Ganjar Masih Lemah Di Jabar
JAKARTA - Ganjar Pranowo memang selalu unggul di banyak survei capres. Namun, tidak semua daerah dikuasai Gubernur Jawa Tengah tersebut. Contohnya di Jawa Barat, Ganjar masih lemah.
Di Bumi Pasundan tersebut, Ganjar kalah oleh Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Lemahnya Ganjar di Jawa Barat tergambar dalam survei terbaru Charta Politika. Hasil survei itu menunjukkan, Prabowo sukses meraup 31,1 persen. Sementara Ganjar, hanya bertengger di posisi keempat dengan cuma 16,8 persen. Ganjar juga kalah dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memperoleh 19,1 persen dan tuan rumah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memperoleh 18,3 persen.
Kondisi ini bisa menjadi ganjalan bagi Ganjar. Sebab, Jawa Barat merupakan lumbung suara terbesar dalam Pemilu. Pada Pemilu 2019, total pemilih Jawa Barat mencapai 33.270.845 orang dengan perbandingan pemilih laki-laki 16.724.460, dan pemilih perempuan 16.546.385.
Mendapati kondisi ini, Relawan Ganjar terlihat santai. Pendiri Poros Ganjaran, Gaguk Inaker, tidak menyangkal bahwa survei merupakan potret yang sebenarnya hampir terjadi. Karena itu, pihaknya akan lebih masif mempromosikan Ganjar di Bumi Parahyangan tersebut.
"Survei adalah asumsi. Maka, dengan adanya data tersebut, para relawan Ganjar Pranowo harus segera melakukan kombinasi gerakan sosialisasi karya nyata Ganjar ke lapisan bawah. Dengan silaturahmi atau sowan kepada para tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh budaya, dan kesenian," ucap Gaguk, saat dikonfirmasi Rakyat Merdeka.
Lebih lanjut, Lapak Ganjar, yang menurut dia, besar manfaatnya bagi UMKM, juga harus masif tersosialisasikan langsung ke penggiat dan pengrajin.
"Sehingga nantinya Ganjar Pranowo dapat memenangkan pemilih di Jawa Barat dalam Pilpres mendatang," imbuh dia.
Sementara, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, tidak heran dengan lemahnya Ganjar di Jawa Barat. Menurutnya, yang diinginkan warga Jawa Barat adalah pemimpin yang tegas, gerak cepat. Bukan lagi terlihat merakyat.
"Semua itu ada di Prabowo. Kalau Ganjar terlalu ke Jokowi, misalnya merakyat dan dekat dengan wong cilik," sebut Ujang, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.
Calon pemimpin dengan gaya yang mirip Jokowi tidak masuk kategori pemilih Jawa Barat. Karena dianggap biasa saja sekalipun jualannya berpihak pada rakyat.
"Yang paling penting bagi Jabar adalah mereka menginginkan sosok ideal, tegas, tidak mencla-mencle dan sekaligus juga berpihak kepada rakyat. Jadi wajar kalau saya melihat Prabowo di survei Jabar selalu tinggi," imbuhnya.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 6 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 16 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu