TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Koalisi Indonesia Raya Diganti Koalisi Indonesia Maju, PKB Kagetnya Belum Hilang

Oleh: Farhan
Kamis, 31 Agustus 2023 | 10:49 WIB
Ketum Gilkar Airlangga Hartarto (baju batik) saat memeluk Ketum PKB Muhaimain Iskandar (berpeci) saat hadir di acara HUT PAN. Foto : Ist
Ketum Gilkar Airlangga Hartarto (baju batik) saat memeluk Ketum PKB Muhaimain Iskandar (berpeci) saat hadir di acara HUT PAN. Foto : Ist

JAKARTA - Kekagetan PKB digantinya nama koalisi partai pengusung Capres Prabowo Subianto dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum hilang. Pasalnya, partai yang dikomandoi Muhaimin Iskandar itu, baru diberi tahu belakangan. Mereka akan membahasnya di internal partai.

Prabowo mengumumkan nama koalisi terbarunya pada acara HUT PAN, Senin (28/8) malam. Pada acara itu, hadir para ketua umum pendukung Prabowo: Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. Sementara, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hadir belakangan.

Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Saiful Huda masih kaget dengan pergantian nama koalisi pendukung Prabowo. Apalagi, PKB tidak dilibatkan dalam pergantian nama tersebut.

Menurut dia, Cak Imin-sapaan Muhaimin Iskandar-baru dibisiki Prabowo soal pergantian nama koalisi di tempat HUT PAN. “Sempat ada obrolan sebentar soal pergantian nama, tapi itu dadakan banget,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya kaget saat Prabowo mengumumkan nama koalisi barunya. "Ya relatif surprise. Karena sebelumnya memang belum ada rencana bahas itu,” katanya.

Menurut Huda, dengan adanya nama baru koalisi, otomatis KKIR yang digagas partainya bersama Gerindra bubar. Karena itu, PKB akan membahas secara internal bagaimana partai menyikapi Koalisi Indonesia Maju. “Artinya KKIR dibubarkan oleh Pak Prabowo," cetusnya.

PKB akan membahas terkait nama koalisi baru tersebut. Termasuk soal usulan Cak Imin menjadi Cawapres. "Kita lihat, karena posisinya kami masih kaget. Kita lihat suasana seperti apa. Akan tetapi mandat ketum Capres dan Cawapres itu kan proposal tunggal kami," cetus dia.

Merespons kekagetan PKB, Gerindra buka suara. Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman menepis, jika kekagetan PKB menandakan partai tersebut tidak setuju dengan nama baru koalisi Prabowo.

"Kalau kaget bukan berarti nggak setuju ya. Jadi nggak ada masalah. Itu nggak perlu, bukan konsumsi publik eksternal lah ya," ujarnya di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, kemarin.

Wakil Ketua Komisi III DPR itu meyakini, PKB merupakan partai politik yang paling dekat dengan Gerindra. Ia mengklaim, kedua partai juga telah saling sayang. "PKB paling sayang sama Gerindra, Gerindra paling sayang sama PKB," jelas dia.

Lalu apa tanggapan pengamat? Pengamat Politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad menilai wajar kalau PKB terkejut, bahkan kecewa dengan perubahan nama koalisi yang mendadak. Apalagi tanpa musyawarah internal koalisi tersebut.

"Konsekuensinya berat ini, berimplikasi pada bubarnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Bisa dikatakan bahwa keputusan perubahan nama dan pengumuman mendadak itu dilakukan secara sepihak, tanpa mendengarkan pandangan PKB terlebih dahulu," tukas Saidiman kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Grup), kemarin.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo