TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pelaku Keuangan Jangan Curang

Wapres Wanti-wanti Ekonomi Bisa Rontok

Laporan: AY
Selasa, 20 Juni 2023 | 09:46 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Sektor keuangan memiliki peranan vital di dalam perekonomian negara. Untuk itu, para pelakunya dituntut bisa bekerja dengan profesional dan mampu menjaga kepercayaan publik. Jika tidak, risikonya tidak main-main, bisa membuat ekonomi nasional rontok.

Pesan moral itu disampai­kan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.

“Kecurangan di sektor keuangan bukan hanya dapat meruntuh­kan kepercayaan masyarakat, tapi juga berpotensi meruntuhkan per­ekonomian sebuah negara,” kata Ma’ruf dalam acara Peresmian Pencatatan Perdana Efek Beragun Aset Syariah Berbentuk Surat Partisipasi Sarana Multigriya Fi­nansial -Bank Syariah Indonesia, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin.

Dia menuturkan, sektor keuangan harus memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Pelaku usaha, regulator dan pengawas harus menjalankan tugasnya sesuai dengan standar dan prosedur yang ada.

“Keamanan data, sistem dan investasi nasabah harus betul-betul terlindungi,” pintanya.

Wapres juga mendorong prin­sip kehati-hatian dalam pengelo­laan sektor keuangan. Menurut­nya, dalam mengelola sektor keuangan perlu menghindari instrumen atau produk-produk dengan risiko tinggi yang dapat menimbulkan gagal bayar.

“Seperti pada kasus kredit perumahan di Amerika Serikat yang memicu krisis ekonomi global tahun 2008,” katanya.

Sektor keuangan memiliki peranan vital di dalam perekonomian negara. Untuk itu, para pelakunya dituntut bisa bekerja dengan profesional dan mampu menjaga kepercayaan publik. Jika tidak, risikonya tidak main-main, bisa membuat ekonomi nasional rontok.

Pesan moral itu disampai­kan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin.

“Kecurangan di sektor keuangan bukan hanya dapat meruntuh­kan kepercayaan masyarakat, tapi juga berpotensi meruntuhkan per­ekonomian sebuah negara,” kata Ma’ruf dalam acara Peresmian Pencatatan Perdana Efek Beragun Aset Syariah Berbentuk Surat Partisipasi Sarana Multigriya Fi­nansial -Bank Syariah Indonesia, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin.

Dia menuturkan, sektor keuangan harus memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Pelaku usaha, regulator dan pengawas harus menjalankan tugasnya sesuai dengan standar dan prosedur yang ada.

“Keamanan data, sistem dan investasi nasabah harus betul-betul terlindungi,” pintanya.

Wapres juga mendorong prin­sip kehati-hatian dalam pengelo­laan sektor keuangan. Menurut­nya, dalam mengelola sektor keuangan perlu menghindari instrumen atau produk-produk dengan risiko tinggi yang dapat menimbulkan gagal bayar.

“Seperti pada kasus kredit perumahan di Amerika Serikat yang memicu krisis ekonomi global tahun 2008,” katanya.

Menurut Suahasil, dibutuhkan pengembangan instrumen dan penguatan mitigasi risiko serta peningkatan perlindungan inves­tor dan konsumen.

“Dengan adanya reformasi ini, sektor keuangan yang inovatif efisien, inklusif dapat dipercaya, kuat dan stabil,” kata Suahasil.

Dia menambahkan, saat ini sek­tor keuangan berkembang sangat cepat dan drastis.

“Ditambah lagi Indonesia tak berkembang sendirian, tapi berkembang bersama seluruh konteks global di seluruh dunia,” pungkasnya

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo