TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Mudik Normal, Pengusaha Ramal Perputaran Uang Di Daerah Bisa Tembus Rp 92,3 T

Laporan: AY
Senin, 17 April 2023 | 13:03 WIB
Wakil Ketua Umum KADIN Sarman Simandjorang
Wakil Ketua Umum KADIN Sarman Simandjorang

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang memprediksi, jumlah perputaran uang di daerah saat mudik Lebaran mencapai Rp 92,3 triliun. 

Menurut dia, jumlah tersebut dihitung dari jumlah pemudik sebesar 123,8 juta orang atau setara dengan 30.752.000 keluarga. “Berdasarkan data Kementerian Perhubungan jumlah pemudik tahun ini naik sebesar 14,2 persen mencapai 123,8 juta orang dibanding tahun lalu sebesar 85,5 juta orang,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) Senin (17/4).

Jika setiap keluarga membawa uang rata rata Rp 3.000.000 maka perputaran uangnya minimal sebesar Rp 92,3 triliun. Perputaran uangnya masih berpeluang di atas itu karena akan menyebar di sektor usaha transportasi darat, laut dan udara, kuliner, hotel/penginapan, restoran, kafe, destinasi wisata, UKM makanan khas daerah dan penjual souvenir, warung dan toko di daerah.

Menurut Sarman, perputaran uang tersebut di dominasi di Pulau Jawa yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jabodetabek sebesar 62,5 persen dengan jumlah pemudik sebanyak 77,3 juta orang atau setara 19.325.000 keluarga. Sisanya akan menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua. 

Dengan potensi perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif dan bergairah dan akan mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga dan memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah sehingga target pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 sebesar 5 persen diharapkan dapat tercapai. 

“Pemerintah Daerah sendiri juga akan mendapatkan kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak hotel, restoran, cafe, retribusi masuk destinasi wisata dll selama musim libur Idul Fitri ini,” ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) itu.

Diharapkan Pemerintah Daerah dapat membantu kelancaran arus mudik dan memastikan para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga yang jorjoran yang membuat para pemudik enggan membelanjakan uangnya. Seperti tarif masuk ke lokasi wisata, tarif hotel/penginapan, harga makanan/minuman dan harga makanan khas daerah atau oleh-oleh.

“Pelaku usaha di daerah tujuan mudik harus dapat menciptakan pelayanan yang berkesan dan menyenangkans sehingga para pemudik tidak ragu membelanjakan uangnya selama liburan,” katanya.

Di samping perputaran tersebut di atas beberapa daerah juga akan mendapatkan perputaran uang tambahan dari kiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari luar negeri atau Remitansi. Kiriman TKI tersebut kepada keluarganya di tanah air guna persiapan perayaan Idul Fitri yang jumlahnya diperkirakan mengalami kenaikan. 

10 provinsi pengirim TKI paling banyak dan akan mendapatkan kiriman remitansi dari para TKI antara lain; Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Bali, Sumatera Utara, Banten, Yogyakarta dan DKI Jakarta.

Sampai dengan 2021, jumlah TKI yang bekerja di luar Negeri mencapai 3,2 juta orang, jika para TKI tersebut mengirimkan uang lebaran kepada keluarganya rata rata Rp 5 juta, maka jumlah remintasi diperkirakan mencapai Rp 16 triliun.

Sebagai gambaran dana remitansi TKI pada sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 130 triliun. Bank Indonesia telah mempersiapkan uang tunai sebanyak Rp 195 triliun untuk ditukarkan dengan berbagai pecahan untuk memperlancar masyarakat untuk melakukan transaksi selama liburan Idul Fitri.

Di tengah tekanan kondisi ekonomi global yang tidak pasti, momentum Idul Fitri tahun ini sangat strategis mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan geliat ekonomi di seluruh Tanah Air. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo