TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

PKB-Gerindra Rintis Koalisi Baru

Demokrat Dan PKS Santai

Oleh: AY/RM.ID
Selasa, 21 Juni 2022 | 14:04 WIB
Pertemuan Ketum Gerindra dan Ketum PKB beberapa waktu yang lalu. (Ist)
Pertemuan Ketum Gerindra dan Ketum PKB beberapa waktu yang lalu. (Ist)

JAKARTA - Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menelurkan rencana pembentukan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Merespons itu, Partai Demokrat dan PKS santai.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, ada sejumlah poin setelah pertemuan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Prabowo. Pertama, soal capres-cawapres. Ada pembicaraan soal duet Prabowo-Cak Imin. Ini bentuk kesepakan awal dan bakal diumumkan secara resmi.

“Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya nunggu pengumuman resminya. Ini masih tahap kesepakatan awal yang akan mengusung Mas Bowo (Prabowo)-Gus Muhaimin,” kata Jazilul dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.

Meski begitu, duet ini belum final. Karena kader PKB masih mendesak Cak Imin yang menjadi capres.

Soal duet capres-cawapres dan bangunan koalisi, PKB punya tugas mengkomunikasikan ke partai lain di Koalisi Semut Merah, yakni PKS dan Demokrat.

Menurut Jazilul, Gerindra sepakat dan menyetujui PKB membuka komunikasi dengan partai-partai lain. Meski PKB dan Gerindra sudah cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres dan menunjuk siapa calonnya.

“PKB tidak meninggalkan Koalisi Semut Merah. Kami tidak jumawa. PKB tahu diri dengan 10 persen suara bersama Gerindra, 20 persen terpenuhi. Nah, apalagi kalau Semut Merah bergabung, akan lebih meyakinkan untuk koalisi ini menang Pilpres 2024,” katanya.

Namun begitu, Gus Jazil belum memastikan kapan pertemuan bersama PKS dan Demokrat akan digelar.

“Kalau pertemuan di level-level tingkat dua itu kapan pun bisa. Tetapi kalau di level pimpinan, ketum, presiden tentu butuh waktu. Nggak bisa cepat,” katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Irfan Yusuf Hasyim mengatakan, meski tak mengikuti pertemuan Cak Imin dan Prabowo, Gerindra keukeuh mencapreskan Prabowo.

“Dengan siapa pun koalisinya, Gerindra dan kader final, Pak Prabowo capresnya. Cawapres tentu menunggu komunikasi dengan partai koalisi lain,” kata Gus Irfan kepada Rakyat Merdeka.

Menanggapi pertemuan Cak Imin dan Prabowo, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri membuka pintu un­tuk kembali berkoalisi dengan Gerindra.

Bagi PKS, tidak ada kata kapok dalam berpolitik. Meski sebelumnya pernah kalah duet bareng Gerindra pada 2019 dan 2014.

“Dengan siapa pun bisa. Kalau politik itu tak ada kapoknya selama kepentingan bisa ketemu,” katanya, akhir pekan lalu

Menurutnya, penjajakan koalisi dengan PKB dan Demokrat masih tahap awal komunikasi. Namun, semakin banyak koalisi baru muncul, semakin banyak pula calon pemimpin.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat (Bappilu DPP) Partai Demokrat Kamhar Lakumani memaklumi manuver PKB dan Gerindra.

Menurutnya, dinamika politik yang terbangun saat ini masih dinamis.

“Bongkar pasang capres-cawapres terjadi hingga menit terakhir pendaftaran. Jadi, wajar saja,” ucap Kamhar kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, Partai Demokrat terus berikhtiar membangun komunikasi dengan partai politik lain. Agenda prioritas pertama, yakni menuntaskan komunikasi dengan PKS dan PKB.

“Demokrat akan menuntaskan pertemuan tiga Sekjen partai yaitu PKS, Demokrat dan PKB,” ujar Kamhar.

Agenda yang kedua, memperluas komunikasi dengan partai-partai lain termasuk dengan Gerindra dan Nasdem.

“Bahkan terbuka buat KIB yang beberapa pimpinan partainya sudah menjalin komunikasi dan terbangun kesepahaman,” pungkasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo