Pendukung Jangan Ribut Melulu
Ganjar-Anies Akur Di Tanah Suci
JAKARTA - Hubungan Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan baik-baik saja. Mereka terlihat akur ketika bertemu di Tanah Suci, saat menjalankan ibadah haji. Keharmonisan mereka seharusnya bisa diikuti para pendukung masing-masing, agar jangan ribut melulu dan saling menjelekkan.
Ganjar dan Anies bertemu di Mina, Arab Saudi, Senin (26/6). Keduanya ditemani keluarga masing-masing. Ganjar ditemani istrinya, Siti Atiqoh. Begitu juga Anies, ditemani istrinya, Ferry Farhati.
Keakraban mereka terabadikan dalam sebuah foto, yang kemudian viral. Anies bersama istrinya berdiri di sisi kanan. Sementara Ganjar yang ditemani istrinya duduk di depan meja makan di sebelah kiri. Dalam foto itu tampak pula Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang berdiri di tengah, di antara Ganjar dan Anies. Semuanya tampak senyum sambil menatap kamera.
Suharso menceritakan momen akrab Ganjar-Anies dalam foto tersebut. Kata dia, foto itu diambil saat Ganjar dan Anies bertemu dalam jamuan makan siang, di Istana Raja Salman, di Mina.
Saat tiba di lokasi, Suharso melihat Ganjar dan Anies sedang asyik mengobrol di sudut ruangan. Mereka tampak akrab berbincang. Melihat momen tersebut, politisi senior PPP ini menghampiri dan ikut dalam perbincangan. "Terus terang saya senang saat melihat beliau berdua duduk sangat dekat sekali," cerita Suharso, kemarin.
Setelah ikut berbincang, Suharso lalu mengajak Ganjar dan Anies untuk berfoto bersama. Menurut dia, momen Ganjar dan Anies yang sedang mengenakan pakaian ihram dan sedang asyik mengobrol tak boleh dilewatkan.
Indonesia harus melihat foto ini," kata Suharso kepada Ganjar dan Anies. Mendengar permintaan Suharso itu, Ganjar dan Anies tertawa bareng, tanda tidak keberatan.
Setelah foto bersama, Suharso beranjak meninggalkan ruangan. Sebelum pamit, dia sempat berdoa agar kedua capres ini menjadi haji mabrur. "Insya Allah haji mabrur," tuturnya.
Lalu, apa yang dibicarakan Ganjar dan Anies? Kata Suharso, keduanya berbicara hal ringan seputar pelaksanaan ibadah haji. Kata dia, Ganjar dan Anies sudah berteman sejak sama-sama kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Surharso menepis anggapan bahwa Ganjar-Anies membicarakan soal politik dalam pertemuan itu. "Kami sedang mengenakan baju ihram, jadi tidak ada pembicaraan seperti itu," ujarnya.
Tanah Air, pertemuan Ganjar dan Anies di Tanah Suci ini disambut positif. Pertemuan keduanya diharapkan membawa efek sejuk pada Pemilu 2024.
Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, Ganjar dan Anies memang sudah lama bersahabat. Keduanya sudah saling mengenal sejak sama-sama kuliah, lalu menjadi sahabat ketika sama-sama menjabat sebagai gubernur. Keduanya sering rapat bareng.
Hendrawan menyampaikan, pihaknya gembira dengan pertemuan Ganjar-Anies. Dia pun mengklaim, PDIP merupakan partai inklusif yang menjadi rumah besar kebangsaan. "Kami menyambut gembira mozaik-mozaik dan narasi persahabatan yang terjadi antar tokoh politik," kata Hendrawan, kemarin.
Plt Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menyampaikan hal serupa. Menurut dia, pertemuan Ganjar dan Anies membawa kesejukan bagi iklim politik di Tanah Air.
"Itu pertemuan yang menyejukkan. Demikianlah seharusnya sesama anak bangsa terus merajut silaturahmi," kata Hermawi, kemarin.
Ia berharap, pertemuan Ganjar dan Anies itu bisa diikuti para pendukungnya di Pilpres nanti. "Semoga para pendukung kedua capres mencontoh capres jagoan mereka. Jangan ribut-ribut lagi," ungkapnya.
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra menyampaikan harapan yang sama. "Semoga pertemuan antara capres itu bisa membawa kebaikan dan manfaat bagi negeri. Ini menjadi pengingat, berbeda pilihan bukan berarti harus bermusuhan dan tidak berkomunikasi," ucap Herzaky.
Dia juga berharap, pertemuan antara Anies dan Ganjar bisa menjadi teladan bagi masyarakat di akar rumput. Hal itu juga menjadi semangat bagi Koalisi Perubahan, yang terdiri atas NasDem, Demokrat, dan PKS.
Ketua DPP PKS Al Muzzammil Yusuf mengaku gembira melihat foto Ganjar dan Anies yang akrab tersebut. "Ini memberi pesan yang baik untuk pilpres ke depan. Di tengah perbedaan koalisi, tetap ada persaudaraan sesama anak bangsa," kata Muzzammil.
Sementara, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyampaikan, foto Ganjar dan Anies berbalut kain ihram di Tanah Suci ini kaya akan makna. Pertama, kedua capres tersebut saling menunjukkan bahwa silaturahmi dan komunikasi bisa terus dijalin meski sedang berkompetisi. Dia berharap, komunikasi yang baik ini tidak hanya terjadi di kalangan elite, tapi juga menyebar sampai ke akar rumput.
Kedua, persaingan dalam Pilpres bukan berarti harus saling menghancurkan atau bertarung habis-habisan. Foto Ganjar dan Anies ini menunjukkan, meski bersaing, keduanya tetap saling menghormati dan menghargai. Berbeda pilihan bukan berarti harus berkelahi.
"Semoga saja pertemuan Anies dengan Ganjar ini bisa membawa manfaat dan kebaikan bagi negeri. Semoga pertemuan Anies dan Ganjar menjadi teladan dan bisa menghilangkan permusuhan di akar rumput," pungkasnya.
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Lifestyle | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu