DPR Minta Pemerintah Fokus Cegah Kebocoran Data Daripada Bentuk Angkatan Siber

JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan, usulan pembentukan Angkatan Siber yang dicetuskan Gubernur Lemhanas Andi Widjojanto perlu dikaji serius. Namun, untuk saat ini, dia meminta Pemerintah fokus dulu mencegah kebocoran data.
"Saya sepakat untuk jangka panjang. Namun, perlu dikaji serius kebutuhan untuk angkatan keempat secara seksama," kata Meutya, kepada wartawan, Selasa (8/8).
Meutya bilang, masih banyak hal terkait siber yang harus dibenahi Pemerintah. Misalnya, kolaborasi unit-unit siber yang selama ini dilakukan sejumlah kementerian dan lembaga secara terpisah. "Sebenarnya ini pekerjaan rumah yang ada di depan mata," ujarnya.
Menurut Ketua DPP Golkar itu, Pemerintah mesti memprioritaskan pengamanan data. Jangan sampai kebocoran data yang terjadi belakangan ini dianggap hal sepele.
"Bukan membuat angkatan perang dulu, tapi bagaimana mengamankan data. Selama kebocoran data masih terjadi, mirip dengan pembiaran, Angkatan Siber masih menjadi diskursus yang jauh," jelasnya.
Untuk itu, Meutya mendorong Pemerintah fokus memperkuat perlindungan terlebih dulu. Sedangkan wacana pembentukan Angkatan Siber dapat ditindaklanjuti apabila permasalahan kebocoran data telah dibenahi.
"Step by step ya, fokus perlindungan data dulu lalu bicara perkuatan TNI dengan menghadirkan angkatan keempat. Di Singapura juga mereka relatif sudah selesai dulu dengan permasalahan bocor data," terang politisi berlatar belakang jurnalis itu.
Sebelumnya Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto mengusulkan rencana pembentukan angkatan keempat berupa Angkatan Siber untuk melengkapi tiga matra angkatan TNI di Indonesia. Dia berharap, Indonesia seperti Singapura yang memiliki Angkatan Siber.
"Hari Jumat (11/8), saya diminta bicara tentang kemungkinan Indonesia seperti Singapura punya Angkatan Siber. Saya harus menawarkan roadmap-nya apakah Indonesia nanti seperti Singapura punya Angkatan Siber melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara," ujar Andi.
Ide ini muncul karena ada kemungkinan Indonesia akan seperti Singapura yang memiliki digital and intelligence service sebagai angkatan keempat. Menurutnya, Singapura membutuhkan Angkatan Siber karena ada perubahan yang sangat signifikan di bidang pertahanan siber.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Internasional | 14 jam yang lalu