TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Dinkes Evaluasi Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

Laporan: Redaksi
Sabtu, 24 Juni 2023 | 07:00 WIB
Suasana rapat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang saat menggelar pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir yang dibentuk sesuai berdasarkan keputusan Bupati tahun 2022.(ist)
Suasana rapat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang saat menggelar pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir yang dibentuk sesuai berdasarkan keputusan Bupati tahun 2022.(ist)

TANGERANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menggelar pertemuan Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir yang dibentuk sesuai berdasarkan keputusan Bupati tahun 2022. Ini untuk mewujudkan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi secara terpadu.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lama Kabupaten Tangerang, Kamis (22/6).

Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir mengevaluasi segala upaya yang telah dilakukan untuk menekan kematian ibu dan bayi yang dituangkan pada Rencana Tindak Lanjut (RTL) dengan bersinergi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, dr. Achmad Muchlis menjelaskan, tugas Tim Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Antara lain melalui kenaikan skill, simulasi dan pendampingan rumah sakit swasta.

Lalu, penguatan sistem rujukan dan akuntabilitas pelayanan melalui pemetaan fasilitas pelayanan kesehatan dan sistem rujukan untuk kegawatdaruratan. Berikutnya pemberdayaan masyarakat.

“Untuk penguatan sendiri lebih kepada sarana-prasarana di fasilitas kesehatan. Kemudian kami juga menghimbau para masyarakat agar datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya. Silahkan datang ke bidan, klinik, puskesmas atau ke rumah sakit terdekat minimal enam kali dalam masa kehamilan,” ujarnya.

Dia menyebutkan, sekarang Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir melaksanakan pendampingan rumah sakit swasta yang sebelumnya hanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan puskesmas.

“Tahun lalu kita sudah mulai menggandeng sektor swasta baik rumah sakit swasta kemudian klinik, dokter praktek mandiri sampai dengan ke bidan praktek mandiri. Semoga ke depannya angka kematian ibu dan angka kematian bayi bisa ditekan sesuai dengan angka target dari pemerintah,” jelasnya.

Pada 2023, Tim Gerakan Penyelamat Ibu dan Bayi Baru Lahir mencatat ada penurunan dengan jumlah kematian ibu sebanyak 16 orang dan bayi sejumlah 95 bayi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo