TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Cak Imin Lagi Baik-baikin Bos NU, Pasang Foto Saat Naik Haji Bareng Gus Yahya

Oleh: MEN/AY
Rabu, 29 Juni 2022 | 10:09 WIB
Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum PB NU Yahya Cholil Staquf. (Ist)
Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum PB NU Yahya Cholil Staquf. (Ist)

JAKARTA - Ketum PKB, Muhaimin Iskandar lagi-lagi buat sensasi politik. Imin tiba-tiba posting foto lawas saat dirinya bersama dengan Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf ketika sedang naik haji. Mungkinkah Imin lagi baik-baikin bos NU karena hubungannya yang kurang baik belakangan ini?

Foto itu diunggah Imin melalui akun Twitternya @cakimiNOW, kemarin foto itu, terdapat 3 orang. Mereka adalah Imin, Gus Yahya dan Adhie Massardi. Foto lawas itu, diambil saat ketiganya sedang beribadah haji. Terlihat dari busana yang mereka pakai berupa kain ihram.

foto lawas saat dirinya bersama dengan Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf ketika sedang naik haji

“1.Adhi Massardie 2.Gue 3.Yahya Cholil Staquf, Labbaik Allohumma Labbaik,” tulis Imin, dalam postingannya itu.

Kalau melihat dari tampang mereka yang masih muda, tampaknya foto itu diambil saat Gus Dur masih menjabat sebagai presiden. Cak Imin kala itu masih berstatus anggota DPR dan kader PKB. Sementara Gus Yahya dan Adhie Massardi masuk dalam lingkaran kekuasaan Gus Dur.

Apa maksud dari unggahan Imin itu? Ketua DPP PKB, Daniel Johan menduga, lewat postingannya itu, Imin ingin menegaskan soal kedekatannya dengan Gus Yahya. Meskipun selama ini dipersepsikan keduanya tidak harmonis, kata Daniel, keduanya baik-baik saja.

“Itu kenangan indah dan menegaskan bahwa hubungan persahabatan di antara mereka tidak berubah. Hubungan NU dan PKB juga sangat erat dan semakin solid,” kata Daniel.

Anggota DPR ini menepis, lewat postingan itu, Imin sedang berupaya baik-baikin bos NU. Apalagi, kalau itu dikaitkan dengan kekhawatiran suara PKB akan tergerus akibat Imin konflik dengan NU dan keluarga Gus Dur.

Daniel menegaskan, internal PKB saat ini dalam kondisi solid. Dia pun optimis, suara PKB akan melejit di Pemilu 2024. “Insya Allah suara PKB semakin kuat di 2024. Mudah-mudahan masuk dua besar,” harapnya.

Seperti diketahui, sejak Gus Yahya menakhodai NU, hubungan ormas Islam terbesar itu dengan PKB kurang harmonis. Bahkan, beberapa kali Imin dan Gus Yahya terlibat saling sindir. Puncaknya ketika Imin mengunggah sebuah foto santri memakai kaus bertuliskan “Warga NU Kultural Wajib ber-PKB. Struktural, SAKAREPMU!’ pada Senin (16/5).

Lalu dibalas oleh Gus Yahya. “Warga NU wajib bahagia, PKB sekarepmu”. Gus Yahya juga meminta agar semua parpol, khususnya PKB tidak menjadikan NU sebagai alat berkontestasi politik.

Belum kelar perseteruan dengan Gus Yahya, Imin malah harus kembali perang terbuka dengan keluarga Gus Dur. Konflik yang pernah terjadi di tahun 2008 itu, akhirnya muncul lagi usai putri Gus Dur, Yenny Wahid mengkritik Imin terkait ambisinya untuk nyapres. Imin yang tidak terima, lantas balik menyentil Yenny. Setelah itu, beberapa kali kedua pihak masih terlibat saling serang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menganggap unggahan itu sebagai gimmick politik yang baik. Sama halnya ketika Imin berkonflik narasi dengan dengan Yenny di media sosial.

Dari sudut pandang komunikasi politik, Dedi menyebut ada dua pesan yang ingin disampaikan Imin. Pertama, Wakil Ketua DPR itu melunak setelah bersitegang dengan bos PBNU. Kedua, Imin ingin menunjukkan jika sebenarnya dirinya punya hubungan baik dengan Gus Yahya.

“Dua pesan bisa saja muncul. Situasi ini diciptakan sebagai manuver Muhaimin kembali mengumpulkan simpati publik yang kemarin sempat tercerai,” duga Dedi, saat dihubungi, tadi malam.

Karena, menurut Dedi, kemungkinan Imin telah berhitung dan sadar ditinggal PBNU. Sayangnya, PBNU tidak merasa demikian. Terbukti PKB tetap berada pada posisi yang baik hingga saat ini. “Pernah turun, itu pun bukan faktor konflik PBNU, tetapi faktor wacana peniadaan Pemilu 2024,” pungkasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo