TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pandeglang Sulit Maju Karena Masalah Komunikasi

Harus Ada Titik Temu Antara Generasi Senior dengan Junior

Oleh: Ari Supriadi
Jumat, 23 Desember 2022 | 21:21 WIB
Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, saat menjadi pembicara dalam acara diskusi kepariwisataan yang digagas Porwan Pandeglang di Hotel Karibia, Pagelaran, Jumat (23/12/2022).(Istimewa)
Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, saat menjadi pembicara dalam acara diskusi kepariwisataan yang digagas Porwan Pandeglang di Hotel Karibia, Pagelaran, Jumat (23/12/2022).(Istimewa)

PANDEGLANG - Salah satu penghambat Kabupaten Pandeglang untuk bisa maju adalah akibat disharmoni komunikasi antara kelompok masyarakat senior dengan junior. Di mana kelompok masyarakat senior menginginkan Kabupaten Pandeglang tetap berada pada posisi yang selama ini dijaga, baik secara kultur, religi maupun nilai-nilai luhur yang hidup di tengah masyarakat.

Sedangkan kelompok junior atau anak muda menginginkan adanya perubahan progresif yang adaptif terhadap perkembangan zaman, namun tentu tidak meninggalkan apa yang sudah menjadi ciri daerah sebagai Kota Santri.

"Nilai-nilai luhur yang sudah ada tentu tidak boleh hilang, namun juga harus mampu mengakomodir keinginan anak muda dan perkembangan yang terjadi. Kalau Pandeglang mau maju harus ada titik temu antara generasi senior dengan junior, karena generasi sekarang dengan generasi dulu itu beda. Kalau itu tidak ketemu, ini akan sangat berat bagi Pandeglang," ujar anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, saat menjadi pembicara dalam acara diskusi kepariwisataan dengan tema "Wisata Bangkit Ekonomi Kuat" yang digagas Porwan Pandeglang di Hotel Karibia, Pagelaran, Jumat (23/12/2022) sore.

Dia menyarankan, anak muda untuk lebih terbuka dalam bergaul, tidak hanya inklusif pada kelompok-kelompok tertentu. Dirinya menginginkan terciptanya Kabupaten Pandeglang yang modern, progresif, kreatif, dan inovatif, namun tentu tidak melupakan akar budaya asli Kabupaten Pandeglang sebagai daerah yang religius.

“Tapi kita harus bisa memastikan jangan sampai di satu sisi inovasi dan kreatifitas anaknya mudanya tidak dikasih wadah, di sisi lain penekanan pada generasi yang lebih senior juga agak berbenturan dengan apa yang menjadi visi anak muda,” ungkap politisi Demokrat yang akrab disapa Aa Iki ini.

Dirinya berharap, kepada stakeholder untuk bisa membina anak-anak muda agar bisa semakin inklusif. Menurut dia, masalah yang terjadi di Kabupaten Pandeglang adalah masalah komunikasi antar dua kelompok masyarakat atau class generation tersebut.

“Kita kalau tidak kenal dengan orangnya biasanya kita kata-katain, tapi kalau sudah kenal ternyata not bad juga. Jadi itu yang harus ditekankan. Kalau ingin pariwisata maju, kalau ingin ada event-event berkelas di Pandeglang, kalau ingin ada pagelaran-pagelaran yang bikin Pandeglang spesial, semuanya harus terangkul terutama penyatuan titik temu visi antara generasi muda dan para ulama serta generasi pendahulu kita,” pungkasnya.

Kabag Humas Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pandeglang, Tb. Nandar Suptandar menyinggung, soal batalnya event musik dalam rangkaian acara Banten Indie Clothing (BIC) yang dilaksanakan di Alun-alun Pandeglang, 21-25 Desember 2022.

“Setelah kita telusuri ini komunikasi antara pihak penyelenggara dengan alim ulama, aparat keamanan, dan pemda dari awal ini rupanya belum ada komunikasi dengan baik,” kata Nandar.

Secara prinsip Pemkab Pandeglang, kata dia, sangat mendukung kegiatan ekonomi kreatif yang dilaksanakan oleh BIC. Pemkab Pandeglang sudah memberikan dukungan, seperti memberikan izin penggunaan lapangan Alun-alun. Namun tentu untuk izin keramaian itu ranahnya berada di Kepolisian. “Dan perlu juga pihak penyelenggara ini melakukan komunikasi dengan para alim ulama, ini paling penting,” tutupnya.(rie)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo