Pilih Cawapres, Anies Masih Muter-muter
JAKARTA - Anies Baswedan tak kunjung mengumumkan kandidat Cawapres yang bakal mendampinginnya di Pilpres 2024. Saat ditanya hal ini, jawaban Anies dan anggota Koalisi Perubahan, masih muter-muter.
Rencana pengumuman Cawapres Anies ini terus diundur. Beberapa kali direncanakan, tapi tidak jadi.
Saat menghadiri peresmian Museum dan Galeri SBY-ANI, di Pacitan, Jawa Timur, Kamis (17/8) malam, Anies sempat bertemu Tim Delapan, tim perumus Cawapres yang terdiri atas NasDem, Demokrat, dan PKS. Namun, pertemuan ini juga tidak menghasilkan kesepakatan untuk mengumumkan nama.
“Ada pertemuan dan diskusi (Tim Delapan). Mas Anies berkenan hadir,” ucap Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, kemarin.
Zaky menyatakan, sebelumnya memang sempat ada rencana mengumumkan Cawapres Anies pada 17 Agustus. Rencana ini merupakan usulan PKS, agar pengumuman Cawapres bertepatan dengan Hari Kemerdekaan. “Namun, rencana itu batal dengan pertimbangan taktis politis," ungkapnya.
Soal nama, Zaky mengklaim, sebenarnya sudah mengerucut. Nama itu sudah disepakati NasDem, Demokrat, dan PKS, sebagai partai pengusung Anies. Namun, dia tetap tak mau menyebutkan nama yang diklaimnya itu.
Zaky menyatakan, partai-partai koalisi menunggu Anies yang mengumumkan. "Kami sudah bersepakat, yang pasti kami menunggu dari Mas Anies, di Jakarta," ucap dia.
Sebelumnya, Anies mengaku masih mencari waktu yang tepat untuk mengumumkan sosok Cawapres yang akan mendampinginya. "Pada waktunya insya Allah nanti diumumkan. Nanti ketika momennya pas. Begitu momennya pas, nanti diumumkan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini, Anies saat berkunjung ke Kabupaten Cirebon, Senin malam (14/8).
Anies mengaku masih melihat perkembangan untuk menentukan siapa yang akan menjadi Cawapres pendampingnya di Pilpres 2024. "Nanti kita lihat perkembangannya," imbuhnya.
Sementara, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyatakan, berkomitmen pada kesepakatan untuk menyerahkan penentuan nama Cawapres pada Anies. PKS meyakini Anies mampu menentukan sosok pendamping yang cocok baginya. Dia hanya berpesan, agar Cawapres yang dipilih bisa menaikkan elektabilitas Anies.
"Kami berharap, Cawapres punya faktor elektoral baik, bukan malah men-downgrade Capresnya. Ini pegangan bagi Capres kami untuk memilih yang chemistry-nya sesuai dengan beliau," terang mantan Wakil Wali Kota Bekasi ini.
Pengamat Politik dari Citra Institute Efriza melihat, muter-muternya penentuan Cawapres Anies lantaran masih adanya tarik-menarik kepentingan dengan porsi yang tidak berimbang. Hal ini membuat belum terjalinnya kesepakatan yang bulat secara bersama di internal koalisi Anies.
"PKS dan Demokrat bisa satu suara jika nama Cawapres Anies adalah AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Tetapi tidak untuk NasDem. Mereka menolak. NasDem beranggapan, Anies-AHY diragukan bisa menang," ucap Efriza, kemarin.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 9 jam yang lalu
Politik | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 10 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu