TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Apik! Jokowi Sambut Delegasi ASEAN Di Tengah Hutan Berlatar Siluet Istana IKN

Oleh: Farhan
Editor: admin
Selasa, 05 September 2023 | 17:38 WIB
Foto : Setpres
Foto : Setpres

JAKARTA - Pemandangan sejuk dan hijau bak di tengah hutan hujan tropis menghiasi tempat Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana menyambut para kepala negara dan delegasi KTT ASEAN, Selasa (5/9).

Di belakang Jokowi dan Iriana juga tampak siluet Istana Garuda IKN Nusantara, yang digambarkan terlihat dari kejauhan diantara pepohonan yang lebat.

Sejumlah bebatuan dan tumbuhan hidup didekorasi sedemikian apiknya membuat pemandangan hutan hujan tropis di layar multimedia seolah-olah nyata.

Padahal penyambutan yang digelar sejak pukul 9 pagi WIB itu berlangsung di lobi Jakarta Convention Center (JCC). Di pusat kota Jakarta. Panitia berhasil menghadirkan hutan di dalam ruangan.

Visual Creative Consultant KTT ke-43 ASEAN 2023 Elwin Mok menjelaskan bahwa pemandangan tersebut memang didesain untuk menghadirkan alam Indonesia berupa hutan hujan tropis hingga air terjun di dalam lobi JCC.

Dalam konsep mendesain pengalaman, sebutnya, area penyambutan memang menjadi salah satu titik penting. Di mana, itu menjadi "pengalaman pertama" bagi para tamu undangan dalam berkegiatan di Indonesia.

Di titik inilah, keunikan dan suasana batin dapat mulai dibangun, yang diharapkan membawa dampak positif bagi keseluruhan penyelenggaraan KTT," kata Elwin.

Branding dan beautifikasi venue memang sengaja dipersiapkan untuk memperkuat nation branding Indonesia di mata internasional.

"Pendekatan ini mencerminkan bagaimana Indonesia dan ASEAN, sesuai tema 'ASEAN Matters: Epicentrum of Growth', pusat pertumbuhan dunia, terus berkomitmen menjaga kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem demi masa depan dunia yang lebih baik," ujar Elwin.

Ia menerangkan, bahkan air terjun yang dihadirkan bermakna eratnya kerja sama antarnegara ASEAN, seperti mata air yang akan terus-menerus menyuburkan pertumbuhan dunia. Area penyambutan ini sekaligus mensimulasikan pengalaman kembali ke alam.

Dekorator dan perangkai bunga, Dina Touwani, ikut menceritakan perannya di KTT ASEAN kali ini. Menurutnya, pengalaman beautifikasi venue yang dilakukan di JCC sebenarnya berawal dari KTT G20 di Bali. 

Jika di KTT G20, ia bertugas mempercantik alam di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang digunakan saat jamuan makan malam tamu negara. 

Pada KTT ASEAN ini, ia menyuguhkan sesuatu yang indah, tanpa mengubah banyak struktur gedung. 

"Idenya adalah membawa hutan ke dalam ruangan," kata Dina yang mengemban tugas untuk menata tanaman dan pepohonan di area penyambutan tamu-tamu negara.

Menurut Dina, dengan latar belakang IKN, ini mencerminkan masa depan Indonesia yang tetap mengedepankan kelestarian alam dan lingkungan yang hijau. 

Dina mengungkapkan, dalam menata ruangan di area penyambutan itu banyak tantangan yang dihadapi. 

Antara lain, mencari jenis jenis tanaman hutan, mencari pohon-pohon besar yang bisa membentuk hutan dalam ruangan, menambah unsur air maupun tanaman air yang bisa sesuai dengan habitatnya, dan ruangan yang menggunakan penyejuk udara.

Ratusan jenis tanaman dan pepohonan ditampilkan di miniatur hutan yang luasnya sekitar 2.000 meter persegi, seperti pakis, anggrek, randu, palem, lontar, pule, pohon mahogany, pohon beringin, angsana, dan ulin. 

"Kami mencari tanaman dan pepohonan melalui riset dan mencari langsung ke hutan di sekitar Jawa Barat. Tanaman dan pohon ada yang disewa dan ada yang dibeli. Kami juga memberdayakan para petani untuk menyuplai tanaman," katanya. 

Dina menambahkan, hadirnya hutan hujan tropis di KTT ke-43 ASEAN tersebut tak lepas dari sumbangsih para petani bunga dari Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Lembang. 

“Apresiasi kami setinggi-tingginya kepada seluruh petani bunga dan tanaman yang turut menghadirkan hutan hujan tropis ini. Gotong royong mereka sungguh luar biasa,” katanya.

Dina dan tim membutuhkan waktu satu bulan untuk persiapan hutan hujan tropis. Sedangkan untuk menata tanaman dan aneka ragam bunga memakan waktu hingga enam hari. "Kami membuat hutan ini sealami mungkin. Di hutan ini kita juga menonjolkan anggrek Indonesia," ujarnya. 

Dina sendiri sudah hobi menata tanaman sejak kecil. Ia pun sudah menekuni profesi sebagai perangkai bunga dan dekorator selama 25 tahun. Dalam keseharian, ia dan timnya lebih banyak menggarap acara pernikahan. 

“Sering juga terlibat kegiatan negara yang berskala nasional dan internasional sejak zaman Presiden Soeharto, Presiden Habibie, dan juga Presiden Jokowi untuk KTT ASEAN ini," pungkas Dina.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit