Jangan Deh Mudik Naik Bus Terminal Bayangan
Belum Di-Ramp Check, Rawan Kecelakaan
JAKARTA - Warga Ibu Kota yang ingin mudik Lebaran diimbau tidak menggunakan jasa transportasi di terminal bayangan. Sebab, bus di tempat tidak resmi tersebut, belum di-ramp check (inspeksi keselamatan) sehingga rawan terjadi kecelakaan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKIJakarta mengimbau warga yang ingin pulang kampung agar menggunakan jasa bus di terminal resmi karena kondisi armada lebih terjamin keselamatannya.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat (Jakbar), Affandi Novrizal mengatakan, mudik melalui terminal resmi punya banyak keuntungan. Salah satunya, kualitas bus yang sudah terjamin.Semua armada sudah melalui proses inspeksi menyeluruh.
“Di terminal bayangan tidak ada pemeriksaan mesin sebelum berangkat sehingga rentan terjadi kecelakaan,” ujar Affandi, di Jakarta, kemarin.
Selain itu, penumpang yang naik dari terminal resmi mendapat asuransi perjalanan dari Jasa Raharja. Kemudian, penumpang bisa mengajukan keluhan kepada kepala terminal bus ketika terjadi kendala selama perjalanan.
Tidak hanya itu, pengemudi bus lebih siap melakukan perjalanan jauh. Karena, mereka diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kesiapan fisik.
“Kalau dalam pemeriksaan fisik ada pengemudi kurang fit, akan dianjurkan tidak mengemudi bus,” jelasnya.
Affandi menegaskan, jajarannya akan terus berpatroli untuk menindak keberadaan terminal bayangan. Jika ada bus ketahuan menurunkan atau menaikkan penumpang di lokasi yang bukan peruntukannya, pihaknya bakal menilangnya.
Imbauan senada disampaikan Kepala Terminal Kalideres Jakbar, Revi Zulkarnaen. Menurutnya, demi keselamatan, pilihlah bus yang berangkat dari terminal.
“Banyak perusahaan otobus yang membuat titik penjemputan tanpa izin atau tidak sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
Dia menjelaskan, bus yang beroperasi di terminal, diwajibkan ikut uji kelayakan kendaraan. Di Terminal Kalideres, sebanyak 200 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) telah melakukan pra ramp check oleh Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB). Kemudian, para pengemudinya diwajibkan ikut tes kesehatan dan urine.
Sementara, bus-bus di terminal bayangan tidak pernah melewati langkah-langkah prosedural semacam itu. Jadi, sangat bahaya melakukan perjalanan mudik, apalagi jika jarak tempuhnya jauh,” ingat Zulkarnaen.
Zulkarnaen mendorong Pemprov DKImembekukan izin trayek bus yang beroperasi di terminal bayangan.
Selama ini sering ditindak, tetapi diulangi lagi. Karena itu, mesti diberikan sanksi lebih keras agar ada efek jera,” pintanya.
Sementara itu, Kepala UP PKB Kedaung Angke Jakbar, Christianto mengatakan, kegiatan pra ramp check pada Bus AKAP di Terminal Kalideres dilakukan pada 13 Maret sampai tanggal 13 April 2023. Sedangkan untuk masa angkutan Lebaran, ramp check akan dilakukan mulai 14 April hingga 2 Mei 2023.
“Dalam kegiatan pra ramp check, petugas memeriksa komponen kendaraan mulai dari kelaikan ban, wiper, lampu, rem, alat pemukul kaca hingga tekanan angin pada ban,” katanya.
Beri Tanda Khusus
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan menggencarkan pemeriksaan kendaraan atau ramp check bagi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), dan Pariwisata. Bus yang lolos pemeriksaan diberikan tanda khusus.
Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Pitra Setiawan mengatakan, kegiatan ramp check dilakukan pada 27 Februari 2023 hingga 17 April 2023 mendatang di Terminal Bus AKAP dan AKDP, pool bus pariwisata dan kawasan pariwisata.
Para petugas yang melakukan ramp check diwajibkan memberikan pelaporan secara realtime pada website MitraDarat dengan mencantumkan unsur teknis, unsur adminstrasi, nomor stiker, nama dan nomor registrasi penguji, nama pengemudi dan nama PPNS.
“Secara total, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pada periode Angkutan Lebaran 2023 mempersiapkan 111 Terminal Tipe Adan 57. 693 unit bus,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/4).
Dari hasil sementara ramp check, rata-rata bus telah memenuhi syarat teknis, tetapi belum melengkapi alat-alat pengamanan darurat. Antara lain, tidak tersedia alat pemukul kaca, alat pemadam, dongkrak dan kotak obat. “Kami lakukan teguran ke pengemudi. Tapi, untuk pelanggaran berat, kita stop untuk tidak beroperasi,” sambungnya.
Ia menambahkan, tidak hanya bus untuk mudik, Ditjen Hubdat juga mengecek bus-bus dari daerah menuju Jakarta.
Pitra menjelaskan, kegiatan ramp check merupakan inspeksi keselamatan sesuai peraturan terkait Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Prosedurnya terdiri dari tata cara pemeriksaan unsur administrasi dan unsur teknis dengan dilakukan secara terus menerus sebagai tugas rutin di terminal penumpang dan terminal barang. Dan, bisa juga dilakukan secara insidentil sesuai kebutuhan.
Untuk bus yang telah lolos ramp check, lanjutnya, ditempeli stiker khusus Inspeksi Keselamatan LLAJ.
“Kami mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran agar memilih armada yang telah berstiker khusus,” katanya.
Pitra menambahkan, berdasarkan hasil temuan petugas ramp check di lapangan, mayoritas kendaraan yang tidak laik jalan antara lain disebabkan, pertama administrasi perizinan habis masa berlaku. Kedua, beroperasi tidak sesuai jenis pelayanan angkutan, misalnya angkutan pariwisata digunakan trayek AKAP dan AJAP. Ketiga, masa berlaku uji berkala habis. Dan keempat, kekurangan pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan. Rm.id
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu