Tekan Angka Stunting, Pemkot Tangsel Gerakkan Program Bapak Asuh
CIPUTAT - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melakukan beragam cara guna menekan angka stunting di wilayahnya. Salah satunya, yakni dengan menggerakkan program bernama Bapak Asuh.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menerangkan, dalam pelaksanaannya Pemkot Tangsel melihatkan seluruh unsur. Tak hanya pemerintah saja, namun juga bakal melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pihak swasta.
"Jadi semua Forkopimda, eselon II, III, IV menjadi Bapak Asuh untuk ikut membina, mengingatkan jaringan jaringannya. Kemudian swasta juga ada, perusahan kemudian Direktur Rumah Sakit juga kita mintakan juga menjadi Bapak atau Bunda Asuh stunting di Tangsel," ujar Benyamin dalam kegiatan Rembug Stunting yang berlangsung di Puspemkot Tangsel, Rabu (26/7/2023).
Dengan begitu, maka diharapkan percepatan penurunan angka stunting di wilayahnya ini dapat berjalan secara terintegrasi.
"Tugasnya itu untuk membina, mengingatkan secara berjenjang, ke Pak Camat, Pak Lurah, RT, RW, yang paling terdekat mengingatkan keluarganya untuk asupan kecukupan gizinya agar seimbang," paparnya.
Ditambah lagi, kaya Benyamin, dengan adanya keterlibatan pihak swasta dalam proses penurunan stunting ini. Sebab hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun memerlukan keterlibatan dari seluruh lapisan elemen, termasuk masyarakat itu sendiri.
"Besar sekali peran swasta dalam pentahelix, karena ini persoalan ribuan orang yang harus kita lakukan pembinaan, sosialisasi, dan edukasi untuk stunting. Karena bukan hanya per tahun, target kita seribu kelahiran pertama kurang lebih sampai 3 tahun. Harus terus kita intervensi," terang Benyamin.
Sebelumnya diberitakan, untuk menyukseskan program percepatan penurunan stunting ini, Pemkot Tangsel bakal menggelontorkan dana sebesar Rp154,5 miliar.
"Prinsipnya hampir sama, tapi yang pasti kebijakan program dan kebijakan anggaran kita gelontorkan, karena soal penurunan bukan persoalan makanan saja, tapi persoalan yang lain-lain. Semua intervensi ada Rp154,5 miliar yang kita gelontorkan dari APBD untuk menurunkan angka stunting. Dengan harapan bukan saja gizinya tercukupi tapi kesadaran masyarakatnya meningkat," ungkap Benyamin.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Tangsel, Eki Herdiana menambahkan, Rembug stunting ini merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting Kabupaten Kota terintegrasi di Kota Tangerang Selatan, lalu mendeklarasikan komitmen Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2024, serta Memperkuat komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi," tandasnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 19 jam yang lalu