Soal Calon Pendamping Anies

JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh blak-blakan soal sosok yang dinilainya layak mendampingi calon presiden yang diusung partainya, Anies Baswedan.
Paloh bilang, banyak yang cocok mendampingi Anies di Pilpres 2024. Tapi, yang paling pantas mendampingi Anies hanya bos Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 
"Sejak awal, AHY ini cocok. Tapi, yang lain juga cocok. Namun kalau ditanya pantas, sekali lagi saya katakan, Mas AHY lebih dari pantas. Potongan ganteng," puji Paloh dalam pertemuan dengan AHY di Kantor DPP Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Rabu (22/2).
Namun, Paloh menuturkan, putra sulung Presiden ke-5 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tak keberatan, jika tidak terpilih menjadi pendamping Anies.

"Bagi seorang AHY, Cawapres boleh, nggak Cawapres juga boleh. Itu pemahaman saya. Mudah-mudahan, saya yakin tidak salah,” tutur Paloh.

Bos Media Group itu menegaskan, Nasdem teguh memegang komitmen. Penentuan Cawapres tetap berada di tangan Anies. 

Dari awal saya katakan, mengenai masalah pelaksanaan cawapres, dari sejak awal (NasDem) deklarasi serahkan (penentuan cawapres) kepada Capres,” papar Paloh.
Makin Erat dan Kuat

Melalui akun Instagramnya, AHY menegaskan, kunjungan ini tak sekadar kunjungan balasan antar partai politik.
Dia bilang, ada makna simbolik sekaligus kultural yang tersirat dalam kunjungan tersebut. Penanda kian eratnya hubungan dan ikatan antara Partai Demokrat dan Partai Nasdem.

"Alhamdulillah, acara berjalan dengan sangat baik dan penuh kekeluargaan. Layaknya keluarga, kami juga makan siang bersama dan berdiskusi, tentang bagaimana rencana-rencana kerja bersama kami ke depannya," tutur AHY, Rabu (22/2).
Dia berharap, semangat perubahan yang diusung Demokrat dan NasDem akan tetap konsisten, untuk perbaikan dan kemajuan bangsa Indonesia.

"Terima kasih, Pak Surya dan segenap pimpinan Partai Nasdem yang sudah singgah di rumah besar perjuangan kami. Mudah-mudahan, pertemuan ini menjadi berkah dan kebaikan bagi kita semua, utamanya rakyat Indonesia," pungkasnya.