TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

2.000 Warga Gaza Yang Terluka Akan Diobati di Pulau Galang

Reporter & Editor : AY
Jumat, 08 Agustus 2025 | 11:05 WIB
Pulau Galang tempat 2.000 pengungsi Gaza ditempatkan. Foto : Ist
Pulau Galang tempat 2.000 pengungsi Gaza ditempatkan. Foto : Ist

JAKARTA - Indonesia siap mengevakuasi 2.000 warga Gaza, Palestina, yang terluka ke Pulau Galang, Kepulauan Riau (Kepri). Di tempat pengobatan pasien Covid-19 beberapa waktu lalu itu, warga Gaza yang menjadi korban kebiadaban Israel akan diobati dan dirawat sampai sembuh.

 

"Presiden mengarahkan agar Indonesia memberikan bantuan pengobatan sekitar 2.000 warga Gaza korban luka-luka karena bom, reruntuhan, dan sebagainya," terang Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, di Jakarta, Kamis (7/8/2025). 

 

Hasan menerangkan, Pulau Galang dipilih karena lokasinya yang terpisah dari pemukiman warga. Selain itu, infrastruktur kesehatan di sana juga telah tersedia dengan baik. 

 

Di Pulau Galang terdapat Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI), bekas fasilitas khusus menangani pasien Covid-19. Selain itu, terdapat pula akomodasi hunian anggota keluarga yang mendampingi pasien. Pulau Galang juga pernah jadi tempat tinggal sementara atau penampungan pengungsi Vietnam pada tahun 1979. 

 

Hasan menegaskan, rencana ini bukanlah pemindahan permanen. Setelah pengobatan selesai, para korban perang ini, akan kembali ke Gaza. "Ini misi kemanusiaan, bukan relokasi penduduk," tegasnya.

 

Agar aksi kemanusiaan ini lancar, Presiden Prabowo Subianto telah menugaskan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri merancang sistem, prosedur, dan mekanisme pelaksanaan evakuasi dan pengobatan ini.

 

Hasan menyatakan, rencana ini sejalan dengan pernyataan Prabowo pada April lalu bahwa Indonesia siap mengirimkan pesawat untuk menjemput sekitar 1.000 warga Gaza dalam gelombang pertama evakuasi, dengan prioritas korban luka, anak-anak yatim piatu, serta korban trauma berat akibat perang.

 

Langkah Indonesia ini juga selaras dengan seruan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan bahwa lebih 14.800 pasien di Gaza sangat membutuhkan perawatan medis yang layak.

 

Saat ini, Gaza sedang terkepung. Sistem pelayanan kesehatan hampir lumpuh. Rumah sakit kehabisan persediaan, tenaga medis kewalahan, pasien membludak di tengah serangan Israel yang terus melanda.

 

WHO telah memfasilitasi pemindahan 15 anak dari Gaza ke Yordania, didampingi 42 anggota keluarga. "Kami mendesak lebih banyak negara menerima pasien dan mempercepat proses evakuasi medis melalui semua jalur yang memungkinkan," tulis Tedros, di platform X, Rabu (6/8/2025).

 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menegaskan, saat ini, rencana evakuasi warga Gaza masih dalam proses dan belum mencapai kesepakatan final. Rencana ini dapat berjalan jika seluruh pihak terkait menyetujui. Termasuk Otoritas Palestina, negara tetangga Palestina seperti Mesir dan Yordania, serta warga Gaza. 

 

"Presiden sudah berbicara dengan beberapa pemimpin negara-negara Timur Tengah. Kemudian hal-hal yang sifatnya teknis juga harus kita persiapkan. Jadi sewaktu-waktu itu bisa dilaksanakan, kita sudah siap," ujarnya, dalam konferensi pers, di Kantor Kemlu RI, Jakarta, Kamis (7/8/2025). 

 

Nantinya, sambung Sugiono, Kementerian Kesehatan akan menjadi leading sector pelaksana. Untuk kementerian lain yang akan terlibat, dia belum mengetahui secara pasti.

 

Selain memberi tempat di Pulau Galang, Prabowo juga menegaskan Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian ke Gaza. "Indonesia siap mengirimkan pasukan peacekeeper ke Gaza. Sama seperti yang kita lakukan di Lebanon,” tambah Hasan.

 

Hasan menerangkan, Prabowo juga telah meminta Kementerian Pertahanan menyiapkan dua pesawat Hercules untuk operasi kemanusiaan menurunkan bantuan pangan bagi warga Gaza lewat udara. "Siap untuk operasi airdrop, menurunkan bantuan pangan dari udara," ujar Hasan.

 

Rencana evakuasi warga Gaza ke Pulau Galang mendapat dukungan Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Laksono. Menurutnya, langkah ini menjadi pesan kuat bagi dunia internasional bahwa Indonesia tidak hanya bersuara, tetapi juga bertindak nyata. Komisi I DPR berharap, koordinasi lintas sektor, terstruktur dan berkelanjutan. 

 

"Siapkan keamanan, logistik, tenaga medis, serta diplomasi internasional secara matang agar misi ini berjalan efektif dan berkelanjutan," ujar Dave, dalam keterangannya, Kamis (7/8/2025).

 

Sementara itu, di tengah kecaman dunia, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengusulkan pendudukan kembali secara penuh Jalur Gaza. "Target sudah ditentukan, kami akan merebut kembali Jalur Gaza sepenuhnya dan mengalahkan Hamas," kata seorang pejabat senior Israel.

 

Wakil Menteri Luar (Wamenlu) Negeri Arrmanatha Nasir mengecam langkah Israel ini. Dia menegaskan, sikap Israel tidak sejalan dengan semangat komunitas internasional untuk menyelesaikan konflik sesuai dengan two-state solution (solusi dua negara) yang baru disepakati.

 

Wamenlu yang ikut pertemuan khusus solusi dua negara yang digelar Perancis dan Arab Saudi di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, 28-30 Juli lalu, menekankan bahwa dunia internasional telah memberi tekanan yang cukup besar kepada Israel. "Baik untuk membuka bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza dan perundingan pembahasan solusi damai," ujarnya.

Komentar:
ePaper Edisi 08 Agustus 2025
Berita Populer
04
Truk Terguling Bikin Ciputat Macet Parah

TangselCity | 9 jam yang lalu

05
122 Juta Rekening Sudah Dibuka Kembali PPATK

Nasional | 2 hari yang lalu

06
BMKG: Cuaca Ekstrem Landa Tangsel 3 Hari

TangselCity | 2 hari yang lalu

07
Kapal Prabowo

Opini | 2 hari yang lalu

10
Tata Kota Tata Hati

Opini | 5 jam yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit