiknya dapat terbaca walaupun dimensi “wow factor” juga hadir bersamaan,” pungkasnya. (rm.id)
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu