TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Soal Capres, Banteng Senayan Mulai Berani Nyebut Ganjar

Oleh: SR/AY
Kamis, 30 Juni 2022 | 10:28 WIB
Ganjar Pranowo. (Ist)
Ganjar Pranowo. (Ist)

JAKARTA - Sinar bintang Ganjar Pranowo di markas Banteng ternyata belum mati total karena semakin terang benderangnya Puan Maharani. Ternyata, ada juga Banteng Senayan yang mulai berani menyebut nama Ganjar sebagai salah satu tokoh yang bisa masuk daftar capres Banteng.

Banteng Senayan yang berani nyebut nama Ganjar itu, adalah Eriko Sotarduga. Selain menjabat sebagai anggota DPR, Eriko juga salah satu ketua di Dewan Pimpinan Pusat PDIP.

Entah sengaja atau keceplosan, Eriko menyebut Ganjar dan dua nama lain telah memenuhi kriteria untuk maju di Pilpres 2024. Dua nama lain itu adalah Puan Maharani (Ketua DPR) dan Tri Rismaharini (Menteri Sosial).

“Jujur saja, dalam kapasitas yang ada ini, ada tiga kader kami yang masuk dalam kriteria ini. Ada Mbak Puan, ada Mas Ganjar, dan ada Bu Risma,” ungkap Eriko, dalam salah satu dialog di stasiun TV, kemarin.

Meski begitu, kata dia, partainya memilih untuk tidak terburu-buru menyampaikan nama kader untuk dicapreskan. Menurutnya, masih terlalu dini mengumumkan nama-nama itu. Yang pasti, PDIP akan mengusung kadernya sendiri.

Dalam kesempatan itu, ia juga menolak partainya dicap sombong, hanya karena masih menjomblo. Seperti diketahui, PDIP hingga saat ini belum kunjung membangun koalisi dengan partai manapun.

Sementara partai lain, seperti Golkar, PPP dan PAN sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Gerindra dan PKB sudah mewacanakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. NasDem, PKS dan Demokrat juga lagi gencar-gencarnya silaturahmi dan saling komunikasi.

Memang, PDIP selaku partai pemenang pemilu dan pemilik kursi terbanyak di DPR, bisa mengusung sendiri jagoannya untuk maju di Pilpres 2024, tanpa harus koalisi. Karena syarat Presidential threshold (PT) 20 persen sudah terpenuhi.

Soal ini, Eriko menyatakan, PDIP ogah menggunakan diksi koalisi. PDIP lebih suka dengan diksi “kerja sama parpol”.

“Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri) sudah menugaskan Mbak Puan Maharani untuk menjalin komunikasi, menjajaki kerja sama kepada parpol lain,” tuturnya.

Kembali ke soal ke tiga nama tadi, sejumlah elite PDIP enggan mengomentari lebih jauh. Karena sejak awal, PDIP sudah komit menyerahkan kewenangan menetapkan capres/cawapres kepada Mega.

Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno juga bilang demikian. “Waduh, itu ditanyakan ke pak Eriko saja. Karena itu ranah kewenangan Ketua Umum. Saya tidak punya ide dan akses untuk menjelaskan itu,” elaknya, ketika dikonfirmasi, tadi malam.

Peneliti Indikator Politik Indonesia (IPI) Bawono menilai, bocoran tiga nama yang diutarakan oleh salah satu elit PDIP itu, bagian dari strategi “cek ombak” atau lazim juga disebut testing the water.

“Itu bagian dari membuka ruang komunikasi politik dengan partai lain,” kata Bawono, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), tadi malam.

Ia berkeyakinan, pernyataan Eriko tersebut sudah atas seizin ketua umum. Bukan keceplosan.

“Kalau Pak Eriko yang mengatakan, beliaukan orang loyal ya. Saya kira enggak mungkin tanpa seizin ketua umum,” sambungnya.

Apalagi Puan, kata dia, setelah Rakernas PDIP sudah ditugaskan langsung oleh Mega untuk membangun komunikasi politik dengan parpol lain. Sehingga, strategi cek ombak ini sudah harus dimainkan.

“Artinya, capres itu belum tentu juga Puan, meskipun dia anak Bu Mega. Ada peluang capres di luar trah Soekarno,” prediksinya.

Sebelumnya, dalam survei Charta Politika Indonesia terkait Pilpres 2024 pascarakernas Projo Mei 2022 lalu, diketahui pemilih PDIP lebih banyak memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menjadi presiden periode 2024-2029, ketimbang Ketua DPR Puan Maharani.

Dalam simulasi 10 nama calon presiden untuk Pilpres 2024, pemilih PDIP memilih Ganjar sebanyak 68,5 persen, kemudian disusul Menhan Prabowo Subianto sebanyak 9,7 persen. Sedangkan yang mendukung Puan Maharani sebanyak 6,2 persen. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo