KIB Pertimbangkan Tokoh Yang Di-endorse Jokowi
JAKARTA - Tiga pimpinan parpol (Golkar-PAN-PPP) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) kembali bertemu. Kali ini, pertemuan tersebut membahas hal yang sangat serius, yakni rencana mendeklarasikan capres. Siapa calonnya? Masih misterius. Yang pasti, sebagai parpol yang berada dalam koalisi pemerintah, KIB akan mempertimbangkan tokoh yang di-endorse Presiden Jokowi.
Pertemuan para elite KIB ini digelar di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/11) malam. Mereka yang hadir adalah Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt. Ketum PPP Mardiono.
Sejumlah pengurus elite ketiga parpol itu juga ikut hadir, seperti Bendum Golkar Dito Ganinduto, Waketum PAN Asman Abnur, dan Waketun PPP Amir Uskara.
Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 7 malam. Airlangga yang mengenakan batik lengan panjang bercorak kuning emas, tak banyak berkomentar. Setelah berkumpul, para elite KIB ini kemudian melakukan pertemuan tertutup. Satu jam kemudian, ketiganya barulah keluar.
Apa hasil pertemuannya? Airlangga mengatakan, pertemuan kali ini membahas agar estafet kepemimpinan berjalan dengan baik. Yakni, menentukan capres untuk melanjutkan capaian-capaian yang sudah dibuat Jokowi.
Sudah adakah calonnya? Menko Perekonomian itu belum mau terus terang. Kata dia, keputusan soal capres masih menunggu tambahan partai koalisi yang akan masuk. Parpol mana yang akan bergabung dengan KIB? Airlangga tak menjawab lugas.
"Tentu warnanya ada yang dipakai oleh kawan kita di sini, ada juga yang warnanya ada nuansa pakaian yang sering dipakai Bapak Presiden," kata Airlangga, sambil melirik ke Zulhas yang saat itu mengenakan baju dan rompi berwarna biru.
Sementara Zulhas bilang, pertemuan ini, selain makan bareng, juga membahas piala dunia yang banyak mendatangkan kejutan. Menurut dia, di awal laga banyak tim besar tumbang oleh tim non unggulan, seperti Jepang mengalahkan Jerman, dan Saudi mengalahkan Argentina. "Jadi, jangan meremehkan yang kecil-kecil," kata Zulhas.
Apakah untuk membahas kode capres "wajah berkerut" dan "rambut putih" dari Jokowi? Menteri Perdagangan ini tersenyum. "Pak Airlangga kerutnya paling banyak tuh," kelakar Zulhas.
Zulhas sendiri tidak menutup kemungkinan ada nama-nama lain yang disebut dalam pertemuan KIB.
"Tentu ada juga teman-teman dari luar yang sudah beredar. Nama-nama itu tentu akan menjadi pertimbangan bagi kita, tapi prioritas tentu ketua partai," tambah Zulhas.
Sementara itu, Mardiono mengakui pertemuan ini untuk merespons berbagai isu yang ada saat ini. Soal capres, kata dia, akan diumumkan dalam waktu dekat setelah melakukan satu atau dua pertemuan lagi. Siapa yang akan diusung?
Menurut dia, masing-masing parpol akan membicarakan kriteria capres di internalnya masing-masing. Partainya sendiri, bakal melibatkan berbagai pihak sebelum sampai pada keputusan ihwal capres cawapres. Salah satunya, pihak Istana.
Amir Uskara yang ikut dalam pertemuan itu, berpendapat, referensi eksternal ini bakal menjadi bahan pertimbangan KIB saat menentukan capres. Referensi eksternal itu bisa dari mana saja, termasuk masukan dari Jokowi.
Selain Jokowi, Amir menyebut KIB juga bakal mempertimbangkan pergerakan partai politik lain. Sebab, kondisi politik saat ini masih sangat dinamis.
"Kemarin saja kan injury time baru menetapkan Pak Ma’ruf Amin jadi wakil, tidak pernah masuk dalam nama cawapres sebelumnya,” ujarnya.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek menambahkan, capres yang di-endorse Jokowi akan menjadi pertimbangan KIB dalam mengusung capres.
Meski demikian, Awiek menyebut, hingga saat ini Jokowi belum mendukung sosok capres tertentu. Awiek menganggap kode pemimpin berambut putih yang disampaikan Jokowi, misalnya, bukan deskripsi terhadap satu tokoh khusus seperti Ganjar Pranowo.
"Ada banyak, bukan hanya Pak Ganjar, tadi ada tiga yang disebut. Di DPR ada juga yang rambut putih," kata Awiek.
Namun, Wakil Ketua Baleg DPR ini yakin, bila pada akhirnya, Jokowi sebagai kepala negara sekaligus pemerintahan tidak akan terlalu mencampuri urusan Pilpres.
Dia menilai, Jokowi akan bersikap netral dan memberikan kesempatan kepada siapa pun kontestan yang akan bertarung secara adil.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai, makin ke sini, KIB makin menunjukkan kekompakan. Hal tersebut terlihat dari para elite parpol anggota KIB yang rajin melakukan pertemuan dan konsolidasi. Tak hanya itu, para elite ketiga parpol itu pun kerap melemparkan pujian.
Hanya saja, kata dia, persoalannya adalah belum ada dari ketum parpol itu yang memiliki elektabilitas tinggi untuk jadi capres.
Melihat kondisi ini, wajar kalau KIB mempertimbangkan calon eksternal. Salah satunya tentu saja tokoh yang di-endorse Jokowi. Menurut dia, pilihan Jokowi akan berpengaruh sangat besar dalam menentukan capres KIB.
“Secara objektif, KIB ujungnya bukan di ketiga ketum ini, tetapi ujungnya ada di tangan Jokowi. Saya melihat, KIB itu milik Jokowi, dan Airlangga ketika ultah Golkar bilang soal capres menunggu arahan Jokowi,” pungkasnya.
Sumber berita rm.id :
https://rm.id/baca-berita/parpol/151282/kib-pertimbangkan-tokoh-yang-diendorse-jokowi
Olahraga | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu