Mega Sedang Di Jepang
Paloh Dikucilkan Parpol Pemerintah
JAKARTA - Parpol pendukung pemerintah menggelar Silaturahmi Ramadan bersama Presiden Jokowi, kemarin. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak hadir dalam acara ini. Mega sedang berada di Jepang. Sementara, Paloh tidak hadir karena memang tidak diundang. Apakah ini tanda nyata Paloh telah dikucilkan parpol pendukung pemerintah?
Tuan rumah dalam acara itu adalah PAN. Karena jadi tuan rumah, acara yang digelar kemarin siang itu, bertempat di Kantor DPP PAN, di Warung Buncit Raya, Pancoran, Jakarta. Di acara tersebut, lima ketua umum partai hadir. Mereka adalah Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono.
Jokowi yang mengenakan baju koko putih tangan panjang lengkap dengan kopiah hitam, tiba di markas PAN pukul 11.30 WIB. Kedatangan Presiden disambut langsung Zulhas selaku tuan rumah, ditemani 4 ketum parpol lainnya.
Kemudian Jokowi segera berbaur dengan Zulhas dan kawan-kawan. Duduk berjejer secara lesehan. Mantan Wali Kota Solo itu, diapit Prabowo dan Zulhas.
Acara diawali sambutan dari sohibul bait, Zulhas. Dilanjutkan tausiah agama yang disampaikan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah. Setelah itu, giliran Jokowi yang menyampaikan keterangan.
Beres memberikan wejangan, pembawa acara mempersilakan Jokowi dan ketum parpol naik ke lantai 3 untuk berdiskusi. Diskusi pun digelar secara tertutup sekitar pukul 12.30 WIB.
Sebelum acara dimulai, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto sempat menjelaskan maksud dari pertemuan 5 ketum parpol bersama Jokowi. Sebenarnya, kata Yandri, pihaknya sudah mengundang Megawati untuk hadir. Sayangnya, Presiden RI ke-5 itu, sedang berada di Jepang.
"Bagaimana dengan Paloh? "Pertimbangannya itu (tidak mengundang NasDem) kan ini pertemuan yang dirancang oleh beberapa ketum parpol, tentu atas restu Pak Presiden kan (siapa saja) yang diundang," jelasnya.
Lagian, lanjut Yandri, publik juga semua sudah tahu soal posisi politik NasDem saat ini. Bersama dua parpol di luar pemerintahan: Demokrat dan PKS, NasDem sudah punya koalisi sendiri dengan mengusung Anies Baswedan sebagai capres.
“Jadi, hanya 6 parpol yang diundang. Kalau NasDem, semua sudah tahulah,” tegas Wakil Ketua MPR tersebut.
Namun, Zulhas coba meluruskan. Zulhas bilang, pihaknya turut mengundang Paloh. Hanya saja, bos Media Group itu sedang tidak ada di Indonesia.
"Memang tadi minta semua ketua umum (yang diundang). Mbak Mega dan Bang Surya lagi ke luar negeri," ujar dia.
Apa tanggapan PDIP? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa dalam acara Silaturahmi Ramadan itu, Megawati sudah diundang. Sayangnya, kata Hasto, Mega sedang ada acara lain yang lebih dulu dijadwalkan. Sementara undangan yang diberikan hanya untuk ketua umum partai dan tidak bisa diwakili.
"Undangannya memang sampai ke kami. Tapi khusus ke ketua umum dan tidak bisa diwakilkan," sebut Hasto.
"Karena tidak bisa diwakilkan, maka Ibu Megawati yang kebetulan beliau ada acara yang sudah dijadwalkan sebelumnya, sehingga tidak bisa hadir," tegas Hasto.
Sementara itu, NasDem yang bosnya tidak diundang dalam pertemuan parpol pendukung pemerintah itu, melemparkan sindiran.
Ketua DPP NasDem, Willy Aditya hanya mengingatkan, silaturahmi itu bisa menguatkan persatuan. Sebaliknya, memutus silaturahmi itu, termasuk dosa yang disegerakan. NasDem, tekan Willy, tidak pernah memiliki niat memutus tali silaturahmi dengan parpol lainnya.
"Kami husnuzon saja di bulan Ramadan ini, mungkin yang bersangkutan memiliki pertimbangan-pertimbangan lain (makanya tidak mengundang NasDem)," pungkas dia.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali menduga, tidak diundangnya Paloh di acara tersebut karena ada kaitannya dengan Anies.
Kata dia, pertemuan 5 parpol pendukung pemerintah itu dalam rangka membangun koalisi besar. Sedangkan NasDem sudah membentuk koalisi dengan Demokrat dan PKS untuk mengusung Anies.
Namun, Ali menegaskan, hingga saat ini, NasDem masih bagian dari koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Kami dulu juga ikut berjuang bersama-sama memenangkan Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf Amin di Pilpres 2019,” pungkasnya. rm.id
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 8 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 18 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu