TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Bermanfaat Untuk 16,4 Juta Orang Indonesia

Program Kartu Prakerja Diacungi Jempol Dunia

Reporter: AY
Editor: admin
Rabu, 15 Februari 2023 | 11:01 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Ist)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Ist)

JAKARTA - Program Kartu Prakerja mendapatkan acungan jempol dari dunia atas keberhasilannya memanfaatkan teknologi digital.

Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun sejak pertama kali diterapkan, Kartu Prakerja telah memberikan manfaat ke­pada 16,4 juta orang di seluruh Indonesia.

Direktur The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Institute for Lifelong Learning David Atchoarena mengatakan, Kartu Prakerja sebagai game changer dalam upaya meningkatkan pembelajaran di luar pendidikan formal.

“Ini membangun jembatan antara pendidikan formal dan in­formal. Teknologi menjadi game changer dalam memberikan tempat bagi platform digital untuk pengembangan keterampilan angkatan kerja (upskill­ing dan reskilling),” kata David dalam Sidang ke-61 Commision for Social Development Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN CSocD-61 PBB) yang digelar di New York, Amerika Serikat, di­kutip dari keterangan resminya, kemarin.

Menurut David, pengalaman Kartu Prakerja patut ditiru negara-negara lain. Program yang telah dilakukan ini memberi ke­sempatan pembelajaran seumur hidup kepada penerima manfaat.

Tujuan pembelajaran sepan­jang hayat, antara lain untuk menekan ketidakadilan gender dan ketimpangan ekonomi.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Indonesia dalam Sidang PBB tersebut mengatakan, program Kartu Prakerja merupakan misi kemanusiaan dengan pemberdayaan yang meli­batkan pendidikan, ketenagakerjaan dan kewirausahaan.

Hasilnya, sejak tahun 2020-2022, lebih dari 16,4 juta orang dari seluruh wilayah dan kota di Indonesia telah mengikuti program ini.

"51 persen dari penerima manfaat adalah perempuan, dan 3 persen penyandang disabilitas. Dari mereka yang menganggur, sepertiga kini bekerja, baik sebagai pemilik usaha kecil mau­pun sebagai karyawan,” papar Airlangga.

Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, Kartu Prakerja ti­dak sekadar membutuhkan kebi­jakan, pendanaan atau teknologi, juga butuh perubahan radikal dalam institusi dan budaya.

Pelaksanaan Kartu Prakerja juga butuh perubahan dari pe­rusahaan dan individu yang terlibat.

Karena itu, eks anggota DPR ini mengajak dunia berkomitmen dan berkolaborasi mendorong penyediaan akses pendidikan optimal dan setara bagi seluruh masyarakat.

Ekonom dan peneliti ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapore Maria Monica Wihardja menga­presiasi Program Kartu Prakerja.

Menurut Maria, Kartu Prakerja merupakan program Pemerintah pertama di Indonesia dengan implementasi digital end-to-end dan pembayaran Government to Person (G2P) yang berpusat pada penerima manfaat.

"Banyak penerima manfaat Kartu Prakerja mengaku puas dengan pelatihan yang diterima. Dan juga kecepatan pencairan insentif,” ucapnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit