TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

SEA Games 2025

Indeks

Dewan Pers

Pertama di Indonesia, Tangsel Punya Bapak Asuh Anak Stunting

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: admin
Rabu, 15 Juni 2022 | 18:51 WIB
Pelayanan KV Serentaj Sejuta Akseptor dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-29. (ist)
Pelayanan KV Serentaj Sejuta Akseptor dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-29. (ist)

Pertama kalinya se-Indonesia, Kota Tangerang Selatan meluncurkan Bapak Asuh bagi anak stunting di wilayahnya.   Hal ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah dalam menekan angka stunting di Tangerang Selatan. 

Dalam hal ini, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie lah yang dinobatkan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting. Peluncuran itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional ke-29 yang berlangsung di Kantor Kecamatan Pamulang, Jalan Siliwangi No 1 Pamulang, Kota Tangsel, Rabu (15/6/2022). 

Hadir dalam acara tersebut, Direktur Kesehatan Bina Reproduksi BKKBN RI, Safrina Salim mengapresiasi langkah Tangsel dalam upaya menekan angka stunting di Tanah Air. 

"Saya apresiasi sangat untuk Banten, khususnya Tangsel, yang sudah melaunching orang tua asuh. Sebenarnya kita itu mau nanti melaunching juga secara nasional. Ini luar biasa Banten nih, sudah mendahului pusat," ungkap Safrina. 

Ia menerangkan bahwa untuk menekan permasalahan stunting ini, sangat diperlukan sinergitas dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah, lembaga, hingga masyarakat itu sendiri. 

"Sehingga kondisi stunting yang sekarang ini, dapat turun pada 2024 sebesar 14 persen. Sebenarnya berat kalau kita pikirkan. Tapi apabila kita kerjakan bersama-sama Insha Allah akan terlaksana," tuturtnya. 

Sementara itu, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie memaparkan, belakangan ini angka stunting mengalami peningkatan, khususnya di Tangsel. 

"Mengalami kenaikan dari 15,39 persen pada tahun 2019 menjadi 19,4 persen pada tahun 2021, dan ditargetkan penurunan stunting sampai dengan tahun 2024 menjadi sebesar 5,9 persen," paparnya. 

Oleh karenanya, kata Benyamin, diperlukan sebuah formula dalam rangka percepatan penurunan angka stunting. 

Beragam upaya pun telah dilakukan oleh Pemkot Tangsel, salah satu cara yang bakal dilakukan oleh pihaknya, adalah membentuk tim percepatan penurunan stunting. 

"Mulai dari tingkat kota, kecamatan dan kelurahan di Kota Tangsel. Bahkan RS Serpong Utara kita jadikan rumah sakit dengan tematik stunting di Kota Tangsel. Mudah-mudahan ini dapat membantu kita untuk terus menurunkan angka stunting di Kota Tangsel," harapnya. 

Ia menjelaskan, salah satu strategi tim percepatan penurunan stunting yang telah dibentuknya, adalah dengan membentuk tim pendamping keluarga. 

"Yang terdiri dari tenaga kesehatan, kader, dan pkk di wilayah setempat dengan kelompok sasaran calon pengantin, ibu hamil, dan menyusui serta anak 0 apai 59 bulan," jelas Benyamin. 

Selain itu, Benyamin juga meminta kepada Kementrian Agama setempat, mulai dari KUA, untuk turut mengadakan penyuluhan mengenai stunting bagi calon pengantin yang melakukan konsultasi atau pendaftaran awal. 

"Dalam penanganan stunting, keluarga merupakan komponen utama yang sangat berperan dalam pencegahan maupun penanggulangannya," tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit