Meski Belum All Out Kampanye
Prabowo Langganan Juara Di Banyak Survei

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berpeluangbesar sebagai calon presiden (capres) pertama yang memenuhi ambang batas minimal lolos putaran kedua, jika Pemilihan Presiden (Pilpres) diikuti tiga pasangan.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Bidang Kesra, Sudarto mengaku bersyukur, Ketua Umumnya hampir selalu juara di berbagai hasil survei. Padahal, menurutnya, Prabowo belum all out berkampanye, karena masih fokus bertugas sebagai Menteri Pertahanan. “Saya mengucapkan alhamdulillah terhadap hasil survei yang positif, itu bukti figur Pak Prabowo Subianto diterima rakyat,” kata Sudarto kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), kemarin.
Mesti mendapat citra positif, Gerindra enggan jemawa dan berpuas diri. Justru, harus dijadikanmenjadi suplemen penyemangat seluruh kader bekerja keras. “Kami tidak akan berpuas diri apalagi lengah. Kami akan makin mawas diri sampai Pak Prabowo terpilih menjadi Presiden pada Pilpres 2024,” tegas Bendahara Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII) ini.
Saat ini, kader dan sayap partai terus menggenjot program-program yang menjadi kebutuhan rakyat. Sosialisasi Prabowo sebagai sosok pemimpin yang solutif terhadap masalah yang dihadapi bangsa ke depan juga kian digencarkan. “Soal siapa pendampingnya, kita serahkan kepada para pimpinan partai. Insya Allah setelah musyawarah, akan terpilih pendamping yang dapat membantu pemenangan Pak Prabowo,” yakin Sekjen Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira), sayap Partai Gerindra ini.
Sebelumnya, LSI Denny JA menyebut, jika Pilpres 2024 diikuti tiga pasangan, hampir dipastikan akan berlangsung dua putaran. Maka, setiap pasangan capres harus mencapai minimal dukungan 33.3 persen untuk bisa lolos ke putaran kedua. “Hasil survei kami di bulan Mei 2023, elektabilitas Prabowo mencapai 33.9 persen. Diikuti Ganjar Pranowo 31.9 persen dan Anies Baswedan 20.8 persen. Sementara yang belum memutuskan ataupun tidak menjawab tersisa sebesar 13.4 persen,” kata Peneliti senior LSI Denny JA Adjie Alfaraby di Kantornya, Jakarta Timur, kemarin.
Lembaga ini mencatat, ada empat alasan Prabowo unggul.Pertama, mayoritas pemilih ingin Capres 2024 sosok strong leader yang mampu tumbuhkan ekonomi. Prabowo lebih kuat asosiasinya dibanding Anies danGanjar. Dia dipandang pemimpin tegas dan kuat, serta fasih merangkul aneka pihak.
Kedua, Prabowo dapat limpahan menurunnya suara Ganjar. Suara Ganjar tak banyak lari ke Anies. Sebab, Prabowo dianggap lebih berkarakter nasionalis dibandingkan Anies yang lebih diasosiasikan pemimpin Islam.
Ketiga, pengalaman Prabowo di kabinet meningkatkan citra dan kapabilitas Prabowo sebagai capres yang mampu mengelola pemerintahan. Keempat, Prabowo dinilai tokoh sentral poros tengah yang banyak diterima dari spektrum politik nasionalis hingga politik Islam.
LSI Denny JA juga mencatat, untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir, elektabilitas Ganjar menurun. Sejak Mei 2022, elektabilitas Ganjar naik dari serial survei LSI Denny JA. Puncaknya Januari 2023 elektabilitas naik sebesar 37.8 persen. Di bulan Mei 2023, elektabilitas Ganjar turun di angka sebesar 31.9 persen.
Dipaparkan Adjie, ada tiga alasan dukungan Ganjar menurun. Pertama, efek negatifbatalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Kedua, persepsi Ganjar bukan pemimpin yang kuat dengan statment petugas partai. Ketiga, buruknya kinerja Ganjar dalam mengentaskan kemiskinan di Jateng.
Temuan lainnya, elektabilitas Anies cenderung stagnan. Tak banyak berubah setahun terakhir. Sejak Mei 2022, cenderung ajeg di angka 21-22 persen, konsisten di bawah Prabowo maupun Ganjar. “Namun demikian, kemampuan Anies melompat di ujung kompetisi, jika mesinnya sudah panas, juga jangan diabaikan,” saran Adjie.
Lantas siapakah cawapres tiga capres yang berpeluang maju di Pilpres 2024? Ada lima variabel yang jadi pertimbangan utama dalam pemilihan cawapres. Kelima variabel tersebut adalah tambahan elektabilitas, kuasa tiket (ketum partai), tokoh dari ormas besar, pengalaman pemerintahan, dan jaringan sumber dana.
Ada delapan nama cawapres yang diuji yakni, Ketua Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto; Menteri BUMN, Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Menko Polhukam, Mahfud MD; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; mantan Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj; dan Menparekraf, Sandiaga Uno. Hasilnya, tak ada satupun cawapres ideal yang memenuhi kelima variabel itu.
“Nah dari delapan nama, Airlangga adalah cawapres dengan indeks cawapres tertinggi. Karena memenuhi palingbanyak tiga variabel, yaitu kuasa tiket karena ketum partai, pengalaman pemerintahan, dan jaringansumber dana,” paparnya.
Di bawah itu, ada lima cawapres yang memenuhi dua dari lima variabel yakni Sandiaga Uno, Erick Thohir, Mahfud MD, Khofifah, dan Muhaimin Iskandar. Sementara cawapres yang hanya memenuhi satu variabel saja adalah AHY dan KH. Said Aqil Siradj.
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 16 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 15 jam yang lalu
TangselCity | 3 jam yang lalu