TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Wukuf Di Arafah Selasa Ini, Puasa Arafah Ikut Waktu Indonesia Atau Arab Saudi?

Laporan: AY
Selasa, 27 Juni 2023 | 06:30 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

ARAB SAUDI - Perbedaan penetapan tanggal 1 Dzulhijjah, tak hanya berdampak pada berbedanya pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, tapi juga hari puasa Arafah, yang dilaksanakan saat jemaah haji wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Jika di Arab Saudi, 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Selasa (27/6), di Indonesia, Kemenag menetapkan 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu (28/6). Lalu muncul banyak pertanyaan soal tanggal pelaksanaan puasa Arafah, ikut Arab Saudi atau keputusan pemerintah Indonesia?

Di Arab Saudi, wukuf di Arafah akan  berlangsung hari Selasa (27/6). Seluruh jemaah haji khususnya asal Indonesia telah diberangkatkan secara bertahap dari pagi hingga malam tadi, Senin (26/6). 

Kementerian Agama (Kemenag) juga memastikan bahwa seluruh jemaah haji sudah tiba di Arab Saudi. Hingga Sabtu (24/6), data Kemenag menyebutkan bahwa total jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci hingga Sabtu (24/6) lalu berjumlah 209.782 orang atau 558 kelompok terbang.

Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (PPIH) Pusat Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta mengatakan fasilitas di Arafah, termasuk di Muzdalifah dan Mina sudah siap menampung semua jemaah haji asal Indonesia.

Sudah ditinjau dan dicek langsung oleh Menteri Agama,” kata Akhmad, dalam keterangan persnya, Minggu (25/6) lalu.

Lalu kapan hari yang tepat untuk melaksanakan puasa Arafah? Hari Selasa atau Hari Rabu?

KH Yahya Zainul Ma’arif atau dikenal dengan sapaan Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam jumhur ulama selain mazhab Imam Syafi’i terdapat Ittihadul Mathla'. 

Ittihadul Mathla’ adalah persatuan tempat melihat hilal tanpa dibatasi oleh perbedaan geografis dan batas daerah kekuasaan.

“Maksudnya gini, kita boleh saja kalau seandainya Arafah ngikut yang di Makkah karena Ittihadul Mathla' bisa saja 1 Dzulhijah-nya dilihat di Makkah, maka tanggal 9-nya juga mengikuti Makkah, boleh,” kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, Senin (26/6).

Di sisi lain, dalam mazhab Imam Syafi’i dikenal Ikhtilaful Mathali. Artinya, umat Islam berpuasa sesuai tanggal di masing-masing wilayahnya.

“Dua-duanya boleh. Akan tetapi, ketahuilah kaidah besar yang dihadirkan para ulama hukmul hakim yarfa'ul khilaf, negara memutuskan kaya gimana,” jelas Buya Yahya.

Pos Berikutnya:
Nyaris Dikudeta
Foto : Ist
Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo