Sepanggung Dengan Ganjar, Isu Nasaruddin Umar Cawapres Menguat
MANADO - Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo tampil satu panggung dengan KH Nasaruddin Umar di Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (17/5). Kedekatan keduanya belakangan ini, semakin menguatkan isu Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta itu akan dipasang sebagai pendamping Ganjar di Pilpres 2024.
Di Sulut, Ganjar dan Nasaruddin menghadiri acara Halal Bihalal dengan tokoh agama Islam di Lapangan Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Kehadiran keduanya disambut antusias oleh warga. Terutama Ganjar. Banyak warga mengerubungi Gubernur Jawa Tengah itu untuk sekedar bersalaman atau berswafoto.
Dalam acara itu, hadir sejumlah elit PDIP seperti Olly Dondokambey yang juga Gubernur Sulut, Wali Kota Manado Andrei Angouw, dan lainnya. Selain juga tampak petinggi PDIP lainnya seperti Said Abdullah dan Dolfie OFP.
Acara yang berlangsung meriah ini menampilkan berbagai pertunjukkan seni dan budaya lokal. Termasuk tarian Reog Ponorogo, hingga lagu kerohanian Islam yang ditampilkan kelompok choir.
Kyai Nasaruddin Dielus PPP
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy membenarkan bahwa Kyai Nasaruddin memang termasuk tokoh bangsa yang sedang dielus-elus partainya menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
"Kyai Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kita elus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar," kata Rommy, dilansir Antara, Selasa (16/5).
Ganjar Puji Toleransi di Sulut
Di acara tersebut, Ganjar memuji toleransi masyarakat beragama di Sulut. Menurutnya, toleransi adalah investasi jangka panjang yang harus dirawat terus menerus.
Toleransi) kelak kemudian hari jadi modal sosial kita, modal politik kita, modal ekonomi kita, untuk bisa hidup dan damai," puji Ganjar.
Karena masih di bulan Syawal, Ganjar menyampaikan ucapan mohon maaf lahir dan batin bagi umat Islam di Sulut. Ganjar juga mengucapkan selamat merayakan kenaikan Isa Almasih bagi umat Kristiani.
Ia mengaku merasa terhormat atas penerimaan warga Sulut terhadap dirinya. Baginya, Sulut adalah wilayah dengan keramahan warga dan kekayaan kuliner yang sangat luar biasa.
Kyai Nasaruddin Soroti Konfigurasi Agama Dan Budaya
Selain Ganjar, Nasaruddin Umar juga turut diberikan kesempatan bicara di acara tersebut. Imam Besar Masjid Istiqlal ini menjelaskan makna kata halalbihalal, dan kaitannya dengan Islam. Beliau juga berbicara soal makna terdalam Islam adalah cinta.
Prof Nasaruddin juga memuji Provinsi Sulut dan Manado yang menghidupi dan menunjukkan diri sebagai kota toleransi. Menurutnya, Kota Manado adalah percontohan kota toleran.
"Tadi ditampilkan kesenian Jawa di tempat ini. Di sinilah tampak konfigurasi agama dan budaya yang bagus. Kita pantas mengenang Sulut dan Manado sebagai percontohan kota toleransi,” puji Nasaruddin Umar.(RM.id)
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu