TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Final US Open 2025

Perebutan Tahta Petenis No.1 Dunia, Sinner Atau Alcaraz

Reporter & Editor : AY
Minggu, 07 September 2025 | 06:38 WIB
Petenis papan atas Sinner (kanan) atau Alcaraz (kiri). Foto : Ist
Petenis papan atas Sinner (kanan) atau Alcaraz (kiri). Foto : Ist

AS - Kejuaraan tenis US Open 2025 memasuki babak pamungkas dengan duel yang sangat dinanti. Dua bintang muda Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz, akan berhadapan di final.

 

Keduanya akan mempere­butkan gelar Grand Slam terakhir musim ini. Pemenang US Open akan didaulat sebagai petenis nomor satu dunia.

 

Jannik Sinner memastikan tiket ke final setelah menying­kirkan petenis Kanada Felix Auger-Aliassime dengan skor 6-1, 3-6, 6-3, 6-4 pada semifinal yang digelar di Stadion Arthur Ashe, New York, kemarin.

 

Laga ini berjalan ketat meski­pun skor akhir tampak meya­kinkan. Sinner harus menga­tasi sembilan dari sepuluh break point yang dimiliki lawannya.

 

Auger-Aliassime bahkan sem­pat menyamakan kedudukan 1-1 setelah bermain luar biasa di set kedua.

 

Di tengah laga, Sinner terlihat meninggalkan lapangan untuk menjalani perawatan medis aki­bat ketidaknyamanan di perut.

 

Servisnya pun sempat melam­bat di set ketiga. Meski begitu, ia tetap mampu mengontrol per­mainan dengan baik, mencatat hanya empat unforced error di set ketiga, sementara lawannya melakukan 10 kesalahan.

 

Saya dan Felix bermain di turnamen terakhir, dan dia sangat berbeda kali ini. Dia servis lebih baik, pukulan lebih kuat, jadi pertandingan ini sangat su­lit. Saya senang bisa melewatinya,” kata Sinner seperti dikutip dari ATP.

 

Kemenangan ini menandai tonggak bersejarah bagi petenis Italia berusia 24 tahun itu. Ia kini menjadi petenis keempat di era Open yang berhasil mencapai empat final Grand Slam dalam satu musim, menyamai prestasi legenda seperti Federer, Nadal, dan Djokovic.

 

Rivalnya, Carlos Alcaraz lebih dulu memastikan diri ke final setelah menumbangkan Novak Djokovic di semifinal dengan skor 6-4, 7-6(4), 6-2.

 

Laga yang berlangsung sela­ma dua jam 25 menit ini menjadi ajang pembuktian sekaligus bal­as dendam bagi Alcaraz, setelah kalah dari Djokovic di Australia Open dan Olimpiade Paris 2024.

 

“Rasanya luar biasa bisa kem­bali ke final US Open. Saya menjaga level permainan dari awal sampai akhir, ini momen spesial,” ujar Alcaraz, yang kini memburu gelar Grand Slam keenam dalam kariernya.

 

Petenis Spanyol berusia 22 tahun itu tampil dominan sejak set pertama. Meski sempat ter­tinggal 0-3 di set kedua, Alcaraz mampu bangkit dan memenang­kan tie-break.

 

Di set ketiga, Djokovic terlihat menurun secara fisik, sementara Alcaraz terus menekan dengan pukulan keras dan variasi per­mainan yang membuat lawannya kewalahan.

 

Dengan kemenangan ini, Al­caraz mencatat rekor 60 ke­menangan dari 66 pertandingan musim ini, dengan enam gelar juara.

 

Ia juga memastikan tiket ke ATP Finals yang akan ber­langsung di Turin, November mendatang.

 

Bagi Novak Djokovic, kekala­han ini membuatnya gagal me­langkah ke final US Open untuk pertama kalinya sejak 2023.

 

Meski kecewa, petenis Serbia berusia 38 tahun itu memberikan penghormatan kepada dua rival mudanya.

 

“Saya kalah tiga dari empat Grand Slam di semifinal mela­wan mereka. Mereka terlalu he­bat, bermain di level yang sangat tinggi,” ujar Djokovic, merujuk pada Sinner dan Alcaraz.

 

Djokovic menyadari fisiknya tidak lagi sekuat dulu untuk menghadapi pertandingan pan­jang dengan format best-of-five. “Saya akan terus berjuang, tapi harus realistis. Menghadapi Sin­ner dan Alcaraz di level ini, itu tugas yang sangat berat,” kata pemegang 24 gelar major itu.

 

Meski usianya tak lagi muda, Djokovic menegaskan tidak akan menyerah dalam setiap pertandingan yang diikutinya. “Saya masih menikmati kompe­tisi. Dukungan penonton mem­buat saya terus bermain. Tapi harus diakui, mereka memang lebih baik saat ini,” katanya.

 

 US Open 2025 ini akan menjadi pertemuan kelima ber­turut-turut antara Sinner dan Alcaraz. Rekor head-to-head se­jauh ini masih dikuasai Alcaraz dengan 9 kemenangan berband­ing 5. Petenis Spanyol ini juga unggul dalam tiga pertemuan terakhir di lapangan keras.

 

Namun, Sinner bukan lawan sembarangan. Ia sukses menghentikan Alcaraz di Wimbledon, menggagalkan upaya lawannya meraih gelar ketiga beruntun di lapangan rumput. Alcaraz sebe­lumnya menundukkan Sinner di Roland Garros.

 

Laga final nanti akan jadi penentu supremasi. Jika Alcaraz menang, ia akan merebut kembali peringkat nomor satu dunia dari Sinner, yang sudah bertahan di puncak selama 65 pekan beruntun.

 

Jika Sinner menang, ia mengamankan tahta petenis nomor satu dunia untuk dua musim berturut-turut.

US Open 2025 bukan hanya menampilkan pertandingan fi­nal, tapi juga menandai transisi era tenis dunia.

 

Generasi baru yang diwakili Alcaraz dan Sinner kini benar-benar menguasai panggung, menggantikan dominasi la­ma yang selama ini dipegang Djokovic, Federer, dan Nadal.

 

Final ini akan digelar Min­ggu (7/9/2025) malam waktu setempat atau Senin (8/9/2025) dini hari WIB. Semua mata akan tertuju ke Arthur Ashe Stadium untuk menyaksikan duel yang disebut-sebut sebagai awal ba­bak baru rivalitas terbesar tenis modern.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit