Rela Jika Kadernya Tak Jadi Cawapres
Hebat, Demokrat Dan PKS Legowo
JAKARTA - Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) rela bila nanti kadernya tidak terpilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan. Hebat, legowo...
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, pembicaraan terkait calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan merupakan keputusan bersama antara Partai NasDem, Demokrat dan PKS.
Partai Demokrat, kata Riefky, akan menerima jika memang Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak diusung sebagai cawapres dari Koalisi Perubahan.
“Tentu segala strategi, termasuk pasangan cawapres ini adalah faktor memenangkan yang jadi pertimbangan kami,” ujar Riefky di Jakarta, kemarin.
Riefky menjelaskan, ketiga partai telah memiliki kesepakatan mengusung perubahan dan perbaikan untuk Indonesia. Karenanya, segala keputusan dan kesepakatan yang bertujuan untuk pemenangan di Pilpres 2024 akan diikuti oleh Partai Demokrat.
Senada, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman juga menerima jika kadernya tidak diusung menjadi cawapres. PKS mendorong Ahmad Heryawan sebagai pasangan dari Anies untuk Pilpres 2024.
“Kami sepakat penentuan cawapres itu mendongkrak kemenangan. Jadi, kami komitmen, siapapun yang dipilih oleh capres dengan pertimbangan rasional dan akan membawa pada kemenangan, PKS tidak ada masalah,” tegas Sohibul di Jakarta, kemarin.
Sementara, bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyampaikan tiga kriteria cawapresnya. Yaitu, dapat membantu pemenangan, membuat koalisi solid, dan memiliki efektivitas dalam pemerintahan jika menang nanti.
“Semua opsi itu terbuka. Tentu nanti akan dibahas bersama-sama. Saya rasa pada fase ini kita lihat semua opsi, kemudian kriteria. Sederhana kok,” ujar Anies di Jakarta, kemarin.
Mantan Gubernur DKI itu menyampaikan, berdasarkan pengalaman 18 tahun Pemilu, pasangan cawapres tidak ditentukan 1,5 tahun sebelum pemilu. Cawapres selalu ditentukan pada waktu menjelang pendaftaran.
“Karena pada saat itulah kita sudah tahu siapa yang berada dalam koalisi. Juga kita tahu siapa saja yang berpotensi menjadi kompetitor. Dari situ ketemu kombinasi pasangan yang tepat,” kata Anies.
Akun @Donny_arikanami mengkritik kerelaan Partai Demokrat dan PKS jika kadernya tidak diusung menjadi cawapres. Soalnya, koalisi saja belum jelas bakal terbentuk atau tidak. “Bagaimana mau ngomong cawapres di last minute,” katanya.
Akun @Yudi_Prasetyo menduga, belum ada kesepakatan tentang cawapres Anies Baswedan karena masih ada tarik ulur dalam Koalisi Perubahan.
Bahkan, kata @CintaNKRI, pengusung Anies belum ada deal di antara para bohir atau kesulitan cari yang mau jadi bohir.
Akun @SarwediEdi6 menilai, deklarasi capres dan cawapres tidak perlu terburu-buru. Soalnya, pendaftaran capres dan cawapres masih lama, hampir satu tahun lagi. “Sehingga tidak terlalu urgent, apalagi partai lain juga belum menentukan pilihan,” ujarnya.
Akun @Mbah_Ngatimin mengusulkan cawapres yang cocok untuk Anies Baswedan. Yaitu, figur yang memiliki elektabilitas kuat di Pulau Jawa.
“Sebaiknya cawapres Anies non muslim, agar tidak ada lagi yang nyinyir,” saran @Ridwan_firdaus.
Menurut @wrahardian2, supaya Anies Baswedan mempunyai kans menang pada Pilpres 2024, maka Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres sangat cocok. Tapi, kalau cuma ingin ikut jadi peserta pilpres tanpa target apa-apa, pilih yang lain tidak masalah.
Berbeda, @hasanmaulana46 menyarankan lebih baik Partai Demokrat dan PKS mencarikan sosok cawapres di luar partai. Seperti halnya NasDem yang mencalonkan Anies sebagai capres, yang notabene bukan kader mereka. “Rangkul Ridwan Kamil supaya mendampingi Anies untuk Indonesia,” sarannya.
Akun @jcosuryo meminta Partai NasDem dan Partai Demokrat jangan berantem terus. Kasihan Anies Baswedan sudah berjuang, tapi gagal menjadi capres pada Pemilu 2024 gara-gara tidak jadi koalisi. “Karena antara Demokrat dan PKS rebutan posis cawapres,” ujarnya.
Menurut @KemurahanTuhan, Demokrat kurang dianggap sama Partai NasDem. Indikasinya, capres ditentukan oleh NasDem tanpa musyawarah. Kemudian, cawapres diserahkan kepada Anies untuk memilih. “Artinya, capres dan cawapres sebenarnya ditentukan oleh NasDem,” katanya.
Akun @AbdulRi91722 salut dengan Partai Demokrat dan PKS yang legowo apabila kadernya tidak jadi cawapres Anies. Keputusan tersebut sikap yang sangat terpuji.
“Alhamdulillah, PKS dan Demokrat sudah berbesar hati. Saatnya kita rapatkan barisan,” ajak @AndiDarwis7.
Sumber berita rm.id :
Lifestyle | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu