Pakar Sebut Jokowi Terkesan Dengan Langkah Erick Benahi Total PSSI
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji Menteri BUMN yang juga Ketua Umum PSSI Erick Thohir karena membenahi federasi sepak bola tanah air secara menyeluruh.
Jokowi melihat keseriusan Erick dari persiapan Piala Dunia U-17. Dia terkesan PSSI menggelar seleksi Timnas U-17 sampai berkeliling ke 10 kota.
Bukan hanya Jokowi, kepemimpinan mantan bos Inter Milan itu juga diapresiasi mayoritas masyarakat Indonesia.
Hal itu tercermin dari survei terbaru yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyebut 90,4 persen masyarakat puas atas kinerja Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI.
Pakar Manajemen Prestasi Olahraga Prof. Djoko Pekik mengakui, terobosan dan gebrakan yang dilakukan oleh PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir membawa hasil yang baik bagi pembenahan sepak bola Indonesia.
Djoko Pekik mencontohkan upaya Erick dalam melakukan seleksi pemain Timnas U-17 yang dinilai sangat tepat.
Meski hanya 10 kota, namun hal tersebut sangat baik meskipun dengan waktu sangat singkat karena hanya menyisakan tiga bulan.
“Prinsipnya setuju dengan pola seleksi tersebut. Sepakat (dengan pujian Presiden), akan lebih baik di banyak tempat. Tapi mungkin karena waktu pendek sehingga hanya di 10 kota,” kata Prof Djoko Pekik kepada wartawan, Kamis (13/7).
Diakui Prof Djoko Pekik, dengan menyisakan waktu tiga bulan sangat sulit menyiapkan tim yang tangguh.
Namun, Guru Besar Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta ini optimis tim Garuda muda mampu menembus 8 besar bahkan final Piala Dunia U-17 sebagaimana yang permintaan Presiden Jokowi kepada PSSI.
“Agak sulit (menyiapkan tim tangguh dalam tiga bulan). Target boleh saja, team harus optimis, namun kita harus realistis untuk masuk final cukup berat, target masuk 8 besar sudah cukup bagus,” jelasnya.
Prof Djoko Pekik tak menampik pujian Presiden Jokowi kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang mampu mengubah wajah sepak bola Indonesia, baik manajemen maupun kualitas sepak bola yang kian profesional, baik itu timnas maupun liga Indonesia itu sendiri.
“Semoga memotivasi dan konsisten,” harapnya
Ketua KONI Yogyakarta itu meminta PSSI terus memberikan perhatian serius dalam pembinaan pemain usia dini.
Serta, memperbanyak pelatih-pelatih yang berlisensi Pro Diploma atau lisensi level tertinggi yang diberikan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) demi kemajuan sepak bola Indonesia ke depan.
“Bina usia muda harus dimaksimalkan, kompetisi berkualitas dan bersih, perbanyak pelatih berlisensi Pro Diploma,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan l, kapasitas Indonesia sebagai tuan rumah FIFA World Cup U-17 harus juga ditunjukkan dengan mempersiapkan tim nasional yang tangguh.
Oleh karenanya, demi mencapai target yang diberikan presiden, kualitas timnas harus bisa bersaing dengan 23 tim negara lainnya.
"Tadi presiden meminta lolos ke final. Itu target tertinggi. Karena itu, khusus mencari 22 pemain terbaik, kami menjalankan program Talenta Garuda sebagai seleksi pemain tim nasional Indonesia U-17," kata Erick Thohir.
Dikatakan Erick Thohir, program seleksi pemain Timnas U-17 yang digelar di 10 kota ini akan melibatkan 10 klub Liga 1 yang bertindak sebagai host seleksi demi mendapatkan pemain-pemain yang berkualitas dan siap bersaing dengan negara lain di Piala Dunia U-17 2023.
"Program ini melibatkan 10 klub Liga 1 dari berbagai kota yang bertindak sebagai host seleksi dan juga direktur teknik PSSI, serta Asprov untuk mencari bakat-bakat terbaik yang tersebar di penjuru Indonesia," ucapnya.
Erick Thohir menambahkan, seleksi Talenta Garuda muda juga mengikutsertakan para mantan pemain nasional yang kini bertindak sebagai pelatih dan pemandu bakat.
Nama-nama seperti pelatih Timnas U-17 Bima Sakti, serta Rully Nerre, Budi Sudarsono, Firman Utina, Firmansyah, dan Indriyanto akan terjun untuk memantau seleksi para calon pemain muda yang diseleksi di 12 klub Liga 1.
Talenta Garuda adalah program kolaborasi antara klub Liga 1, PSSI, dan Asprov. Klub Liga 1 memanggil calon pemain sesuai kebutuhan pelatih dan mempersiapkan hal-hal teknis seleksi.
"Lalu PSSI menjadi koordinatornya dan pemandu bakat, serta Asprov bersama direktur tekniknya memanggil pemain SSB, klub atau sekolah di daerahnya, sekaligus mendampingi. Kita sinergi untuk mencari 22 pemain terbaik," paparnya.
Erick menyebut, pihaknya memang menerapkan passing grade yang tinggi.
Ini merupakan tantangannya. Sebab, bagaimana pun juga ini Piala Dunia FIFA pertama di Indonesia sehingga harus maksimal persiapan dan skuad Timnas U-17 kita.
"Para pemain kita harus punya passing akurat, dribbling bola yang kuat, dan shooting jitu. Garuda Muda tak boleh kalah bersaing. Kita harus bernyali dan yakin bisa bersaing," tandasnya.
Nasional | 17 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 17 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
Nasional | 17 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu