TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

9 Orang Terpapar Radioaktif CS-137 di Serang Telah Ditangani RS Fatmawati, Kondisi Baik

Reporter & Editor : AY
Jumat, 03 Oktober 2025 | 17:07 WIB
Lokasi penemuan udang beku yang terpapar radioaktif CS-137 di Cikande, Serang,
Lokasi penemuan udang beku yang terpapar radioaktif CS-137 di Cikande, Serang,

SERANG - Sebanyak sembilan orang positif hasil whole-body counter (WBC) dalam pemeriksaan paparan radioaktif CS-137 di Cikande, Serang, Banten. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, kesembilan orang itu sudah ditangani di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta. Mereka tidak bergejala dan dalam kondisi baik.

 

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan, pihaknya sudah bergerak cepat melakukan penanganan paparan CS-137 pada masyarakat di wilayah Cikande dan sekitarnya dalam radius 5 kilometer. Satgas Penanganan CS-137 melakukan pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) kepada lebih dari 1.562 pekerja dan warga sekitar Kawasan Industri Cikande.

 

Dari pemeriksaan ini, terdapat 9 orang positif hasil WBC. “Mereka sudah ditangani RS Fatmawati Jakarta. Tidak bergejala dan dalam kondisi baik. Untuk perawatannya, diberikan obat prussian blue," kata Aji, kepada Redaksi, Jumat (3/10/2025).

 

Dia pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun waspada dengan paparan radioaktif ini. Pemantauan kesehatan masyarakat akan dilakukan, termasuk pemantauan kepada keluarga dan kontak serumah. Pemeriksaan akan diperluas setelah ada hasil pemetaan yang dilakukan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

 

Kemenkes juga melakukan deteksi paparan terhadap manusia dan penanganan yang terpapar. Deteksi dilakukan berlapis, dengan alur pemeriksaan:

 

Surveymeter, untuk mendeteksi paparan eksternal radiasi pada tubuh/pakaian. Jika positif, dilakukan dekontaminasi, mandi, ganti pakaian, lalu diperiksa ulang.

Pemeriksaan darah, untuk melihat indikasi penurunan limfosit (<1500).

WBC bagi yang limfosit rendah untuk mendeteksi paparan radiasi internal (cesium yang masuk ke tubuh).

"Jika terindikasi serius, maka dirujuk ke RS Fatmawati untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut," jelas Aji.

 

Dia menjelaskan, efek dan dampak dari paparan Cs-137 ke tubuh manusia

 

Jangka Pendek:

Pada paparan tinggi dalam waktu singkat berupa sindrom radiasi akut (ARS): mual, muntah, diare, kelelahan, sakit kepala, hingga penurunan sel darah putih (limfosit). Kemudian, terjadi kerusakan kulit/jaringan: kemerahan, lepuh, luka bakar radiasi.

Untuk paparan sangat tinggi bisa menyebabkan risiko perdarahan, infeksi berat, kerusakan organ, dan kematian. 

 

Jangka Panjang

Pada paparan rendah berulang atau internal berupa risiko kanker meningkat (leukemia, kanker jaringan lunak) akibat kerusakan DNA.

 

Terjadi juga gangguan sumsum tulang dan imunitas, penurunan daya tahan tubuh, efek reproduksi dan perkembangan, bila paparan pada ibu hamil, risiko kelainan janin meningkat.

"Namun, penting ditegaskan, mayoritas paparan yang ditemukan masih pada level yang bisa ditangani dengan dekontaminasi, obat khusus, dan pemantauan kesehatan jangka panjang," jelasnya.

 

Kemenkes mengimbau masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas atau fasilitas kesehatan yang ditunjuk Pemerintah. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan rajin mencuci tangan, mandi setelah beraktivitas di area berisiko, mengkonsumsi makanan bergizi, dan beristirahat cukup.

 

Kemenkes mengimbau masyarakat segera melapor ke tenaga kesehatan bila mengalami keluhan seperti mual, muntah, lemas, atau perubahan kesehatan lain. "Radiasi tidak bisa dilihat, didengar, atau dicium, sehingga pemeriksaan kesehatan sangat penting untuk mengetahui dampaknya," jelasnya. 

 

Aji kembali meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan. Pemerintah telah melakukan dekontaminasi, pengamanan lokasi, dan penanganan medis. "Jangan memberi stigma atau diskriminasi, solidaritas sosial membantu pemulihan bersama," ujarnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit